Minggu, 05 Juli 2009

Lee Myung-bak - Presiden Yang Memulai Dari Nol

Minggu, 23-Desember-2007; 10:01:27 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com


Jika Anda sering mendengarkan filosofi "Success is My Right", yakni sukses adalah hak milik
siapa saja, barangkali kisah yang dialami presiden terpilih Korea Selatan ini mampu menjadi
contoh nyata. Lee Myung-bak yang baru saja memenangkan pemilu di Korea ternyata punya
masa lalu yang sangat penuh derita. Namun, dengan keyakinan dan perjuangannya, ia
membuktikan, bahwa siapa pun memang berhak untuk sukses. Dan bahkan, menjadi orang
nomor satu di sebuah negara maju layaknya Korea Selatan.
Coba bayangkan fakta yang dialami oleh Lee pada masa kecilnya ini. Jika sarapan, ia hanya
makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya
dengan minum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan, untuk
ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan
minuman keras. Ibaratnya, masa kecil Lee ia harus memakan sampah!
Terlahir di Osaka, Jepang, pada 1941, saat orangtuanya menjadi buruh tani di Jepang, ia
kemudian besar di sebuah kota kecil, Pohang, Korea. Kemudian, saat remaja, Lee menjadi
pengasong makanan murahan dan es krim untuk membantu keluarga. "Tak terpikir bisa bawa
makan siang untuk di sekolah,"sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul "There is No
Myth," yang diterbitkan kali pertama pada 1995.
Namun, meski sangat miskin, Lee punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Karena
itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah SMA. Kemudian,
pada akhir 1959, keluarganya pindah ke ibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan lebih baik.
Namun, nasib orangtuanya tetap terpuruk, menjadi penjual sayur di jalanan. Saat itu, Lee mulai
lepas dari orangtua, dan bekerja menjadi buruh bangunan. "Mimpi saya saat itu adalah menjadi
pegawai," kisahnya dalam otobiografinya.
Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea
University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, bisa
dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Ia mulai berkenalan dengan politik. Lee
terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa, dan telibat dalam aksi demo antipemerintah.
Karena ulahnya ini ia kena hukuman penjara percobaan pada 1964.

Vonis hukuman ini nyaris membuatnya tak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group.
Sebab, pihak Hyundai kuatir, pemerintah akan marah jika Lee diterima di perusahaan itu.
Namun, karena tekadnya, Lee lantas putar otak. Ia kemudian membuat surat ke kantor
kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah jangan
menghancurkan masa depannya. Isi surat itu menyentuh hati sekretaris presiden, sehingga ia
memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagai pegawai.
Di perusahaan inilah, ia mampu menunjukkan bakatnya. Ia bahkan kemudian mendapat
julukan "buldozer", karena dianggap selalu bisa membereskan semua masalah, sesulit apapun.
Salah satunya karyanya yang fenomonal adalah mempreteli habis sebuah buldozer, untuk
mempelajari cara kerja mesin itu. Di kemudian hari, Hyundai memang berhasil memproduksi
buldozer.
Kemampuan Lee mengundang kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Berkat rekomendasi
pimpinannya itu, prestasi Lee terus melesat. Ia langsung bisa menduduki posisi tertinggi di divisi
konstruksi, meski baru bekerja selama 10 tahun. Dan, di divisi inilah, pada periode 1970-1980
menjadi mesin uang Hyundai karena Korea Selatan tengah mengalami booming ekonomi
sehingga pembangunan fisik sangat marak.
Setelah 30 tahun di Hyundai, Lee mulai masuk ke ranah politik dengan masuk jadi anggota
dewan pada tahun 1992. Kemudian, pada tahun 2002, ia terpilih menjadi Wali Kota Seoul. Dan
kini, tahun 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu, telah jadi orang nomor satu di
Korea Selatan. Sebuah pembuktian, bahwa dengan perjuangan dan keyakinan, setiap orang
memang berhak untuk sukses, 'Success is My Right'!!!
Keberhasilan hidup Lee, mulai dari kemelaratan yang luar biasa hingga menjadi orang nomor
satu di Korea Selatan, adalah contoh nyata betapa tiap orang bisa merubah nasibnya. Jika orang
yang sangat miskin saja bisa sukses, bagaimana dengan kita? Mulailah dengan keyakinan,
perjuangan, dan kerja keras, maka jalan sukses akan terbuka bagi siapapun. Salam sukses
Luar biasa!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar