Minggu, 05 Juli 2009

Azim Premji, Raja TI Yang Rendah Hati

Selasa, 05-Pebruari-2008; 11:42:32 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Jika Anda berkesempatan datang ke India dan melihat sosok pria ini, mungkin Anda tak pernah
menyangka siapa dia. Ia kadang berjalan-jalan seperti orang kebanyakan. Ia bahkan juga tak
jengah untuk naik kendaraan umum atau taksi saat hendak bepergian. Ketika datang ke dari
bandara, ia juga tak harus dijemput oleh pegawai atau karyawannya. Padahal, pria bernama
Azim Premji ini adalah seorang multimilioner dari India. Ia bahkan masuk sebagai daftar 25
orang terkaya versi Forbes dan TIME.
Terlahir dari keluarga yang dianggap minoritas, Azim yang beragama Islam, sebenarnya
menjadi pengusaha karena sebuah faktor keterdesakan. Sang ayah yang memiliki usaha
minyak goreng meninggal saat Azim masih berusia 21 tahun. Ketika itu, ia yang baru lulus dari
Universitas Stanford Amerika segera dipanggil pulang ke India untuk menggantikan posisi
ayahnya.
Dalam usia semuda itu, Azim langsung diuji untuk meneruskan usaha keluarga yang sudah
cukup berkembang kala itu. Namun, ternyata, usia yang muda membuat sejumlah orang
merasa ragu dengan kemampuannya. Pada saat itulah, mampu menujukkan kedewasaannya.
Dengan tangan dingin, Azim bertindak tegas membeli saham orang yang meragukan
kemampuannya itu, dan mengganti dengan orang lain. Kemudian, ia juga memutar haluan core
business usahanya dari usaha minyak goreng menjadi usaha berbasis teknologi informasi (TI).
Sebab, dari pengalamannya menimba ilmu di Amerika, Azim menemukan bahwa TI akan
menjadi unit usaha yang sangat menguntungkan di masa depan.
Azim kemudian membangun bisnis Wipro Technologies untuk mewujudkan visi ke depannya itu.
Dan, seperti yang sudah terlihat hasilnya saat ini, Wipro di tangan Azim menjelma menjadi
imperium bisnis di bidang TI yang sangat besar. Wipro Technologies bukan hanya menjadi
perusahaan TI terbesar di India, bahkan termasuk salah satu yang terbesar di dunia.
Semua itu, menurut Azim bisa dicapai karena kerja tim. Karena itu, Azim sangat peduli
pada pengembangan SDM bagi karyawannya. Untuk itu, ia membuat program Wipro’s
Leadership Programs untuk mencetak tim dan pemimpin yang bisa diandalkan untuk
membangun bisnisnya. Selain itu, di India, pria yang kini tinggal di Bangalore itu dikenal sebagai
pelopor standar kualitas tertinggi bagi tiap unit bisnisnya. Sebagai salah satu bukti, Azim adalah
orang pertama yang menerapkan sistem Six Sigma, sebuah pola manajemen moderen di
perusahaannya. Wipro bahkan dinobatkan sebagai perusahaan penyedia layanan software yang
mencapai level 5 standar SEI CMM, yakni level tertinggi dalam kategori layanan. Wipro juga
mendapat predikat level tertinggi dalam kategori People Capability Maturity Model. Dengan
pencapaian ini, Azim membuktikan, dengan mengedepankan kualitas dan integritas,
siapapun bisa menjadi sukses di bidangnya.
Kini, meski memiliki kekayaan mencapai USD18.5 miliar atau sekitar Rp170 triliun, Azim tetap
bersikap sederhana dan rendah hati. Ia bahkan tak pernah meminta diistimewakan, meski
di perusahaannya sendiri. Ia bahkan tak punya tempat parkir khusus layaknya CEO lain.
Dengan kekayaan itu, Azim juga menunjukan kepeduliannya pada dunia pendidikan. Ia
berpendapat, India bisa maju jika SDM-nya juga maju tingkat pendidikannya. Karena itu, secara
khusus raja teknologi India ini mendirikan Yayasan Azim Premji. Visinya, yaitu menyediakan
pendidikan yang setara dan adil bagi semua golongan. Dari yayasan ini, ia telah menyekolahkan
sekitar 1,8 juta siswa dari berbagai golongan dengan berbagai program pengembangan SDM.
Kesuksesan Azim Premji menunjukkan bahwa dengan mengedepankan kualitas dan
integritas, seseorang bisa menggapai impiannya. Ia juga menunjukkan bahwa
dengan kerja tim, sebuah hal yang biasa, bisa menjadi kekuatan yang luar biasa.
Azim juga tak lupa bahwa semua orang punya hak yang sama untuk sukses. Karena
itu, kepeduliannya membangun dunia pendidikan di India patut dijadikan contoh
bahwa kesuksesan akan jauh lebih berarti jika bisa menularkan kesuksesan itu
kepada orang lain. Luar Biasa!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar