Minggu, 05 Juli 2009

Warren Buffet

Senin, 26-November-2007; 14:16:51 WIB


Oleh : Team Andriewongso.com

Bila Anda salah satu orang yang gemar bermain saham, pastilah mengenal satu nama yang
sudah sangat terkenal di kalangan pialang saham dunia. Namanya bahkan dianggap legenda
dan telah menjadi mahaguru di dunia saham. Yah, dialah Warren Buffet. Saking sudah
melegenda, pria kelahiran Omaha, Nebraska Amerika ini dijuluki "Sage of Omaha" atau " Oracle
of Omaha" alias seorang peramal dari Omaha. Pria yang sudah berusia 70 tahun lebih ini
dianggap sebagai orang yang bisa memprediksikan saham apa saja yang naik, dan saham apa
saja yang turun. Kapan harus mengambil, atau kapan harus menjual, semuanya seolah sudah
ada dalam "pengetahuannya". Karena itu, apa yang dikatakan tentang dunia saham, akan selalu
diikuti oleh banyak orang.
Tapi, tahukah Anda bahwa Warren Buffet selain dikenal sebagai investor dan pebisnis ulung,
juga dikenal sebagai seorang filantrofis sejati? Seorang filantrofis adalah dermawan yang
memberikan sebagian penghasilannya untuk kepentingan sosial. Dalam hal ini, Warren benarbenar
menjadi seorang yang sangat peduli pada hal-hal yang berbau sosial. Tak tanggungtanggung,
ia mendermakan uang yang tercatat sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah,
yakni senilai 30 miliar dolar Amerika, kepada Yayasan Bill and Melinda Gates. Ini setara dengan
sekitar 80 persenan kekayaan yang dimilikinya saat ini. Dengan sumbangan sebesar itu, bisa
dikatakan ia hanya mewariskan sedikit bagian kekayaannya pada ketiga anaknya kelak. Dalam
hal ini, Warren mempunyai sebuah ungkapan bijak, "Saya memberikan bagian yang cukup
kepada anak-anak saya sehingga mereka merasa bisa melakukan apa saja, namun saya tidak
memberikan lebih sehingga mereka merasa tidak harus melakukan sesuatu (untuk
mendapatkan yang diinginkannya)."
Inilah bentuk pendidikan kemandirian yang dicontohkan Warren pada kita semua. Yakni, jangan
sampai memanjakan anak meski kita hidup berlebihan. Sebab, anak-anak pun sebenarnya
punya tanggung jawab masing-masing untuk kehidupannya kelak. Dan, mungkin memang hal
ini juga yang pernah ditekankan ayah Warren, Howard Buffet, yang juga seorang pialang
saham. Karena itu, sejak usia belasan tahun, Warren yang dikenal sangat cerdas di bidang
matematika, sudah mulai mencoba mandiri dengan bermain saham. Kala itu, ia membeli saham
Cities Services seharga 38.25 dolar per saham. Dan, ia segera menjualnya saat saham itu naik
menjadi 40 dolar.
Sebuah keuntungan yang lumayan besar baginya saat itu. Tapi, ia kemudian
merasa menyesal, karena dalam setahun, saham itu sebenarnya mampu mencapai nilai 200
dolar. Maka, sejak saat itulah, ia mendapat pelajaran, bahwa bermain saham harus panjang
jangka waktunya. Hal ini pulalah yang dipegang saat ia menjadi raja saham dan membeli
Berkshire Hathaway, sebuah unit usaha yang kini telah berhasil dikembangkannya hingga punya
anak usaha lebih dari 60 jenis usaha!
Meski kini diklaim sebagai orang terkaya ketiga dunia (Forbes 2007), Warren selalu
menekankan pola hidup yang sederhana. Bahkan, sangat sederhana. Betapa tidak. Ia hidup
bersahaja dengan hanya tinggal di rumah yang nilainya cuma 31 ribu dolar yang hanya memiliki
tiga kamar tidur. Padahal, jika ia mau, dengan kekayaannya Warren bisa membeli beberapa
istana sekaligus.
Tak hanya itu. Sampai kini ia pun masih sering menyetir sendiri mobilnya. Bahkan, ketika harus
bepergian, ia tidak menggunakan pesawat jet pribadi layaknya konglomerat lain. Padahal, ia
memiliki perusahaan rental pesawat jet pribadi sebagai salah satu unit bisnisnya. Selain
menerapkan pola hidup sederhana, ia pun menerapkan manajemen yang sangat bersahaja
untuk semua bisnisnya. Ia memberi kepercayaan penuh pada semua manajer perusahaannya.
Ia hanya menulis sebuah surat setahun sekali ke CEO dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Isinya tentang tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Ia memberi
dua perintah kepada CEO-nya. Peraturan pertama : Jangan sampai merugikan uang pemilik
saham. Peraturan kedua: Jangan lupa peraturan nomor satu. Hasilnya? Tidak diragukan lagi.
Seperti yang dilihat banyak orang, kekayaannya mencapai 52 miliar dolar lebih. Tapi, itu semua
tak menyilaukannya. Ia justru asyik berderma dengan tanpa berusaha memamerkan
kekayaannya.
Apa yang dilakukan Warren Buffet memang tak bisa diragukan lagi. Dirinya sudah menjadi
legenda yang dihormati sebagai pengusaha bidang saham dan aneka bisnis lainnya. Namun,
satu hal yang harus kita contoh, yaitu sikap sederhana dan kedermawanannya. Ia merasa,
bahwa apa yang diraihnya akan lebih berguna jika disumbangkan untuk orang-orang yang
membutuhkan. Semangat dan keteladanan inilah yang patut kita contoh agar sukses yang kita
raih benar-benar dapat memberi manfaat bukan hanya pada diri kita, namun juga bagi orang di
sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar