Minggu, 05 Juli 2009

Mark Zuckerberg, Miliarder Termuda

Jumat, 14-Maret-2008; 13:14:55 WIB


Oleh : Team Andriewongso.com

Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak
orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh.
Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak
heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan.
Salah satunya adalah Facebook.
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan
kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itumencoba
membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya.
Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku
Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada
sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada
mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus
bersangkutan.
Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website
berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia
hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan
situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif
singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa
Harvard sebagai anggota tetap.
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang
bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk
menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris
Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi
Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang
segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun,
agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan,
sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada
9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan
halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal
lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap
orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin
nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari
kenalan baru di berbagai belahan dunia.
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase
kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang
dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan
mencapai 200 juta anggota.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ‘barang
dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya.
Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana
tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15
miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang
memulai dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar ‘menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah
jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini
menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan
baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi
contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap
peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar