Jumat, 31 Juli 2009

Kreator Digital? Ayo Rebut Indigo Fellowship

Home/Bisnis & Keuangan/Ekonomi



Minggu, 26 Juli 2009 | 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 46 peserta telah mendaftarkan untuk ikut program Indigo Fellowship 2009 , yang diinisiasi PT Telkom Tbk. Demikian dikatakan Vice Presiden Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Senin (26/7) di Jakarta.

Indigo Fellowship 2009 merupakan salah satu program utama INDIGO dalam mengisi Tahun Kreatif Indonesia 2009. Indigo dimaksudkan sebagai wadah industri kreatif Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital untuk membangun industri kreatif yang sehat.

Menurut Eddy Kurnia, Indigo Fellowship 2009 merupakan satu dari seluruh rangkaian CSR TELKOM di bidang ICT untuk menumbuhkan industri kreatif digital di Indonesia, meningkatkan profil industri kreatif digital, dan bersama masyarakat menjaring ide-ide segar sebagai bagian proses co-creation.

Program Indigo Fellowship 2009 merupakan salah satu bentuk apresiasi Telkom kepada individu atau kelompok yang dinilai berhasil dalam membuat karya kreatif digital, jelas Eddy Kurnia. Harapannya, ajang ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas, serta mendorong tumbuhnya digitalpreneur baru dalam industri tersebut.

Tema yang diusung dalam program Indigo Fellowship 2009 adalah For a Brighter Indonesian Digitalpreuneur . Diharapkan melalui program ini akan lahir pemain baru dalam bisnis kreatif digital untuk tumbuh dan berkembang.

Dijelaskan Eddy Kurnia, peserta yang dinilai memiliki ide bisnis terbaik dalam program Indigo Fellowship 2009 berhak mendapatkan apresiasi berupa, dukungan dana untuk inisiasi bisnis mencapai Rp 50 juta, menikmati berbagai fasilitas dari Telkoms Digital Creative Playground dengan nilai hingga Rp 100 juta, mengikuti workshop digitalpreneurship, dan bimbingan dari para pakar bisnis digital.

Hal yang membuat program ini menarik adalah, para pemenang tidak hanya memperoleh hadiah uang tetapi juga berkesempatan mengikuti program pendampingan bisnis kreatif berupa business coaching yang difasilitasi langsung oleh Telkom. untuk mengirimkan ide bisnis digital mereka dan mengikuti proses seleksi secara bertahap, kata Eddy Kurnia. Pendaftaran peserta ditutup pada 20 September 2009.

Masyarakat, baik perorangan atau kelompok yang berminat mengikuti program Indigo Fellowship dapat mendaftarkan diri melalui situs www.plasaindigo.com

LIHAT di sini

Kamis, 30 Juli 2009

Masih berfungsi tapi sudah usang

Filed under: Konsep, Kecerdasan Intelektual, Topik Personal, Topik Pendidikan
Beberapa ponsel bekas tergeletak di rumah. Dulu dia ponsel canggih, sekarangpun masih canggih. Masih berfungsi, masih bisa dipakai, tapi sayangnya sudah usang. Dijual pun mungkin sudah tidak laku. Ada yang bisa GPRS, dengan koneksi infrared. Tapi layarnya kecil, hitam putih lagi. Sudah tidak sesuai jaman.

Banyak dalam kehidupan ini akan kita temui sesuatu yang masih berfungsi, tapi sudah usang. Apakah Anda masih mau pakai Windows 3.1 dengan TCP Winsock? Itu teknologi jaman awal saya dulu pertama kali berkenalan dengan internet. Tentu saja teknologinya masih bisa dipakai, hanya saja sudah sulit menemukan yang mau pakai. Masih ingat mesin telex? Saya yakin anak jaman sekarang bahkan sudah tidak kenal lagi. Jaman saya dulu dikenal ‘telegram indah’ saat lebaran. Sekarang semua orang kirim SMS, langsung multi recipients, banyak sasaran.

Diri kita yang usang

Kalau tidak kita waspadai, diri kita pun, tepatnya pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki, akan menjadi usang. Saya kadang tersenyum geli kalau terlibat dalam suatu proyek dimana syarat tenaga ahli adalah sudah berpengalaman 15 tahun. Pada jenis pekerjaan tertentu mungkin masih relevan. Tapi saat menyangkut teknologi informasi, biasanya jenis tenaga ahli tersebut sudah usang! Tidak hanya secara kemampuan teknis (misalnya masih jago Pascal, padahal sekarang sudah Java), juga konsep dan cara berpikirnya sudah usang (misalnya tidak paham konsep social network). Mereka masih jagoan, tapi jagoan lama. Ibarat ahli silat tenaga dalam, tapi disuruh kerja pakai buldozer. Ilmu tenaga dalamnya masih berfungsi, tapi sudah usang. Ilmu menjalankan buldozer nya lebih penting.

Sebaiknya memang kita terus berinvestasi pada diri kita untuk tetap sesuai dengan jaman. Ilmu kita yang lalu sudah banyak yang usang. Tak lagi cocok kita pakai, juga tak perlu kita ajarkan. Saat ini dengan perkembangan ilmu yang luar biasa, kita dituntut menjadi “fast learner”, belajar terus agar tetap sesuai dengan jaman.

Apakah ilmu Anda sudah cukup banyak berbeda dari 10 tahun lalu? Kalau ya, selamat, Anda berpeluang masih sesuai dengan jaman.
siiiiiip di klik

Seni bersedekah : bagaimana agar bersedekah membuat Anda kaya?

Filed under: Konsep, Kecerdasan Spiritual, Cara Kaya, Topik Personal, Cara Bahagia
Ini pendapat Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalu dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal.

Sebentar, masih menurut orang-orang tersebut, hanya sedekah yang tulus lah yang akan menggetarkan semesta. Jadi tidak semua pemberian akan memberikan efek pengembalian yang diharapkan. Tentu saja ini bukan sok merasa lebih tahu tentang cara yang disukai Tuhan, ini adalah berbagi pengalaman apa yang mereka rasakan. Kisah-kisah mereka dikumpulkan dalam e-book The Greatest Money-Making Secret in History!. Silahkan di download sendiri ya.

Berikut ini cara bersedekah (menyumbang) yang mereka rasakan mampu menggetarkan spiritualitas mereka :

1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di bawah ssadar bahwa bersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar parkir kepada preman di pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau anda sedang suntuk, tunggu sampai hati lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam bawah sadar.

2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin menyumbang perbaikan jembatan, mungkin pelestarian satwa yang hampir punah, mungkin disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu.

3. Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu yang berharga.

4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah 25 rupiah? Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan.

5. Menyumbang anonim akan memberi dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas).

6.Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang dari arah yang lain.

7. Bersedekahlah tanpa mengira bentuk balasan Tuhan atas sedekah itu. Walaupun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau bersedekah uang akan dibalas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.

Demikian berbagai hal yang berkaitan dengan prinsip bersedekah. Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan petunjuk rasulullah Muhammad berkaitan dengan sedekah dan keutamaannya. Kalau tak salah, ada hadits yang menyatakan bahwa tak akan menjadi miskin orang yang bersedekah. Dijamin.

Selain itu bersedekah juga menghindarkan diri dari marabahaya.

Ada sebuah kisah yang kalau tak salah saya dapat dari Pak Jalaluddin Rakhmat tentang seorang yang ditunda kematiannya karena bersedekah. Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Orang ini akan meninggal nanti siang.”

Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, “Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?” Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namundia berpindah takdir karena sedekahnya menghidarkan dia dari bahaya tersebut.

(Demikian lebih kurang sebuah kisah yang saya tahu. Sayang saya lupa detilnya, apalagi perawinya. Jadi mohon dicari sendiri sumber kisah tersebut. Seingat saya kisah tersebut dari Pak Jalal yang saya kenal punya banyak sumber terpercaya.)

Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita sangka.
klik saja

Milyuner di Antara Kita

" Mana milyunernya? Mereka semua tidak ada yang terlihat seperti milyuner!" demikian komentar seorang vice president lembaga keuangan menanggapi sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian tentang para milyuner. Betul, mereka memang tampak seperti orang biasa, berbaju biasa, memakan makanan biasa, bersikap seperti orang biasa. Sama sekali tidak tampak seperti gambaran milyuner yang sering muncul di televisi. Namun bila diteliti lebih lanjut, mereka adalah orang-orang yang sangat sukses di bidang masing-masing, dengan kekayaan bersih minimal di atas 1 juta dolar, setara di atas 10 milyar rupiah.

Banyak penelitian tentang para milyuner menunjukkan bahwa penampilan mereka jauh dari gambaran televisi. Televisi lebih banyak menggambarkan penampilan selebritis, yang dipandang umum sebagai penampilan milyuner. Kenyataannya, para milyuner datang dari berbagai kalangan, kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, bukan model terbaru. Rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Namun yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan : sangat merdeka secara finansial. Cerita tentang para milyuner tersebut merupakan hasil survey penelitian tentang para milyuner di Amerika, yang dibukukan secara bagus oleh Dr. Stanley dalam karyanya The Millionaire Next Door.

Menjadi milyuner memang hanya salah satu ukuran keberhasilan seseorang. Masih banyak ukuran-ukuran pencapaian keberhasilan yang lain. Ada pencapaian keberhasilan dalam bidang politik, pelayanan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, militer, dan lain sebagainya. Menjadi milyuner, yaitu suatu prestasi dalam finansial, menjadi ukuran sukses yang sangat mudah dipahami karena setiap orang tidak terlepas dari masalah finansial ini. Setiap orang dapat merasakan bahwa menjadi milyuner adalah sebuah pencapaian prestasi yang hebat. Uniknya, mereka yang mencapai sukses dalam hal finansial, seringkali memiliki kehidupan yang juga sehat di bidang lainnya. Hampir semuanya adalah pasangan yang awet puluhan tahun dalam kehidupan berkeluarga. Mereka juga aktif dalam kegiatan amal dan bermasyarakat. Mereka mempunyai anak-anak yang disiplin, berprestasi, bebas narkoba. Mereka memiliki kemerdekaan finansial, yang juga membantu mereka untuk berprestasi sama baiknya di banyak bidang non finansial.

Sukses dapat diprediksi! Seperti halnya bila Anda mau menuju ke suatu tempat, asalkan telah memilih arah yang benar, maka apakah ditempuh dengan merangkak, jalan kaki, atau berkendaraan, pasti suatu ketika akan sampai di tempat tujuan. Hanya masalah waktu yang membedakan. Sukses adalah buah dari perilaku, karena itu bila kita mempunyai perilaku orang sukses, pasti suatu saat menjadi sukses pula.. Perilaku adalah buah dari kebiasan. Kebiasaan dimulai dari sikap. Sikap dipengaruhi oleh keyakinan. Dan keyakinan dipengaruhi oleh pengetahuan. Jadi, awalnya adalah pengetahuan. Setiap hari, pengetahuan beredar secara berlimpah ruah di sekeliling kita. Kemampuan menangkap pengetahuan, merasakannya, menghayatinya, dan menjadikannya sebagai aksi untuk meraih tujuan, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan.

Para milyuner seperti telah diduga, memiliki kecerdasan yang cukup baik. Lebih penting lagi, mereka memiliki kecerdasan yang berimbang. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas. Jadi para milyuner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar, mampu mengendalikan diri, bermasyarakat dengan baik, memiliki keluarga harmonis, dan berbagai hal lain yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki kecerdasan emosional, EQ, yang baik. Semua dari mereka juga setuju bahwa kehidupan spiritual, pelayanan, dan sedekah adalah hal yang sangat penting. Kebanyakan dari mereka menyumbangkan penghasilan 10 persen atau lebih dari pendapatan kotor. Mereka meyakini Tuhan sebagai sumber pemberi rizki, sebagai pendamping yang tidak kelihatan, atau sering diistilahkan sebagai "silent partner". Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan spiritual, SQ yang sangat baik.

Yang menarik adalah, para milyuner ternyata memiliki lebih dari sekedar IQ, EQ, SQ!

Studi terhadap para milyuner dan orang-orang yang sangat sukses menujukkan bahwa mereka memiliki ciri-ciri lain yang menonjol. Pertama, mereka mempunyai mimpi yang besar, tujuan yang jelas, dan teguh memegang mimpinya tersebut. Kedua, mereka tidak bekerja sendirian, mereka mampu memanfaatkan kekuatan yang ada di dalam dirinya maupun di sekeliling dirinya. Jadi, mereka mengembangkan dua kecerdasan lainnya sebagai pelengkap dari IQ-EQ-SQ. Mereka mengembangkan kecerdasan yang disebut Kecerdasan Aspirasi (Aspiration Intelligence), dan Kecerdasan Kekuatan (Power Intelligence). Inilah yang menjadi rahasia para milyuner dan orang-orang sukses, mereka secara simultan mengembangkan lima kecerdasan dengan seimbang!

***

klik di sini

Ketika doa tak kunjung terkabul

Filed under: Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Aspirasi, Cara Bahagia
Sering kita merasa lelah dalam berdoa, rasanya apa yang kita pinta tak kunjung dikabulkan. Sebenarnya di dalam Qur’an, Allah sudah menjanjikan bahwa setiap doa akan dikabulkan. Hanya saja kta tidak tahu, dalam bentuk apa wujud terbaik dari terkabulnya doa kita, dan juga kapan doa itu dikabulkan.

Ketika merasa lelah berdoa, saya mengingat dua kisah.

Yang pertama, kisah Tsa’labah. Dia seorang miskin yang minta kepada Rasulullah saw untuk dido’akan agar manjadi kaya (di sini ada pelajaran bahwa minta di do’akan orang lain adalah boleh, juga bahwa bisa jadi do’a sekelompok orang lebih makbul karena suatu kondisi istimewa tertentu).

Rasulullah sempat menolak dua kali. Karena Tsa’labah terus mendesak, akhirnya pada permintaan ke tiga dia di do’akan. Bukan Rasulullah yang menjadikan Tsa’labah kaya, tapi beliau hanya turut mendo’akan. Alkisah, ternak kambing Tsa’labah mendadak berkembang biak dengan sangat cepat (pelajaran berikutnya: uang tidak turun dari langit, jadi tetap ada usaha, dalam hal ini Tsa’labah punya bibit modal kaya yaitu ternak kambing). Tsa’labah kemudian menjadi kaya. Saking banyaknya ternak dia, maka dia menggembala hingga keluar kota. Akibatnya dia sering terlambat sholat Jum’at, bahkan akhirnya tidak sholat Jum’at.

Seingat saya, kisah Tsa’labah berakhir menyedihkan. Kalau tidak salah, dimulai saat Tsa’labah tidak membayar zakat (?) yang menyebabkan Rasulullah tidak mau menemui Tsa’labah hingga wafatnya Rasulullah. Kemudian Abu Bakar dan Umar sebagai khalifah berikutnya juga tidak mau menerima zakat dari Tsa’labah. Akhirnya Tsa’labah mati merana di masa Umar.

Boleh jadi yang kamu ngotot inginkan memang berpotensi besar menyeret ke dalam kehancuran, karena tidak sesuai dengan karakter dan keadaan seseorang (pelajaran: boleh jadi sesuatu belum dikabulkan karena kita sendiri belum siap untuk menerima hal itu). Demikian pelajaran dari kisah Tsa’labah.

Kisah kedua, lebih mengagumkan. Inilah kisah Ayyub a.s. seorang rasul. Dia seorang kaya yang sangat bersyukur kepada Tuhannya. Kemudian dia diuji dengan kehancuran fisik.

Ayyub adalah seorang kaya dermawan yang shaleh. Dikisahkan bahwa Allah menguji Ayyub dengan kehilangan semua miliknya, terutama harga diri yang direndahkan serendah-rendahnya. Rumahnya roboh, anak-anaknya mati. Ayyub diuji dengan penyakit kulit yang menjijikkan hingga tubuhnya berbau busuk. Hartanya ludes untuk pengobatan. Istri-istrinya minta cerai. Hanya satu istrinya yang masih setia, Siti Rahmah. Ayyub diusir oleh penduduk hingga menyepi di luar desa. Hanya Siti Rahmah saja yang setia mengirimkan bekal untuk Ayyub. (pelajaran : bahkan kehancuran sesorang pun bisa merupakan bukti kecintaan Allah pada hambanya, sesuatu yang mungkin sangat membingungkan secara logika manusia)

Yang mengagumkan, Ayyub berdo’a tak putus-putus hingga 17 tahun!

Lalu Allah berkenan mencabut ujian untuk Ayyub. Dengan air yang memancar di dekat saung tempatnya beribadah, penyakit kulit Ayyub sirna. (pelajaran berikutnya: semua tabib yang hebat hanyalah perantara yang tidak bisa memberikan obat buat Ayyub. Ternyata Allah menurunkan obat untuk Ayyub hanya berbentuk air yang memancar dekat tempatnya berdo’a.)

Kisah-kisah tersebut nyata telah terjadi di masa lampau. Bukan kisah fiktif, bukan dongeng, namun benar-benar kisah nyata. Masih banyak kisah lain yang memberikan berbagai contoh tentang bagaimana do’a, wujud terkabulnya do’a, dan baik buruk suatu permintaan.

Kalau merasa do’a tak kunjung terkabul, sudah berapa lamakah Anda berdo’a? Sudah 17 tahun?

sumber

Melesat Hanya Dengan Modal Nekat (1)

Selasa 24 Februari 2009 11:09
Sukses Riezky Gawangi Waroong


Sejak kecil, sulung dari 2 bersaudara kelahiran Palembang 26 tahun silam ini sudah menunjukkan kekerasan hatinya. Tak heran jika kemudian ia bisa mewujudkan keinginan membuat minimarket 24 jam dengan gaya tak biasa. Sebagai pendiri dan pemilik Waroong, orang tua tunggal ini masih tetap bisa menyediakan waktu bagi anak semata wayangnya.

Sejak kecil, aku, Riezky Aprilia, tinggal jauh dari orang tua. Papa dan mamaku, H. Riduan Efendi - Septiana Zuraida, bekerja sebagai PNS dan tinggal di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Sedangkan aku bersama kakek-nenekku bermukim di Palembang, 8 jam dari Lubuk Linggau.

Di keluargaku, tak seorang pun terjun ke dunia bisnis. Semuanya menjadi birokrat dan amat perhitungan dalam soal uang hehe... Tapi ternyata inilah yang justru kelak menjadi pelajaran berharga buatku. Aku dibesarkan dalam didikan keras. Pulang sekolah harus langsung mengerjakan pe-er. Habis itu, langsung tidur siang. Kalau tidak mengerjakan tugas sekolah, pasti dapat hadiah pukulan penggaris atau gagang sapu dari Nenek atau Mama kalau kebetulan ia pas mampir ke Palembang.

Meski perempuan, aku termasuk bandel. Apalagi saat di SMA Negeri 2 Palembang. Biasalah, nakalnya remaja. Misalnya, membohongi Nenek. Aku bilang, ada les sepulang sekolah, padahal tidak ada. Herannya, meski bandel, aku enggak pernah mau rugi soal nilai pelajaran. Nilaiku selalu bagus.

Lulus SMA, aku langsung "dibuang" ke Bandung, kuliah di Universitas Parahyangan (Unpar). Semester 2 terpaksa berhenti kuliah karena menikah dengan seorang anggota polisi yang kukenal sejak di Bandung. Kami dikaruniai seorang anak laki-laki ganteng, Ahmad Ravi Alwan Rinarco, yang kini berumur 7 tahun. Sayangnya perkawinan kami tidak langgeng. Kami pun berpisah.

Setelah menjadi orang tua tunggal, aku bekerja di perusahaan asuransi. Hanya 8 bulan, kuputuskan untuk kembali ke bangku kuliah. Kali ini di Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB). Sambil kuliah, aku bekerja di sebuah radio swsta di Bandung. Lulus dari STHB awal 2008, aku langsung ambil S2 Ilmu Politik di Unpad. Mungkin "balas dendam", ya, ha.. ha...

Uang Amblas
Bicara soal bisnis, aku mulai mengenalnya sejak bekerja di perusahaan asuransi tadi. Awalnya, sih, hanya karena penasaran. Tapi memang rasa-rasanya, semua bisnis yang kubangun, selalu berawal dari rasa penasaran. Bisnis awalku adalah kos-kosan yang kuberi nama Villa Ravi, di daerah Tubagus Ismail, Bandung. Awalnya, aku membeli 30 buah kamar (sekarang sudah bertambah menjadi 54 kamar).

Setelah bisnis kos-kosan jalan, kucoba merambah usaha lain, yaitu bisnis investasi di retail. Sayangnya, kali ini aku kurang beruntung. Modal yang kutanamkan, amblas tanpa bekas. Ya, aku kena tipu! Padahal, uang itu adalah hasil keringatku selama bekerja dan berbisnis. Jumlahnya pun lumayan besar.

Aku menangis! Bagaimana harus bayar uang sekolah anakku, bagaimana membelikannya susu, sementara aku orang tua tunggal? Ternyata itu merupakan awal dari langkah bisnisku mendirikan minimarket 24 jam Waroong. Aku nekad. Dengan sisa uang Rp 5 juta, aku berniat membuka toko. Terserah bagaimana caranya, pokoknya harus buka toko!

Kukontak dan kukumpulkan teman-temanku. Kebetulan, aku punya banyak teman, dari Sabang sampai Merauke. Saat itulah aku benar-benar merasakan nilai sebuah persahabatan. Alhamdulilah, mereka bersedia membantuku. Akhirnya, niatku membangun minimarket 24 jam jadi kenyataan. Waroong berdiri di Bandung, 31 Desember 2007 pukul 24.00.

Hasto Prianggoro

sumber

Modal Nekat, Berbuah Dollar

[05/03/2007, 10:52:47]
Lulus kuliah, cari kerja ternyata susah. Isnaini banting setir. Ia mulai merambah ke bidang lain. Desain grafis, website, dipelajarinya. Modalnya nekat. Bagaimana tidak, ia benar-benar belajar sendiri dari nol! Tapi jangan salah, bulan Januari 2007 ini saja, ia dapat penghasilan $600. Ini belum termasuk penghasilan lainnya, dari mengajar sana-sini.


"Dulu ngambil jurusan Public Relation, kalo gak salah dulu pernah dapat desain grafis, itu aja gak sampe bisa. Kalo belajar web, otodidak semua, belajar sendiri. Malah dari dulu mpe sekarang gak punya komputer . Semuanya minjem . Belajar web malah setelah selese kuliah, coba-coba ngelamar kerja pake ijazah kuliah susah, makanya nekat belajar yang lain biar bisa nyari kerja," aku Isnaini ketika saya wawancarai lewat yahoo massanger Rabu (7/2) malam.

Itulah sekelumit cerita Isnaini, blogger asal Bima, Nusa Tenggara Barat ini telah tinggal di Yogyakarta semenjak awal kuliah pada tahun 1996. Nama lengkapnya Ahmad Isnaini. Sehari-hari mengajar dan malamnya ngeblog. Alamat blognya www.isnaini.com. Ia mengajar program-program komputer desain dan animasi di Yogya Executive School “YES”, Smile Group Jogja.

Bagi para blogger maniak, nama Isnaini tentu saja tak asing lagi. Ia termasuk desainer grafis dan web yang tak pelit. Bahkan ia membagi-bagikan template blog karyanya secara gratis. Templatenya ini sudah banyak dipakai oleh blogger lokal sampai mancanegara. Anda bisa melihat-lihat koleksi desain blog atau mendownloadnya di freetemplates.blogspot.com.

Mulanya karena hobi desain web. Blogger lajang yang sudah mulai ngeblog sejak tahun 2002 ini, kemudian bisa membuat template blog sendiri. Dari sana, teman-teman dekatnya minta dibuatkan template. Akhirnya muncul ide untuk membuat template dalam jumlah banyak agar bisa di download oleh siapa saja secara gratis.

Anda barangkali akan bertanya, apa untungnya Isnaini membagi-bagikan templatenya, tanpa dibayar pula?

"Namanya juga hoby, kalo dibilang rugi ya iya juga, misalnya karena banyaknya pengunjung yang datang untuk donwlod template ke blogku, akhirnya lebih banyak biaya yang aku keluarkan untuk hosting, terutama bandwith yg terpakai," akunya.

Soal penghasilannya $600 itu, tepatnya $602,86, didapatkannya dari google adsense. Dalam hal ini Google membayar pemilik website atau blog yang memasang iklan google di web atau blognya. Mereka kemudian disebut publisher. Besar kecilnya $yang didapatkan oleh publisher dari google beragam, tergantung pada beberapa faktor, diantaranya jumlah pengunjung, per-click, dan lainnya.

Isnaini sendiri mendapatkan dollar dari google setiap bulan, terhitung sejak Desember 2005. Tapi jangan bayangkan dollar itu mengalir begitu saja. Isnaini mendapatkannya dengan usaha keras. Mulanya ia sempat membuat 30 blog sekaligus dalam satu akun adsensennya. Jumlah yang fantantis, bukan? Tapi lama-lama ia kerepotan sendiri. Akhirnya kini ia memutuskan untuk mengelola 15 blog. Sisanya ia berikan kepada temannya yang gabung di program iklan berbayar dari google itu.

Ke-15 blog itu antara lain jogjaponsel.com, isnaini.info, dan masih banyak lainnya. Selengkapnya dicantumkan di sidebar blog isanini.com. Hampir semuanya menggunakan wordpress. Alasannya fasilitasnya lebih lengkap dan gratis. Tapi ada juga yang di blogger: isnaini.blogspot.com, freetemplates.blogspot.com, sexywomanlingerie.blogspot.com, machinerytool.blogspot.com, petsupplystore.blogspot.com.

"Sebenarnya untuk bisa menghasilkan duit dari adsense gak harus pake domain atau hosting sendiri, pake blogspot juga bisa," tulis Isnaini.

Dari 15 blog itu, yang paling banyak mendatangkan dollar adalah dari isnani.com. Perbulan bisa sampai $100 lebih. Tapi bila dicermati dari konten isnaini.com, hampir semuanya menggunakan bahasa Indonesia, bagaimana bisa menghasilkan adsense sampai $100 lebih?

"Bisa dapat segitu untuk isnaini.com sebenarnya karena memang pengunjungnya banyak. Dari sitemeter yang saya pasang, jumlah visit perhari lebih dari 1000, page impresion nya sendiri sampe 8000 perhari," jawab Isnaini.

Seperti diakui oleh Isnaini, jumlah $600 memang bukan nilai yang terlalu fantastis di kalangan adsense publisher yang sudah sukses. Di Indonesia, beberapa blogger sudah mendapatkan ribuan dollar dari google adsense dalam sebulan. Namun bagi orang awam, jumlah itu cukup bisa membuat terheran-heran. Dan Isnaini yang mulanya awam dengan urusan pernak-pernik website ini, telah membuktikan.

Siapa adsense publisher atau blogger yang mendapatkan dollar tertinggi dari google adsense?

"Dulu waktu aku masih aktif di adsense-id.com, katanya sih si Cosa. Nggak tau sekarang, aku gak pernah kesitu lagi," jawab Isnaini. Cosa yang dimaksud memiliki blog di http://www.cosaaranda.com.

Isnaini sekarang punya usaha baru. Ia membuka warung makan bareng temannya di dekat kosnya di Jl. Pramuka KG II/1095 Tegal Gendu - Kotagede. Anda yang sedang berkunjung ke Yogya bisa mampir, siapa tahu dapat gratisan.(Muhamad Sulhanudin/Suara Merdeka) sumber

Sukses Berkat Modal Nekat

Senin, 3 November 2008


HANYA dengan modal nekad, La Baisi (52), warga Jl Otto Iskandardinata RT 1, Samarinda Ilir, menjadi salah seorang pengusaha kayu bekas yang terbilang sukses. Dengan modal sebesar Rp5 juta, ia bisa menghasilkan jutaan rupiah per bulannya dari usahanya yang terletak di bilangan Gunung Manggah, Samarinda Ilir tersebut.
Modal yang alakadarnya tersebut, juga ditopang atas keinginan yang kuat untuk memperbaiki hidup keluarganya. Termasuk menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Maklum, sebelum menjadi pengusaha kayu bekas, La Baisi hanyalah seorang penjual cabe di kawasan Mangkupalas.

"Saya tidak memiliki pengalaman sama sekali tentang kayu. Ya istilahnya hanya modal nekat daja. Semua orang itu sama-sama makan nasi. Jadi kalau orang bisa, kenapa saya tidak bisa," kata La Baisi saat ditemui Sapos di kediamannya belum lama ini.

La Baisi mengawali usahanya pada 2004 lalu. Namun baru 2 tahun ini usahanya maju pesat. Kayu yang dijual La Baisi didapatnya dari orang yang ingin membongkar rumahnya. Secara umum, keuntungan La Baisi bisa mencapai Rp3 juta per bulan.

Ia pun berkisah, pernah mendapat keuntungan yang sangat besar saat membeli gudang yang hendak dibongkar di kawasan Sungai Lais, Samarinda Ilir. Gudang itu dibelinya Rp90 juta. Untungnya mencapai Rp60 juta. "Sekarang saya ingin mengembangkan usaha dengan menjual kayu ke Bali. Di sana, harga per meter kubiknya bisa mencapai Rp5 juta. Kalau di Samarinda paling-paling Rp1,7 juta," ungkap La Baisi yang kini memiliki 2 buah rumah. (rm-1)

sumber

Sukses Berkat Modal Nekat & Tekad

Minggu, 10 Mei 2009 02:19
Perubahan itu perlu. Begitulah slogan iklan politik yang sering kita dengar belakangan ini. Ternyata, slogan ini telah dipegang teguh oleh Sutarjo sejak belasan tahun silam. Bosan dengan kehidupan sebagai nelayan selama 12 tahun, pria kelahiran 1968 ini mencoba mengadu nasib di Jakarta.

Saat merantau ke Ibukota, Sutarjo mengaku tidak mempunyai keahlian namun tekad dan kenekatan untuk memperbaiki kehidupan telah membulatkan niatnya. Sutarjo juga ingin menepis anggapan bahwa tidak semua orang yang tidak mempunyai keahlian khusus akan menjadi gelandangan atau bernasib buruk di belantara Jakarta.

BK/SYARIF
Tak tanggung-tanggung, pada 1990-an, pria berkulit legam ini langsung memboyong anak dan istrinya ke Jakarta. Begitu tiba di Jakarta, keluarga yang semula menetap di Pacitan, Jawa Timur ini menghuni kontrakan sempit di kawasan Kreo, Ciledug. Uang sewa Rp7.000 per bulan, saat itu, cukup memberatkan karena Sutarjo belum bekerja namun semangatnya tak pernah luntur.

Kegigihan mencari pekerjaan apa saja membuahkan hasil. Tidak lama kemudian, dia mendapatkan pekerjaan di Ciputat sebagai petugas cleaning service. “Gaji dari pekerjaan pertama saya itu jauh dari cukup,” ujarnya tanpa menyebut nilai nominal.

Sutarjo tak menyerah. Pekerjaan ini dilakoni dengan penuh semangat demi anak dan istri. Dia bahkan terpaksa berhemat dengan berjalan kaki dari Kreo ke Ciputat. “Semua itu saya lakukan untuk berhemat,” kenangnya.

Memasuki bulan kedua, dia mulai mempertimbangkan pekerjaan itu. Dia tidak ingin selamanya menjadi petugas kebersihan. Sutarjo pun membulatkan tekad. Dia memutuskan berhenti dari pekerjaan itu. Uang hasil bekerja selama dua bulan digunakan untuk membeli gerobak. Semula, Sutarjo ingin berdagang sayur keliling kampung. “Usaha itu hanya berjalan dua bulan karena saya mendapat panggilan menjadi satpam. Kami pun pindah ke Kampung Rawa,” tuturnya.

Toh, suami dari Triyati ini merasa belum puas. Kehidupannya belum juga membaik karena gaji yang diterima tidak cukup untuk menopang kehidupan. Untuk menyambung hidup hingga sebulan, Sutarjo sesekali memberanikan diri meminta kayu dari toko bangunan di depan tempat kerjanya. “Kayu kaso itu saya buat bangunan sederhana untuk membuka usaha kios rokok, yang kemudian berkembang jadi warteg,” katanya.

Sayang, krisis moneter menerpa. Sutarjo sempat putus asa. Dalam kebingunan itu, dia kembali menelisik asal-usulnya sebagai nelayan. Sutarjo pun memberanikan diri membuka rumah makan berbahan baku ikan. Kini, dia telah memetik hasil dari usaha rumah makan ini. “Alhamdulillah, sekarang saya punya puluhan karyawan,” katanya. O rif
sumber

Minggu, 19 Juli 2009

Rahasia Sedekah

Kisah ini saya kutip dari blognya mas Ferdian, yang merupakan dialog Dialog antara Ust. Yusuf Mansur dengan Security POM Bensin. Semoga bermanfaat bagi pembaca, panjang ceritanya tapi kalau dibaca sampe selesai pasti mendapat manfaatnya.

Banyak yang mau berubah, tapi memilih jalan mundur. Andakah orangnya?

Satu hari saya jalan melintas di satu daerah. Tetidur di dalam mobil. Saat terbangun, ada tanda pom bensin sebentar lagi. Saya pesen ke supir saya: “Nanti di depan ke kiri ya”. “Masih banyak, Pak Ustadz”. Saya paham. Supir saya mengira saya pengen beli bensin. Padahal bukan.

Saya pengen pipis. Begitu berhenti dan keluar dari mobil, ada seorang sekuriti. “Pak Ustadz!”. Dari jauh ia melambai dan mendekati saya. Saya menghentikan langkah. Menunggu beliau. “Pak Ustadz, alhamdulillah nih bisa ketemu Pak Ustadz. Biasanya kan hanya melihat di TV saja.”. Saya senyum aja. Ga ke-geeran, insya Allah, he he he. “Saya ke toilet dulu ya”. “Nanti saya pengen ngobrol boleh Ustadz?” “Saya buru-buru loh. Tentang apaan sih?”. “Saya bosen jadi satpam Pak Ustadz”. Sejurus kemudian saya sadar, ini Allah pasti yang “berhentiin” saya.

Lagi enak-enak tidur di perjalanan, saya terbangun pengen pipis. Eh nemu pom bensin. Akhirnya ketemu sekuriti ini. Berarti barangkali saya kudu bicara dengan dia. Sekuriti ini barangkali “target operasi” dakwah hari ini. Bukan jadwal setelah ini. Begitu pikir saya. Saya katakan pada sekuriti yang mulia ini, “Ok, ntar habis dari toilet ya”.

***

“Jadi, pegimana? Bosen jadi satpam? Emangnya ga gajian?”, tanya saya membuka percakapan. Saya mencari warung kopi, untuk bicara-bicara dengan beliau ini. Alhamdulillah ini pom bensin bagus banget. Ada minimart nya yang dilengkapi fasilitas ngopi-ngopi ringan. “Gaji mah ada Ustadz. Tapi masa gini-gini aja?”
“Gini-gini aja itu, kalo ibadahnya gitu-gitu aja, ya emang udah begitu. Distel kayak apa juga, agak susah buat ngerubahnya”. “Wah, ustadz langsung nembak aja nih”. Saya meminta maaf kepada sekuriti ini umpama ada perkataan saya yang salah.

Tapi umumnya begitu lah manusia. Rizki mah mau banyak, tapi sama Allah ga mau mendekat. Rizki mah mau nambah, tapi ibadah dari dulu ya begitu-begitu saja. “Udah shalat ashar?” “Barusan Pak Ustadz. Soalnya kita kan tugas. Tugas juga kan ibadah, iya ga? Ya saya pikir sama saja”. “Oh, jadi ga apa-apa telat ya? Karena situ pikir kerja situ adalah juga ibadah?” Sekuriti itu senyum aja. Disebut jujur mengatakan itu, bisa ya bisa tidak. Artinya, sekuriti itu bisa benar-benar menganggap kerjaannya ibadah, tapi bisa juga ga. Cuma sebatas omongan doangan. Lagian, kalo nganggap kerjaan-kerjaan kita ibadah, apa yang kita lakukan di dunia ini juga ibadah, kalau kita niatkan sebagai ibadah.

Tapi, itu ada syaratnya. Apa syaratnya? Yakni kalau ibadah wajibnya, tetap nomor satu. Kalau ibadah wajibnya nomor tujuh belas, ya disebut bohong dah tuh kerjaan adalah ibadah. Misalnya lagi, kita niatkan usaha kita sebagai ibadah, boleh ga? Bagus malah. Bukan hanya boleh. Tapi kemudian kita menerima tamu sementara Allah datang. Artinya kita menerima tamu pas waktu shalat datang, dan kemudian kita abaikan shalat, kita abaikan Allah, maka yang demikian masihkah pantas disebut usaha kita adalah ibadah?

Apalagi kalau kemudian hasil kerjaan dan hasil usaha, buat Allah nya lebih sedikit ketimbang buat kebutuhan-kebutuhan kita. Kayaknya perlu dipikirin lagi tuh sebutan-sebutan ibadah. “Disebut barusan itu maksudnya jam setengah limaan ya? Saya kan baru jam 5 nih masuk ke pom bensin ini”, saya mengejar. “Ya, kurang lebih dah”. Saya mengingat diri saya dulu yang dikoreksi oleh seorang faqih, seorang ‘alim, bahwa shalat itu kudu tepat waktu. Di awal waktu. Tiada disebut perhatian sama Yang Memberi Rizki bila shalatnya tidak tepat waktu.

Aqimish shalaata lidzikrii, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. Lalu, kita bersantai-santai dalam mendirikan shalat. Entar-entaran. Itu kan jadi sama saja dengan mengentar-entarkan mengingat Allah. Maka lalu saya ingatkan sekuriti yang entahlah saya merasa he is the man yang Allah sedang berkenan mengubahnya dengan mempertemukan dia dengan saya. “Gini ya Kang. Kalo situ shalatnya jam setengah lima, memang untuk mengejar ketertinggalan dunia saja, jauh tuh. Butuh perjalanan satu setengah jam andai ashar ini kayak sekarang, jam tiga kurang dikit.

Bila dalam sehari semalam kita shalat telat terus, dan kemudian dikalikan sejak akil baligh, sejak diwajibkan shalat, kita telat terus, maka berapa jarak ketertinggalan kita tuh? 5x satu setengah jam, lalu dikali sekian hari dalam sebulan, dan sekian bulan dalam setahun, dan dikali lagi sekian tahun kita telat. Itu baru telat saja, belum kalo ketinggalan atau kelupaan, atau yang lebih bahayanya lagi kalau bener-benar lewat tuh shalat? Wuah, makin jauh saja mestinya kita dari senang”.

Mudah-mudahan sekuriti ini paham apa yang saya omongin. Dari raut mukanya, nampaknya ia paham. Mudah-mudahan demikian juga saudara-saudara ya? He he he. Belagu ya saya? Masa omongan cetek begini kudu nanya paham apa engga sama lawan bicara? Saya katakan pada dia. Jika dia alumni SMU, yang selama ini telat shalatnya, maka kawan-kawan selitingnya mah udah di mana, dia masih seperti diam di tempat. Bila seseorang membuka usaha, lalu ada lagi yang buka usaha, sementara yang satu usahanya maju, dan yang lainnya sempit usahanya, bisa jadi sebab ibadah yang satu itu bagus sedang yang lain tidak.

Dan saya mengingatkan kepada Anda sekalian untuk tidak menggunakan mata telanjang untuk mengukur kenapa si Fulan tidak shalat, dan cenderung jahat lalu hidupnya seperti penuh berkah? Sedang si Fulan yang satu yang rajin shalat dan banyak kebaikannya, lalu hidupnya susah. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti ini cukup kompleks. Tapi bisa diurai satu-satu dengan bahasa-bahasa kita, bahasa-bahasa kehidupan yang cair dan dekat dengan fakta. Insya Allah ada waktunya pembahasan yang demikian.

Kembali kepada si sekuriti, saya tanya, “Terus, mau berubah?” “Mau Pak Ustadz. Ngapain juga coba saya kejar Pak Ustadz nih, kalo ga serius?” “Ya udah, deketin Allah dah. Ngebut ke Allah nya”. “Ngebut gimana?” “Satu, benahin shalatnya. Jangan setengah lima-an lagi shalat asharnya. Pantangan telat. Buru tuh rizki dengan kita yang datang menjemput Allah. Jangan sampe keduluan Allah”. Si sekuriti mengaku mengerti, bahwa maksudnya, sebelum azan udah standby di atas sajadah. Kita ini pengen rizkinya Allah, tapi ga kenal sama Yang Bagi-bagiin rizki.

Contohnya ya pekerja-pekerja di tanah air ini. Kan aneh. Dia pada kerja supaya dapat gaji. Dan gaji itu rizki. Tapi giliran Allah memanggil, sedang Allah lah Tuhan yang sejatinya menjadikan seseorang bekerja, malah kelakuannya seperti ga menghargai Allah. Nemuin klien, rapih, wangi, dan persiapannya masya Allah. Eh, giliran ketemu Allah, amit-amit pakaiannya, ga ada persiapan, dan tidak segan-segan menunjukkan wajah dan fisik lelahnya. Ini namanya ga kenal sama Allah. “Yang kedua,” saya teruskan. “Yang kedua, keluarin sedekahnya”. Saya inget betul. Sekuriti itu tertawa. “Pak Ustadz, pegimana mau sedekah, hari gini aja nih, udah pada habis belanjaan. Hutang di warung juga terpaksa dibuka lagi,. Alias udah mulai ngambil dulu bayar belakangan”.

“Ah, ente nya aja kali yang kebanyakan beban. Emang gajinya berapa?” “Satu koma tujuh, Pak ustadz”.
“Wuah, itu mah gede banget. Maaf ya, untuk ukuran sekuriti, yang orang sering sebut orang kecil, itu udah gede”. “Yah, pan kudu bayar motor, bayar kontrakan, bayar susu anak, bayar ini bayar itu. Emang ga cukup Pak ustadz”. “Itu kerja bisa gede, emang udah lama kerjanya?” “Kerjanya sih udah tujuh taon. Tapi gede gaji bukan karena udah lama kerjanya. Saya ini kerjanya pagi siang sore malem, ustadz”.
“Koq bisa?” “Ya, sebab saya tinggal di mess. Jadi dihitung sama bos pegimana gitu sampe ketemu angka 1,7jt”. “Terus, kenapa masih kurang?” “Ya itu, sebab saya punya tanggungan banyak”. “Secara dunianya, lepas aja itu tanggungan. Kayak motor. Ngapain juga ente kredit motor? Kan ga perlu?” “Pengen kayak orang-orang Pak Ustadz”. “Ya susah kalo begitu mah. Pengen kayak orang-orang, motornya. Bukan ilmu dan ibadahnya. Bukan cara dan kebaikannya. Repot”. Sekuriti ini nyengir. Emang ini motor kalo dilepas, dia punya 900 ribu.

Rupanya angsuran motornya itu 900 ribu. Ga jelas tuh darimana dia nutupin kebutuhan dia yang lain. Kontrakan saja sudah 450 ribu sama air dan listrik. Kalo ngelihat keuangan model begini, ya nombok dah jadinya. “Ya udah, udah keterlanjuran ya? Ok. Shalatnya gimana? Mau diubah?” “Mau Ustadz. Saya benahin dah”. “Bareng sama istri ya. Ajak dia. Jangan sendirian. Ibarat sendal, lakukan berdua. Makin cakep kalo anak-anak juga dikerahin. Ikutan semuanya ngebenahin shalat”. “Siap ustadz”. “Tapi sedekahnya tetap kudu loh”. “Yah Ustadz. Kan saya udah bilang, ga ada”. “Sedekahin aja motornya. Kalo engga apa keq”. “Jangan Ustadz. Saya sayang-sayang ini motor. Susah lagi belinya. Tabungan juga ga ada. Emas juga ga punya”.

Sekuriti ini berpikir, saya kehabisan akal untuk nembak dia. Tapi saya akan cari terus. Sebab tanggung. Kalo dia hanya betulin shalatnya saja, tapi sedekahnya tetap ga keluar, lama keajaiban itu akan muncul. Setidaknya menurut ilmu yang saya dapat. Kecuali Allah berkehendak lain. Ya lain soal itu mah. Sebentar kemudian saya bilang sama ini sekuriti, “Kang, kalo saya unjukin bahwa situ bisa sedekah, yang besar lagi sedekahnya, situ mau percaya?”. Si sekuriti mengangguk. “Ok, kalo sudah saya tunjukkan, mau ngejalanin?”. Sekuriti ini ngangguk lagi. “Selama saya bisa, saya akan jalanin,” katanya, manteb. “Gajian bulan depan masih ada ga?” “Masih. Kan belum bisa diambil?” “Bisa. Dicoba dulu”. “Entar bulan depan saya hidup pegimana?” “Yakin ga sama Allah?” “Yakin”. “Ya kalo yakin, titik. Jangan koma. Jangan pake kalau”. Sekuriti ini saya bimbing untuk kasbon. Untuk sedekah. Sedapetnya. Tapi usahakan semua. Supaya bisa signifikan besaran sedekahnya. Sehingga perubahannya berasa. Dia janji akan ngebenahin mati-matian shalatnya. Termasuk dia akan polin shalat taubatnya, shalat hajatnya, shalat dhuha dan tahajjudnya. Dia juga janji akan rajinin di waktu senggang untuk baca Al Qur’an.
Perasaan udah lama banget dia emang ga lari kepada Allah. Shalat Jum’at aja nunggu komat, sebab dia sekuriti. Wah, susah dah. Dan itu dia aminin. Itulah barangkali yang sudah membuat Allah mengunci mati dirinya hanya menjadi sekuriti sekian tahun, padahal dia Sarjana Akuntansi! Ya, rupanya dia ini Sarjana Akuntansi. Pantesan juga dia ga betah dengan posisinya sebagai sekuriti. Ga kena di hati. Ga sesuai sama rencana. Tapi ya begitu dah hidup. Apa boleh buta, eh, apa boleh buat. Yang penting kerja dan ada gajinya.

Bagi saya sendiri, ga mengapa punya banyak keinginan. Asal keinginan itu keinginan yang diperbolehkan, masih dalam batas-batas wajar. Dan ga apa-apa juga memimpikan sesuatu yang belom kesampaian sama kita. Asal apa? Asal kita barengin dengan peningkatan ibadah kita. Kayak sekarang ini, biarin aja harga barang pada naik. Ga usah kuatir. Ancem aja diri, agar mau menambah ibadah-ibadahnya. Jangan malah berleha-leha. Akhirnya hidup kemakan dengan tingginya harga,. Ga kebagian.
***
Sekuriti ini kemudian maju ke atasannya, mau kasbon. Ketika ditanya buat apa? Dia nyengir ga jawab. Tapi ketika ditanya berapa? Dia jawab, Pol. Satu koma tujuh. Semuanya. “Mana bisa?” kata komandannya. “Ya Pak, saya kan ga pernah kasbon. Ga pernah berani. Baru ini saya berani”. Komandannya terus mengejar, buat apa? Akhirnya mau ga mau sekuriti ini jawab dengan menceritakan pertemuannya dengan saya. Singkat cerita, sekuriti ini direkomendasikan untuk ketemu langsung sama ownernya ini pom bensin. Katanya, kalau pake jalur formal, dapet kasbonan 30% aja belum tentu lolos cepet. Alhamdulillah, bos besarnya menyetujui. Sebab komandannya ini ikutan merayu, “Buat sedekah katanya Pak”, begitu kata komandannya.

Subhaanallaah, satu pom bensin itu menyaksikan perubahan ini. Sebab cerita si sekuriti ini sama komandannya, yang merupakan kisah pertemuannya dengan saya, menjadi kisah yang dinanti the end story nya. Termasuk dinanti oleh bos nya. “Kita coba lihat, berubah ga tuh si sekuriti nasibnya”, begitu lah pemikiran kawan-kawannya yang tahu bahwa si sekuriti ini ingin berubah bersama Allah melalui jalan shalat dan sedekah.

Hari demi hari, sekuriti ini dilihat sama kawan-kawannya rajin betul shalatnya. Tepat waktu terus. Dan lumayan istiqamah ibadah-ibadah sunnahnya. Bos nya yang mengetahui hal ini, senang. Sebab tempat kerjanya jadi barokah dengan adanya orang yang mendadak jadi saleh begini. Apalagi kenyataannya si

sekuriti ga mengurangi kedisiplinan kerjaannya. Malah tambah cerah muka nya. Sekuriti ini mengaku dia cerah, sebab dia menunggu janjinya Allah. Dan dia tahu janji Allah pastilah datang. Begitu katanya, menantang ledekan kawan-kawannya yang pada mau ikutan rajin shalat dan sedekah, asal dengan catatan dia berhasil dulu.

Saya ketawa mendengar dan menuliskan kembali kisah ini. Bukan apa-apa, saya demen ama yang begini. Sebab insya Allah, pasti Allah tidak akan tinggal diam. Dan barangkali akan betul-betul mempercepat perubahan nasib si sekuriti. Supaya benar-benar menjadi tambahan uswatun hasanah bagi yang belum punya iman. Dan saya pun tersenyum dengan keadaan ini, sebab Allah pasti tidak akan mempermalukannya juga, sebagaimana Allah tidak akan mempermalukan si sekuriti.

Suatu hari bos nya pernah berkata, “Kita lihatin nih dia. Kalo dia ga kasbon saja, berarti dia berhasil. Tapi kalo dia kasbon, maka kelihatannya dia gagal. Sebab buat apa sedekah 1 bulan gaji di depan yang diambil di muka, kalau kemudian kas bon. Percuma”. Tapi subhaanallah, sampe akhir bulan berikutnya, si sekuriti ini ga kasbon.

Berhasil kah? Tunggu dulu. Kawan-kawannya ini ga melihat motor besarnya lagi. Jadi, tidak kasbonnya dia ini, sebab kata mereka barangkali aman sebab jual motor. Bukan dari keajaiban mendekati Allah. Saatnya ngumpul dengan si bos, ditanyalah si sekuriti ini sesuatu urusan yang sesungguhnya adalah rahasia dirinya. “Bener nih, ga kasbon? Udah akhir bulan loh. Yang lain bakalan gajian. Sedang situ kan udah diambil bulan kemaren”.

Sekuriti ini bilang tadinya sih dia udah siap-siap emang mau kasbon kalo ampe pertengahan bulan ini ga ada tanda-tanda. Tapi kemudian cerita si sekuriti ini benar-benar bikin bengong orang pada. Sebab apa? Sebab kata si sekuriti, pasca dia benahin shalatnya, dan dia sedekah besar yang belum pernah dia lakukan seumur hidupnya, yakni hidupnya di bulan depan yang dia pertaruhkan, trjadi keajaiban. Di kampung, ada transaksi tanah, yang melibatkan dirinya. Padahal dirinya ga trlibat secara fisik. Sekedar memediasi saja lewat sms ke pembeli dan penjual. Katanya, dari transaksi ini, Allah persis mengganti 10x lipat. Bahkan lebih.

Dia sedekah 1,7jt gajinya. Tapi Allah mengaruniainya komisi penjualan tanah di kampungnya sebesar 17,5jt. Dan itu trjadi begitu cepat. Sampe-sampe bulan kemaren juga belum selesai. Masih tanggalan bulan kemaren, belum berganti bulan. Kata si sekuriti, sadar kekuatannya ampe kayak gitu, akhirnya dia malu sama Allah. Motornya yang selama ini dia sayang-sayang, dia jual! Uangnya melek-melek buat sedekah. Tuh motor dia pake buat ngeberangkatin satu-satunya ibunya yang masih hidup. Subhaanallaah kan? Itu jual motor, kurang. Sebab itu motor dijual cepat harganya ga nyampe 13 juta. Tapi dia tambahin 12 juta dari 17jt uang cash yang dia punya. Sehingga ibunya punya 25 juta. Tambahannya dari simpenan ibunya sendiri.
Si sekuriti masih bercerita, bahwa dia merasa aman dengan uang 5 juta lebihan transaksi. Dan dia merasa ga perlu lagi motor. Dengan uang ini, ia aman. Ga perlu kasbon. Mendadak si bos itu yang kagum. Dia lalu kumpulin semua karyawannya, dan menyuruh si sekuriti ini bercerita tentang keberkahan yang dilaluinya selama 1 bulan setengah ini. Apakah cukup sampe di situ perubahan yang trjadi pada diri si sekuriti?
Engga. Si sekuriti ini kemudian diketahui oleh owner pom bensin tersebut sebagai sarjana S1 Akuntansi. Lalu dia dimutasi di perusahaan si owner yang lain, dan dijadikan staff keuangan di sana. Masya Allah, masya Allah, masya Allah. Berubah, berubah, berubah. Saudara-saudaraku sekalian. Cerita ini bukan sekedar cerita tentang Keajaiban Sedekah dan Shalat saja. Tapi soal tauhid. soal keyakinan dan iman seseorang kepada Allah, Tuhannya. Tauhid, keyakinan, dan imannya ini bekerja menggerakkan dia hingga mampu berbuat sesuatu. Tauhid yang menggerakkan!
Begitu saya mengistilahkan. Sekuriti ini mengenal Allah. Dan dia baru sedikit mengenal Allah. Tapi lihatlah, ilmu yang sedikit ini dipake sama dia, dan diyakini. Akhirnya? Jadi! Bekerja penuh buat perubahan dirinya, buat perubahan hidupnya. Subhaanallaah, masya Allah. Dan lihat juga cerita ini, seribu kali si sekuriti ini berhasil keluar sebagai pemenang, siapa kemudian yang mengikuti cerita ini? Kayaknya kawan-kawan sepom bensinnya pun belum tentu ada yang mengikuti jejak suksesnya si sekuriti ini. Barangkali cerita ini akan lebih dikenang sebagai sebuah cerita manis saja. Setelah itu, kembali lagi pada rutinitas dunia.
Yah, barangkali tidak semua ditakdirkan menjadi manusia-manusia pembelajar. Pertanyaan ini juga layak juga diajukan kepada Peserta KuliahOnline yang saat ini mengikuti esai ini? Apa yang ada di benak Saudara? Biasa sajakah? Atau mau bertanya, siapa sekuriti ini yang dimaksud? Di mana pom bensinnya? Bisa kah kita bertemu dengan orang aslinya? Berdoa saja. Sebab kenyataannya juga buat saya tidak gampang menghadirkan testimoni aslinya. Semua orang punya prinsip hidup yang berbeda. Di antara semua peserta
KuliahOnline saja ada yang insya Allah saya yakin mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidup ini.

Sebagiannya memilih diam saja, dan sebagiannya lagi memilih menceritakan ini kepada satu dua orang saja, dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilih untuk benar-benar terbuka untuk dicontoh. Dan memang
bukan apa-apa, ketika sudah dipublish, memang tidak gampang buat seseorang menempatkan dirinya untuk menjadi contoh. Yang lebih penting buat kita sekarang ini, bagaimana kemudian kisah ini mengisnpirasikan kita semua untuk kemudian sama-sama mencontoh saja kisah ini. Kita ngebut engebut2nya menuju Allah. Yang merasa dosanya banyak, sudah, jangan terus-terusan meratapi dosanya.

Kejar saja ampunan Allah dengan memperbanyak taubat dan istighfar, lalu mengejarnya dengan amal saleh. Persis seeperti yang kemaren-kemaren juga dijadikan statement esai penutup.

Beristri Lebih dari Satu Merupakan Solusi

Satu diantara tujuan Islam yang harus dipahami setiap
muslim adalah, bahwa agama merupakan solusi bagi
setiap problema kemanusiaan. Sebagaimana firman Allah
Swt. “… demikianlah kami jadikan Al-Qur’an merupakan solusi
dan rahmat bagi seluruh alam”. (QS.Al-Isra’/17-18)
Salah satu stereotype yang dijadikan wacana dalam
mendeskreditkan Islam, adalah isu gender. Dinyatakan bahwa
Islam tidak adil terhadap wanita, disamping track record dalam
masyarakat muslim, dimana beristri lebih dari satu identik dengan
ketidak adilan dan kesewenang-wenangan pihak pria terhadap
wanita.
Mendudukkan masalah beristri lebih dari satu secara
proporsional adalah merupakan upaya meluruskan pengertian dan
salah faham terhadap Islam selama ini terutama mengenai ayat :
“…. Maka nikahilah (kawinilah) wanita-wanita yang kamu senangi,
dua, tiga atau empat…” (QS.An-Nisa:3) “… maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah
Allah … “(QS.Ar-Rum/30:30). Islam adalah agama fitrah, maka
fitrah manusia pasti akan sejalan dengan Islam, diantara fitrah
penciptaan manusia (laki-laki) – dijadikan indah dalam pandangan
manusia kecintaan wanitanya”.(QS.Ali-Imran:14)
Dalam sejarah peradaban manusia, hancur dan majunya
suatu peradaban ditentukan oleh wanitanya, sebagaimana
peringatan yang disampaikan Rasulullah saw.: “Hati-hatilah
terhadap fitnah wanita karena selalu ummat terdahulu hancur
karena wanita”. Artinya, ketika tidak ada solusi yang adil mengenai
permasalahan wanita, maka tunggulah kehancuran suatu bangsa/
ummat.
Maka dalam Islam, kedudukan wanita dan pria seperti
sepasang sayap bagi seekor burung. Burung tidak akan mampu
terbang tinggi jika hanya memiliki satu sayap. Maka peradaban
juga tidak akan tinggi jika mengenyampingkan peran wanita. Islam
menempatkan wanita pada posisi terhormat. Bahkan Allah tidak
membedakan amal seorang wanita dengan seorang pria, Firman
Allah: “ … sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orangorang
yang beramal diantara kamu, baik laki-laki maupun
perempuan…” (QS. Al-Imran/3:195)
Tetapi tidak dipungkiri bahwa memang pada umumnya
kecenderungan laki-laki dan dalam memenuhi tuntutan biologisnya
adalah memiliki lebih dari satu Istri. Pada sisi lain, kecenderungan
wanita dalam memenuhi tuntutan biologisnya hanya pada satu suami.
Lalu bagaimana menggabungkan dua perbedaan yang sangat
diametral ini? “Disini Islam memberi solusinya”.
Hal lain yang perlu dipahami, bahwa hampir semua ibadah
dalam Islam memiliki implikasi langsung dengan sosial
kemasyarakatan. Demikian juga pernikahan. Implikasi sosial
kemasyarakatan yang langsung terkait dengan pelaksanaan adalah:
(1) Memelihara kelangsungan jenis manusia. (2) Kejelasan nasab
dari seorang anak, (3) keselamatan dari dekadensi moral (4)
Keselamatan manusia dari penyakit, (5) Ketentraman jiwa dan
tumbuhnya rasa kasih saying, (6) Kerjasama suami dalam membina
anak. (7) Menghaluskan rasa kebapakan dan keibuan.
Jika kita lihat sepanjang peradaban manusia, jumlah wanita
selalu lebih banyak dari laki-laki, ini adalah sunnatullah. Dalam
Hadits disebutkan : “Anas bin Malik berkata : Aku akan sampaikan
hadits yang tidak disampaikan oleh siapa pun setelahku bahwa aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda : Salah satu tanda terjadinya
kiamat adalah sedikitnya ilmu, tersebarnya kebodohan dan
perzinahan, banyaknya jumlah wanita dan sedikitnya laki-laki
sehingga setiap 50 (lima puluh) wanita ditanggung oleh seorang lakilaki.
(HR.Bukhari)
Dari Abu Musa ra. Bahwa Nabi saw. bersabda :” Akan datang
kepada manusia suatu masa ketika seseorang berkeliling
menawarkan sedekah dari emas, tapi dia tidak menemukan seorang
pun yang mau menerimanya, dan ketika seorang laki-laki diikuti oleh
40 (empat puluh) wanita yang meminta perlindungannya karena
sedikitnya laki-laki dan banyaknya wanita” (HR.Bukhari)
Maka beristri lebih dari satu tidak hanya merupakan sunnah,
boleh, solusi atau jalan keluar saja, tetapi lebih dari itu justru menjadi
hak dan kebutuhan bagi kaum wanita. Hak artinya seorang
muslimah berhak memiliki seorang laki-laki yang sudah beristri
(karena laki-laki boleh poligami) dan wanita butuh berbagi
kewajiban dan tanggung jawab Maka poligami bisa menjadi wajib
bagi laki-laki yang mampu secara materil, spiritual dan layak kawin,
agar kemiskinan dan keyatiman perempuan dapat teratasi
(terutama miskin dan yatim suami)..
Rasulullah saw, telah menjelaskan keutamaan beristri lebih
dari satu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang
diriwayatkan Bukhari dari
Dari Sa’id bin Jubair, ia berkata : “ Ibnu Abbas bertanya
kepadaku : “apakah engkau telah menikah ?” Aku menjawab
“belum”, ia berkata : “menikahlah, karena sesungguhnya sebaikbaik
orang Islam adalah yang lebih banyak wanitanya” (HR.
Bukhari dan Ahmad).
Ibnu Hajar mengatakan bahwa makna hadits diatas adalah
bahwa sebaik-baik ummat Muhammad adalah orang yang banyak
istri. Diriwayatkan dari Anas R.a, bahwa ada sekelompok sahabat
yang ditanyakan Nabi tentang amalan yang dilakukan.
Sebagian dari mereka berkata bahwa dirinya tidak akan
makan daging, sebagian lagi tidak akan tidur dan sebagian lagi
menyatakan tidak akan menikahi wanita. Ketika Nabi mengetahui
hal itu, beliau berpidato dihadapan para sahabat: “Siapakah yang
berkata begini begitu sedangkan aku ini adalah shalat dan tidur,
berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita, maka siapa yang
tidak mengikuti sunnahku maka bukan golongan ku”. (HR.Bukhari
Muslim). Hadits ini jelas menunjukkan kesempuranaan orang yang
menikah dan memiliki lebih dari satu istri.
Hadits lain menyebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“perkawinan adalah sunnahku, barang siapa tidak mengerjakan
sunnahku maka bukanlah ummatku, sesungguhnya aku akan
berbangga akan jumlahmu yang banyak pada hari kiamat nanti”.
Jadi setiap laki-laki muslim yang mampu secara material
spiritual dan layak kawin sebaiknya mau membagi-bagi
kemampuan d7an kepemimpinannya kepada perempuan lain
yang membutuhkan kepemimpinannya. Sebagaimana kita

lanjutan

Banyak Istri... Banyak Rejeki

“Bagaimana keadaanmu hari ini wahai fulan?”, tanya
Rasulullah pada suatu hari kepada salah seorang
sahabatnya. “Alhamdulillah, baik ya Rasulullah, tapi kalau
boleh kami mengadukan kepadamu, kami masih mengalami
kekurangan dalam hal ekonomi”. “Oh ya, kalau demikian
menikahlah,” kata Rasulullah SAW. “Tapi Ya Rasulullah…
bukankah kami sudah beristri,” Jawab Rasulullah: “Ya … nikahlah”.
Hal yang demikian terjadi sampai sahabat tadi sudah beristri
dengan tiga orang wanita, tapi jawaban Rasulullah tetap sama.
Maka pada lain kali ketika sahabat tadi berjumpa kembali dengan
Rasulullah, keadaannya sudah berubah jadi berkecukupan
dengan memiliki empat orang istri. (Al-Hadits)
Sepenggal kisah dialog antara Rasulullah dengan sahabat
tadi barangkali cukup menggelitik untuk diambil pelajaran.
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah hadits ini paling tidak ada
beberapa hal:
Pertama, nilai ketaqwaan
Indikasi ini dapat dilihat dari kesiapan sahabat tadi untuk
mengikuti dan mematuhi perintah Rasulullah. Artinya selera dan
keinginan hawa nafsu disesuaikan dengan keinginan dan
kemauan Allah dan RasululNya. “Maka demi Allah yang jiwaku
ditanganNya. Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu
sampai menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku
bawa.” (HR.Bukhari).
Dengan kesiapan moral yang demikian, banyak kita temukan
peristiwa yang menakjubkan. Dalam kisah yang ditemukan
diantara para sahabat, Abu Bakar Ash Shiddiq misalnya, mampu
menginfaqkan seluruh hartanya, Ali bin Abi Thalib mampu tidur di
tempat tidur Rasulullah ketika Rasulullah dalam kepungan musuhmusuhnya
pada peristiwa hijrah. Dan kejadian-kejadian itu akan
terus terjadi dalam kehidupan kita ini jika kita menjadikan taqwa
sebagai basis dalam semua permasalahan.
Barangkali akan aneh dalam kehidupan modern sekarang
ini, seorang istri pertama melamarkan istri kedua untuk suaminya,
Jawaban semua itu ada pada kesiapan, mendahulukan
kepentingan Allah dan RasululNya. ”Barang siapa bertaqwa
kepada Allah niscaya Dia kan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”
(QS.At-Thalaq/65:2-3).
Kedua, nilai keluwesan & keluasan Syariat Islam
Keluwesan Islam, artinya bahwa ajaran dan nilai Islam dapat
dilaksanakan dan diterapkan pada semua kondisi masa lalu dan
masa kini. Syariat Islam sangat cocok untuk hidup dan kehidupan di
dunia dan baik bagi semua manusia, laki-laki dan wanita, orang kaya
dan orang miskin. Barangkali untuk contoh diatas, bahkan seorang
yang nota bene adalah miskin, justru dianjurkan untuk menikah
kembali oleh Rasulullah.
Keluasan Islam tidak akan ditemukan jika hanya didekati dengan
pemikiran (akal) saja, akan tetapi harus dipadukan antara hati (iman)
dan akal sehat. Sebab kemampuan otak manusia sangat terbatas,
dan banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan
pendekatan keilmuan saja. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Tiga
golongan yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala
yaitu budak yang berjanji menebus dirinya dari majikannya dengan
penuh iman kepada Allah, maka Allah mewajibkan diriNya untuk
membelanya dan membantu seorang laki-laki yang ingin menikah
supaya menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah (zina),
maka Allah mewajibkan diriNya untuk menolong dan memberinya
rezeki”. (HR.Dailami)
Dalam hal poligami misalnya, dorongan seks itu ada pada semua
laki-laki, baik dia kaya maupun miskin, sebab memang demikianlah
fitrah penciptaan manusia. Ingatkah kita, ketika seorang sahabat
mengadukan kepada Rasulullah bahwa dia telah melakukan
hubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadhan. Siapakah
sahabat tadi, “ternyata” seorang yang kehidupan ekonominya paspasan,
Kifarat yang seharusnya dia bayar adalah infak kepada fakir
miskin-orang lain-, akhirnya kembali jatuh kepada dirinya sendiri.
Memang demikianlah adanya, Islam itu indah. Jika ada orang takut
kawin (karena) alasan materi, Allah menjawab dalam Al-Qur’an: “Dan
kawinilah orang-orang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (kawin), dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan.
Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-
Nya, Dan Allah Maha luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui,”.
(QS.An-Nur/24:32).
Dari Sa’id bin Jubair, ia berkata: “Ibnu Abbas bertanya kepadaku:
“Apakah engkau telah menikah?” Aku menjawab “Belum”, ia berkata:
”Menikahlah, karena sesungguhnya sebaik-baik orang Islam adalah
yang lebih banyak istrinya” (HR. Bukhari dan Ahmad).
Ketiga, nilai sosial kemasyarakatan
Perubahan tingkat ekonomi sahabat dalam kisah diatas diduga
adalah ketika Allah mempertemukan sahabat tadi dengan istri
keempatnya yang seorang pengusaha. Artinya barangkali hikmah
yang ingin Allah dan Rasul ajarkan adalah adanya suatu
kehidupan yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya.
Sementara firman Allah SWT.: ”Kaum laki-laki adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian
mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)...” (QS. An.
Nisa/4:3-4)
Kehidupan rumah tangga antara suami istri adalah kehidupan
hubungan timbal balik yang saling melengkapi dan
menyempurnakan. Maka ketika seseorang belum memiliki
pasangan, berarti belum sempurna hidupnya, sebab nikah itu
separoh dari agama, bahkan kesempurnaannya dikaitkan dengan
kehidupan beragamanya. Sebagaimana sabda Rasulullah “
Barangsiapa yang dikarunia seorang Istri yang solehah berarti ia
telah membantunya menyempurnakan setengah dari agamanya,
maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada setengah yang
lainnya”. (HR.Anas bin Malik r.a)
Lantas pertanyaan kebanyakan para suami pasti kalau
menambah istri lagi, lalu bagaimana dengan nafkah kepada anak
dan istri-istrinya ? Satu saja sakit apalagi dua, tiga atau empat.
Maka orang yang secara materi tidak berkecukupan tapi akhlaknya
baik, dan layak kawin harus yakin, Allah akan memampukan
mereka dengan karuniaNya (QS.Qn-Nur:32)
Poligami sebagai salah satu dari ketentuan Allah yang
dihalalkan bagi kaum laki-laki dan tentunya pasti berguna bagi
para perempuan. Karena sunnatullah sepanjang zaman,
perempuan akan selalu lebih banyak jumlahnya dari laki-laki, maka
jangan menganggap poligami itu keuntungan atau kesenangan
bagi kaum laki-laki, tetapi merupakan beban tugas berat yang
mulia bagi kaum laki-laki yang harus dihadapi dalam rangka
berbagi-bagi kepemimpinan kepada perempuan – perempuan lain
yang membutuhkan kepemimpinannya agar berprestasi menjadi
khalifah Allah di muka bumi. Maka suami tidak boleh menganggap
bahwa jika dia menghadapi kesulitan hidup dengan seorang istri,
maka akan lebih sulit lagi kehidupannya bila dia beristri lagi (pindah
tugas baru), artinya setelah tugas pertama selesai dan sukses
atau bisa mensolehahkan atau mengislamkan perasaan istrinya.
Maka seorang istri juga dituntut berbuat adil ketika memiliki
seorang suami yang siap menjadi pemimpin, tentunya secara
kesalehan sosial dan tidak monopoli, sebaiknya harus mau
berbagi kepemimpinan suaminya kepada perempuan lain yang
membutuhkan kepemimpinannya.

http://www.wongsolo.com/puspo2.pdf

Minggu, 05 Juli 2009

Bangun Pagi = Rahasia Kesuksesan

Kategori : Pengembangan Diri, Personal Tags: Habit, Ibadah, Kebijaksanaan, Rahasia , Pada 25 Jun 2008 oleh Fikri Rasyid

Sekarang Pukul 22.19.

Biasanya, jika sedang mendevelop website atau mengerjakan sesuatu di depan komputer di waktu malam seperti ini, saya baru akan tidur setelah lewat pukul 00:00.

Kebiasaan yang kurang baik.

Teringat saya saat berdiskusi pendek dengan ibu saya. Beliau seorang dosen kimia di perguruan tinggi negeri di bandung, dan juga pembicara nasional untuk perusahaan distribusi makanan kesehatan.

” Orang- orang yang terbiasa begadang, di saat umur 40 keataas akan bermasalah organ hatinya. apalagi yang biasa malam - malam di luar rumah. relatif lebih mudah terkena paru - paru basah karena di malam hari Tumbuhan pun ikut menghirup oksigen seperti manusia dan menghasilkan Uap Air.”

Yah, alasan kesehatan itu sebenarnya sudah cukup untuk memacu saya agar tidur lebih tepat waktu. Pukul 23.00 lah paling lambat. Namun entah mengapa, saat saya sedang asyik berada di depan PC, waktu serasa merenggang tak terasa. * halah.

Sebenarnya saya tidak suka tidur terlalu larut. Saya senang bangun subuh. Tidur larut membuat proses bangun tidur saat adzan subuh berkumandang lebih sulit. Lebih baik bersegera tidur lalu di pagi harinya bersegera bangun. Lanjutkan pekerjaan yang tersisa malam hari di subuh hari.

Saya jadi teringat salah satu training yang saya ikuti. Kala itu trainernya Bapak Muhammad Isman. Beliau ada bercerita mengenai kebangkitan China. Mengapa China berhasil bangkit. Menjelma menjadi macan Asia dengan kekuatan ekonomi yang diperhitungkan. Ternyata, ada salah satu pepatah, atau ajaran, atau mungkin paham ( Saya lupa tepatnya ) dari china yang berkata:

“untuk dapat mencapai kesuksesan, kamu harus memastikan bahwa di setiap tahun yang kamu jalani, kamu berhasil”

“Untuk mencapai tahun - tahun keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap bulannya, kamu mencapai keberhasilan pula.”

“Untuk mencapai bulan - bulan keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap minggunya kamu mencapai keberhasilan.”

“Untuk mencapai minggu - minggu keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap harinya kamu mencapai keberhasilan.”

“Untuk mencapai hari - hari keberhsilan, kamu harus memastikan bahwa kamu memulai harimu dengan berhasil.”

“Bagaimana memulai harimu dengan berhasil? Bangun pagi dengan semangat.”

Oalah. ternyata rahasia kesuksesan adalah bangun tidur yang benar. dengan semangat. Pantas shalat subuh berjamaah sangat dianjurkan oleh Rasul. Kalau tidak salah ( seandainya ada yang tahu tepatnya, tolong di koreksi ) ada hadis yang berisi Sabda Rasul yang berkata bahwa andaikata mereka tahu manfaat Shalat isya dan Subuh Berjamaah,maka mereka akan datang meskipun dengan merangkak.

Well, saya jadi lebih termotivasi untuk bangun subuh.

Dan tidak tidur terlalu larut.

Wah? Sekarang pukul 22.47

Belum terlalu larut. Saatnya istirahat. Dan besok pagi bangun pagi dengan semangat.

Selamat Malam semua

Sholat Subuh, Ujian Terberat Bagi Munafikin

Taushiyah [4619 Reads]

Posted by: djati_k on Tuesday, August 08, 2006 - 11:28


Hudzaifah.org - Ceritanya, suatu ketika, Dr. Raghib menemui seorang ustadz (da'i) yang ceramahnya begitu memukau dan menanyakan perihal penyebab da'i itu jarang salat Subuh berjamaah di masjid. Pertanyaan ini diajukan, setelah sebelumnya beliau mengamati langsung beberapa Hari dan ikut salat Subuh di masjid dekat rumah si da'i, namun tidak melihat sang da'i salat Subuh di situ.

Mendapat pertanyaan demikian, sang da'i dengan enteng Dan tanpa rasa malu menjawab pertanyaan Dr. Raghib: " Maafkan saya, semoga Allah mengampuni saya Dan mengampuni Anda. Kondisi saya sangat sulit. Pagi-pagi saya sudah mulai kerja, sementara tidur agak terlambat. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Mendengar jawaban seperti itu, kontan saja hati beliau bergejolak, jiwanya terasa sempit Dan tenggorokkannya terasa tersumbat.

Akhirnya, dari kejadian itu beliau termotivasi untuk segera menulis sebuah buku tentang hikmah di balik salat Subuh, yang kemudian -?atas kehendak Allah swt.-? buku itu (Misteri Salat Subuh) menjadi Best Seller.

Makna Ujian

Ungkapan lidah sering tak sesuai dengan keyakinan hati, Dan beribu ucapan tidak sesuai dengan amal perbuatan. Mukmin yang benar dan jujur adalah yang sesuai antara perkataan dengan perbuatannya. Sedangkan orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus Dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi.

Allah swt. Maha Mengetahui apa yang terlintas dalam hati manusia. Mengetahui Mata yang tidak jujur Dan segala yang tersembunyi dalam dada. Mengetahui yang munafik dari yang mukmin, serta mengetahui yang dusta dari yang jujur.

Namun, atas kehendak-Nya, Dia berhak memberikan ujian-ujian tertentu, untuk mengetahui rahasia hati yang tersembunyi dalam setiap jiwa; serta menunjukkan siapa yang hanya berbicara tanpa melaksanakan apa yang ia katakan; atau menyakini sesuatu, tapi tidak merealisasikannya.

Tujuan ditampakkannya rahasia hati itu karena Allah swt. Ingin menegakkan hujjah (alasan) atas manusia, agar di Hari kiamat nanti tidak Ada seorang pun yang merasa terzalimi Dan teraniaya. Mereka diberi ujian, akan tetapi sebagian besar gagal dalam ujian tersebut. Lebih dari itu, melalui ujian, Allah swt. Ingin membersihkan barisan orang-orang mukmin dari orang-orang munafik. Sebab, bercampurnya orang mukmin dengan orang munafik akan melemahkan barisan, menyebabkan kegoncangan, Dan mengakibatkan kekalahan serta kehancuran.

Ujian merupakan sunnah ilahiyah Dan sebagai standar bagi semua manusia tanpa kecuali, yang berlaku sejak Adam a.s. Diciptakan hingga Hari kiamat kelak.

Allah swt. Berfirman dalam kitab-Nya: Alif lam mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: " Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar Dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS.Al-Ankabut [29]: 1-3).

Ujian dari Allah swt. Tidak sedikit jumlahnya, Dan berlaku terus-menerus sejak manusia mendapat beban syariat, sampai tibanya kematian. Jihad fisabilillah merupakan ujian, bahkan sebagai ujian yang sangat berat. Namun, bukan mustahil dilakukan karena orang-orang mukmin bisa Lulus dalam ujian itu. Sedangkan orang-orang munafik, tidak akan Lulus. Infak di jalan Allah swt. Adalah ujian. Ujian ini sulit, tetapi bukan sesuatu yang mustahil.

Orang mukmin mampu melaksanakannya, sementara orang munafik tidak akan mampu. Begitu pula, bersikap baik terhadap sesama manusia juga ujian; menahan amarah juga ujian; rida dengan hukum Allah swt. Juga ujian; berbuat baik kepada orang tua pun ujian, Dan seterusnya.

Ujian memiliki variasi tingkat kesulitan. Seorang mukmin harus Lulus dalam semua ujian itu untuk membuktikan kebenaran imannya, Dan untuk menyelaraskan antara lisan Dan hatinya.

Salat Subuh, Ujian Terberat

Inilah ujian yang sesungguhnya. Ujian yang sangat sulit, namun bukan satu hal yang mustahil. Nilai tertinggi dalam ujian ini ­bagi seorang laki-laki­ adalah salat Subuh secara rutin berjamaah di masjid. Sedangkan bagi wanita, salat Subuh tepat pada waktunya di rumah. Setiap orang dianggap gagal dalam ujian penting ini, manakala mereka salat tidak tepat waktu, sesuai yang telah ditetapkan Allah swt.

Sikap manusia dalam menunaikan salat wajib cukup beragam. Ada yang mengerjakan sebagian salatnya di masjid, namun meninggalkan sebagian yang lain. Ada pula yang melaksanakan salat sebelum habis waktunya, namun dikerjakan di rumah. Dan, Ada pula sebagian orang yang mengerjakan salat ketika hampir habis Batas waktunya (dengan tergesa-gesa). Yang terbaik di antara mereka adalah yang mengerjakan salat wajib secara berjamaah di mushala/masjid pada awal waktu.

Rasulullah saw. Telah membuat klasifikasi yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk membedakan antara orang mukmin dengan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., IA berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda: " Sesungguhnya salat yang paling berat bagi orang munafik adalah salat Isya' Dan salat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Apabila Rasulullah saw. meragukan keimanan seseorang, beliau akan menelitinya pada saat salat Subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi salat Subuh (di masjid), maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar ini, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan salat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Rasulullah saw. sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu.

Pernah suatu hari, mereka terlambat salat Subuh dalam penaklulkan benteng Tastar. 'Kejadian' ini membuat seorang sahabat, Anas bin Malik selalu menangis bila mengingatnya. Yang menarik, ternyata Subuh juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum 'Ad, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas azab Allah swt. pada waktu Subuh.

Seorang penguasa Yahudi pernah menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam, kecuali pada satu hal, yaitu bila jumlah jamaah salat Subuh mencapai jumlah jamaah salat Jumat. Memang, tanpa salat Subuh, umat Islam tidak lagi berwibawa. Tak selayaknya kaum muslimin mengharapkan kemuliaan, kehormatan, dan kejayaan, bila mereka tidak memperhatikan salat ini.

Bagaimana orang-orang muslim tidur di waktu Subuh, lalu dia berdoa pada waktu Dhuha atau waktu Zhuhur atau waktu sore hari (Ashar), memohon kemenangan, keteguhan dan kejayaan di muka bumi. Bagaimana mungkin?

Sesungguhnya agama ini tidak akan mendapatkan kemenangan, kecuali telah terpenuhi semua syarat-syaratnya. Yaitu dengan melaksanakan ibadah, konsekuen dengan akidah, berakhlak mulia, mengikuti ajaran-Nya, tidak melanggar larangan-Nya, dan tidak sedikit pun meninggalkannya, baik yang sepele apalagi yang sangat penting.

Subhanallah! Allah swt. akan mengubah apa yang terjadi di muka bumi ini dari kegelapan menjadi keadilan, dari kerusakan menuju kebaikan. Semua itu terjadi pada waktu yang mulia, ialah waktu Subuh. Berhati-hatilah, jangan sampai tertidur pada saat yang mulia ini. Allah swt akan memberikan jaminan kepada orang yang menjaga salat Subuhnya, yaitu terbebas dari siksa neraka jahanam. Diriwayatkan dari Ammarah bin Ruwainah r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Tidak akan masuk neraka, orang yang salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari." (HR. Muslim).

Salat Subuh merupakan hadiah dari Allah swt., tidak diberikan, kecuali kepada orang-orang yang taat lagi bertaubat. Hati yang diisi dengan cinta kemaksiatan, bagaimana mungkin akan bangun untuk salat Subuh? Hati yang tertutup dosa, bagaimana mungkin akan terpengaruh oleh hadist-hadist yang berbicara tentang keutamaan salat Subuh?

Orang munafik tidak mengetahui kebaikan yang terkandung dalam salat Subuh berjamaah di masjid. Sekiranya mereka mengetahui kebaikan yang ada di dalamnya, niscaya mereka akan pergi ke masjid, bagaimanapun kondisinya, seperti sabda Rasulullah saw.: " Maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak."

Coba kita bayangkan ketika ada seorang laki-laki yang tidak mampu berjalan, tidak ada orang yang membantu memapahnya. Dalam kondisi yang sedemikian rupa, ia bersikeras mendatangi masjid dengan merangkak dan merayap di atas tanah untuk mendapatkan kebaikan yang terkandung dalam salat Subuh berjamaah Sekiranya kita saksikan ada orang yang meninggalkan salat Subuh berjamaah di masjid (dengan sengaja), maka kita akan mengetahui betapa besar musibah yang telah menimpanya.

Tentu saja, tulisan ini bukan untuk menuduh orang-orang yang tidak menegakkan salat Subuh di masjid dengan sebutan munafik. Allah swt Maha Tahu akan kondisi setiap muslim. Namun, sebaiknya hal ini dapat dijadikan sebagai bahan koreksi bagi setiap individu (kita), orang-orang yang kita cintai, anak-anak, serta sahabat-sahabat kita. Sudahkah kita salat Subuh berjamaah di masjid/musalla secara istiqomah?

Jika seseorang meninggalkan salat Subuh dengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalah bukti nyata dari sifat kemunafikan. Barang siapa yang pada dirinya terdapat sifat ini, maka segeralah bermuhasabah (intropeksi diri) dan bertaubat. Mengapa? Karena dikhawatirkan akhir hayat yang buruk (su'ul khatimah) akan menimpanya. Nauzubillah minzalik! (HD).

Dikutip, disadur dan diolah dari buku:
Misteri Salat Subuh
(Menyingkap 1001 Hikmah Salat Subuh Bagi Pribadi dan Masyarakat).
Dr. Raghib As-Sirjani. Penerbit Aqwam Jembatan Ilmu. Solo.

[PKS-Kab.Bekasi OnLine]

sumber: http://ulwani.tripod.com

Hary Tanoesudibjo, Raja Multimedia Indonesia

Senin, 26-Mei-2008; 10:19:49 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Belakangan ini, media di Indonesia semakin ramai. Era kebebasan pers seolah telah menjadi
pintu yang terbuka lebar bagi munculnya media di tanah air. Namun ternyata, dari sekian
banyak media yang bermunculan, yang bertahan hidup dan sukses hanya sedikit. Salah satu
aktor utama pemilik media yang dianggap cukup sukses adalah seorang pria bernama Hary
Tanoesodibjo. Ia di antaranya menguasai tiga televisi, RCTI, TPI, dan Global TV melalui jaringan
Media Nusantara Citra miliknya.
Sukses Hary menjadikan dirinya disebut sebagai spesialis "dokter" perusahaan yang
bermasalah. Langkah paling gemilang lulusan Ottawa University, Kanada ini di antaranya yaitu
dengan membenahi Bimantara yang terbelit utang. Kini, di tangan Hary, Bimantara semakin
melebarkan sayapnya dengan memiliki stasiun Trijaya FM, majalah ekonomi dan bisnis Trust,
tabloid remaja Genie, dan Koran Seputar Indonesia. Kemampuan tersebut menjadikan Hary
juga berjuluk Raja Multimedia Indonesia.
Kepiawaian Hary berbisnis sudah nampak sejak ia di bangku kuliah. Pada saat menjadi seorang
mahasiwa, Hary bermain saham di bursa Toronto. Di sana Hary mengenal investor-investor
kelas kakap. Maka, sepulang ke Indonesia, bermodalkan pinjaman dari sang ayah, Hary
mendirikan perusahaan sekuritas PT Bhakti Investama di Surabaya.
Pria kelahiran tahun 1965 ini lantas banyak terlibat dalam kegiatan investment banking serta
aksi merger dan akuisisi. Perusahaan-perusahaan bermasalah diborong dengan harga murah,
diperbaiki, lalu dijual. Dari sinilah ia memperbesar bisnisnya. Hary piawai dalam membaca
peluang dan mencari sumber dana. Aksi akuisisinya jarang menggunakan dana sendiri.
Ekspansi bisnisnya dengan cara mencari dana dari publik melalui penawaran saham ataupun
melalui konsorsium.
Dengan latar belakang sebagai banker investasi yang terkemuka, dia membangun perusahaan
bisnis dengan bendera PT Media Nusantara Citra Tbk hingga seperti sekarang ini. Tahun 2002,
Hary masuk ke Bimantara Citra. Ia tidak membentuk konsorsium maupun melakukan pinjaman,
melainkan modalnya dari keuntungan dalam kegiatan investment bangking.
http://www.andriewongso.com/awartikel-1419-Success_Story-Hary_Tanoesudibjo,_Raja_Multimedia_Indonesia
Baca Juga
• Team Andriewongso.com
Jumat, 05-Januari-2007
16:06:59 WIB
Chow Yun Fat
• Team Andriewongso.com
Selasa, 19-Juni-2007
08:59:32 WIB
Jackie Chan
• Team Andriewongso.com
Selasa, 17-Pebruari-2009
12:06:16 WIB
Eddy Hartono - Berbisnis
Dengan Hati
• Team Andriewongso.com
Kamis, 15-Maret-2007
16:07:47 WIB
Roger Federer
Poster BW
Medium - Size 37.5 x 26.5 cm
Berani menghadapi
masalah! Kita boleh
mengharapkan semua
urusan berjalan lancar,
tetapi jauh lebih baik bila
kita siap mental dan
berani menghadapi
setiap masalah yang
datang kepada kita.
View Shopping Product
Sejak memiliki Bimantara, Hary semakin agresif di bidang media. Buktinya, tak sampai lima
tahun semejak bernaung di Media Nusantara Citra (MNC), Hary berhasil menguasai saham
mayoritas di tiga stasiun TV (RCTI, Global TV, dan TPI). Saham MNC sendiri sebanyak 99,9 %
dimiliki oleh Bimantara Citra.
Pria yang jarang mau diwawancara ini memang terkesan low profile. Namun, bagi orang-orang
di dekatnya, kunci sukses Hary karena ia dianggap "sangat mencintai pasar modal". Selain
gemar mengikuti berbagai seminar soal pasar modal, jika sudah bicara soal pasar modal, ia
seolah lupa waktu.
Kecintaan pada profesi inilah yang terbukti mampu mengantarkan Presiden Direktur dan CEO PT
Media Nusantara Citra Tbk serta Group Executive Chairman PT. Bhakti Investama Tbk ini
menjadi pengusaha terkaya kelima belas di Indonesia versi Forbes tahun 2007.
Kesuksesan yang dimiliki Hary sekarang ini tak terlepas dari kepiawaiannya membaca peluang
dan mencari sumber dana. Berkat kepiawaiannya tersebut, Hary mampu menata kembali
perusahaan yang sedang bermasalah dan membawa perusahaan tersebut di puncak
kesuksesan. Namun, kepiawaian itu didapat karena kecintaannya yang mendalam terhadap
pekerjaannya. Totalitas Hary inilah yang patut dijadikan teladan untuk mencapai sukses untuk
profesi apapun yang kita geluti

Matthew Mullenweg

Rabu, 17-Desember-2008; 16:19:40 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Saat ini, dengan mudahnya orang punya akses internet. Karena itu, media internet semakin jadi
idola untuk menyampaikan apa saja. Mulai dari berita resmi, gosip, hingga uneg-uneg belaka.
Untuk soal uneg-uneg, sekarang terkenal istilah blogging alias membuat catatan harian,
semacam diary di internet. Salah satu media yang paling dikenal untuk nge-blog adalah
Wordpress (www.wordpress.com).
Ternyata, media blog yang sangat terkenal itu digawangi oleh seorang muda yang penuh
inspirasi. Ia adalah Matthew Charles Mullenweg. Pria kelahiran Houston Texas ini baru akan
berusia 25 tahun pada 11 Januari tahun depan. Tapi, di usianya yang masih sangat belia itu,
dengan Wordpress, ia sudah menangguk keuntungan sekitar US$40 juta!
Di tengah prestasinya, Matthew tetap tampil sahaja. Dalam beberapa kali wawancara, ia
menyebut kesuksesan yang didapat Wordpress adalah buah dari kerja samanya dengan banyak
orang. "Saya bekerja dengan orang-orang yang luar biasa dan membantu mendemonstrasikan
kegiatan publishing di website. Inilah yang membuat Wordpress berkembang pesat," sebut pria
yang kini tinggal di San Francisco Amerika tersebut.
Sikap Matthew memang patut diteladani. Salah satu sikap yang menonjol darinya adalah
kemauan untuk belajar. Konon, meski berhubungan dengan banyak coding atau bahasa teknis
komputer saat membuat Wordpress, Matthew pada awalnya justru tak tahu banyak. Ia bahkan
mengaku harus belajar banyak untuk mengetahui coding demi pengembangan Wordpress. Tapi,
menurutnya, justru bukan semata soal coding yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah
program, tapi sentuhan "komunikasi"-nya yang perlu diperhatikan. "Code bukan hal terpenting
dalam sebuah software. Justru soal desain, warna, pencitraan merek, dan kegunaanlah yang
perlu diperhatikan," sebutnya.
Memang, saat ini, Wordpress dilihat dari sisi kegunaan dan kemudahan menjadi salah satu
media blogging yang paling sederhana. Kekuatan kesederhanaan inilah yang justru jadi nilai
lebih dari Wordpress.
Semua itu pun berawal dari niatan sederhana. Sekitar pertengahan tahun 2002, Matthew
menggunakan software blog b2/cafelog untuk melengkapi foto-foto yang didapat ketika
mengunjungi Washington. Beberapa bulan setelah pengembangan software b2 dihentikan, pada
Januari 2003, pria yang akrab dipanggil Matt ini kemudian mengumumkan bahwa dirinya akan
mengembangkan b2 agar sesuai dengan standard web saat itu. Ia pun mengajak rekannya,
Mike Little dan kemudian juga dibantu oleh pengembang asli dari b2, Michel Valdrighi.
Sejak saat itu, berbagai fasilitas tambahan terus dibuat untuk menyempurnakan Wordpress.
Pengembangan demi pengembangan membuat Wordpress makin disukai penggunanya. Totalitas
Matthew membuat Wordpress makin lengkap. Mulai dari fasilitas untuk add-on, pembuatan
statistik, hingga anti spam. Inilah yang membuatnya sempat dinobatkan sebagai 50 orang paling
penting di dunia web oleh PC World. Hebatnya, semua perolehan itu disebutnya hanya bagian
dari kesenangan yang timbul dari motivasinya. "Bagi saya, uang dan gaji bukanlah motivasi
utama. Tapi fokus pada yang kita sukai adalah motivasi sebenarnya."
Kemauan belajar dan kerendahatian menjadi kombinasi yang klop sebagai jalan sukses bagi
seorang Matthew Charles Mullenweg. Keberhasilannya mengembangkan Wordpress sebagai
salah satu media blog tersukses adalah contoh nyata buah kerja kerasnya. Sungguh, sikap yang
patut diteladani oleh generasi muda kita

Lee Myung-bak - Presiden Yang Memulai Dari Nol

Minggu, 23-Desember-2007; 10:01:27 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com


Jika Anda sering mendengarkan filosofi "Success is My Right", yakni sukses adalah hak milik
siapa saja, barangkali kisah yang dialami presiden terpilih Korea Selatan ini mampu menjadi
contoh nyata. Lee Myung-bak yang baru saja memenangkan pemilu di Korea ternyata punya
masa lalu yang sangat penuh derita. Namun, dengan keyakinan dan perjuangannya, ia
membuktikan, bahwa siapa pun memang berhak untuk sukses. Dan bahkan, menjadi orang
nomor satu di sebuah negara maju layaknya Korea Selatan.
Coba bayangkan fakta yang dialami oleh Lee pada masa kecilnya ini. Jika sarapan, ia hanya
makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya
dengan minum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan, untuk
ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan
minuman keras. Ibaratnya, masa kecil Lee ia harus memakan sampah!
Terlahir di Osaka, Jepang, pada 1941, saat orangtuanya menjadi buruh tani di Jepang, ia
kemudian besar di sebuah kota kecil, Pohang, Korea. Kemudian, saat remaja, Lee menjadi
pengasong makanan murahan dan es krim untuk membantu keluarga. "Tak terpikir bisa bawa
makan siang untuk di sekolah,"sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul "There is No
Myth," yang diterbitkan kali pertama pada 1995.
Namun, meski sangat miskin, Lee punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Karena
itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah SMA. Kemudian,
pada akhir 1959, keluarganya pindah ke ibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan lebih baik.
Namun, nasib orangtuanya tetap terpuruk, menjadi penjual sayur di jalanan. Saat itu, Lee mulai
lepas dari orangtua, dan bekerja menjadi buruh bangunan. "Mimpi saya saat itu adalah menjadi
pegawai," kisahnya dalam otobiografinya.
Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea
University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, bisa
dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Ia mulai berkenalan dengan politik. Lee
terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa, dan telibat dalam aksi demo antipemerintah.
Karena ulahnya ini ia kena hukuman penjara percobaan pada 1964.

Vonis hukuman ini nyaris membuatnya tak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group.
Sebab, pihak Hyundai kuatir, pemerintah akan marah jika Lee diterima di perusahaan itu.
Namun, karena tekadnya, Lee lantas putar otak. Ia kemudian membuat surat ke kantor
kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah jangan
menghancurkan masa depannya. Isi surat itu menyentuh hati sekretaris presiden, sehingga ia
memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagai pegawai.
Di perusahaan inilah, ia mampu menunjukkan bakatnya. Ia bahkan kemudian mendapat
julukan "buldozer", karena dianggap selalu bisa membereskan semua masalah, sesulit apapun.
Salah satunya karyanya yang fenomonal adalah mempreteli habis sebuah buldozer, untuk
mempelajari cara kerja mesin itu. Di kemudian hari, Hyundai memang berhasil memproduksi
buldozer.
Kemampuan Lee mengundang kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Berkat rekomendasi
pimpinannya itu, prestasi Lee terus melesat. Ia langsung bisa menduduki posisi tertinggi di divisi
konstruksi, meski baru bekerja selama 10 tahun. Dan, di divisi inilah, pada periode 1970-1980
menjadi mesin uang Hyundai karena Korea Selatan tengah mengalami booming ekonomi
sehingga pembangunan fisik sangat marak.
Setelah 30 tahun di Hyundai, Lee mulai masuk ke ranah politik dengan masuk jadi anggota
dewan pada tahun 1992. Kemudian, pada tahun 2002, ia terpilih menjadi Wali Kota Seoul. Dan
kini, tahun 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu, telah jadi orang nomor satu di
Korea Selatan. Sebuah pembuktian, bahwa dengan perjuangan dan keyakinan, setiap orang
memang berhak untuk sukses, 'Success is My Right'!!!
Keberhasilan hidup Lee, mulai dari kemelaratan yang luar biasa hingga menjadi orang nomor
satu di Korea Selatan, adalah contoh nyata betapa tiap orang bisa merubah nasibnya. Jika orang
yang sangat miskin saja bisa sukses, bagaimana dengan kita? Mulailah dengan keyakinan,
perjuangan, dan kerja keras, maka jalan sukses akan terbuka bagi siapapun. Salam sukses
Luar biasa!!!

Eka Tjipta Widjaja - Pendiri Sinar Mas Grup

Selasa, 10-Juni-2008; 08:37:39 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Siapa yang tidak kenal dengan Eka Tjipta Widjaja? Ya, Eka merupakan pendiri Sinar Mas Grup
yang kini bertengger di posisi ketiga dalam daftar sepuluh orang terkaya di Indonesia versi
majalah Globe Asia 2008 dengan total kekayaan U$ 3,8 miliar. Tentu saja kesuksesan yang
diraih Eka dicapai dengan penuh perjuangan dan kerja keras dari usia belia.
Jiwa bisnisnya sudah telihat ketika ia berusia sembilan tahun. Saat itu, Eka dan keluarganya
hidup dalam kemiskinan. Eka pun membantu sang ayah berjualan di Ujung Pandang untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Eka pun berjualan dari rumah ke rumah. Walaupun hanya dapat
berkomunikasi dalam bahasa Hokkian, Eka tidak patah semangat untuk berjualan. Ia banyak
menggunakan bahasa "Tarzan", yaitu dengan menujuk-nunjuk atau menggunakan bahasa tubuh
untuk menjual barang bawaannya.
Karena terdidik dengan pola sebagai pedagang, ia pun memutuskan untuk berusaha sendiri
pada usia yang masih sangat belia, 15 tahun. Usaha pertama yang dilakukannya adalah menjual
biskuit dan gula-gula. Namun karena tidak ada modal, Eka lantas bermaksud mengambil barang
dulu dan kelak setelah menjadi uang baru dibayar. Tentunya, ia tak langsung dipercaya. Ia
banyak sekali mendapat penolakan di beberapa toko grosir.
Ditolak di beberapa grosir tak membuatnya berputus asa. Eka pun menaruh jaminan ijazah SD
sebagai identitas untuk bisa mengambil barang-barang dagangannya. Dengan cara ini, ia pun
pelan-pelan bisa mendapat kepercayaan mengambil barang tanpa harus membayar di muka,
meski barang yang bisa dijual tidak banyak. Kala itu, ia mendapat jatah empat buah kaleng
biskuit dan gula-gula kembang senilai 21,50 gulden. Dengan barang jualan itu, ia selalu
bersemangat berjualan dengan bersepeda ke toko-toko di wilayah Makasar. Pelan tapi pasti,
usaha ini terus berkembang hingga akhirnya ia bisa berjualan dengan menyewa becak.
Saat mulai berkembang, bisnisnya sempat goncang. Ketika Jepang masuk Makasar tahun 1941,
ia jatuh miskin lagi. Tetapi Eka memang tipikal orang yang pantang menyerah. Meski jatuh
berkali-kali, ia tetap semangat membangun kembali usahanya. Saat itulah ia melihat truk-truk
tentara Jepang yang sedang membuang bongkahan. Eka melihat sak-sak tepung terigu, semen,
besi-besi bekas, dan merasa barang-barang itu merupakan peluang bisnis yang bisa digarap
untuk kembali membangun usaha. Barang-barang bekas tersebut lantas dibawanya kembali ke
rumah, dibungkus seperti semula, kemudian dijualnya. Perkiraannya ternyata tepat. Barang
bekas itu ternyata laku.
Itulah gambaran keuletan seorang Eka Tjipta. Figurnya memang dikenal pantang menyerah.
Dengan kekayaan mental itu, usaha demi usaha yang dirintis oleh Eka berbuah manis. Kini,
dengan Sinar Mas-nya, ia telah memiliki empat sayap bisnis utama yang meliputi bisnis
finansial, bubur kertas (pulp) dan kertas, agrobisnis, dan real estate. Bisnis keuangan
dikendalikan Sinar Mas Multiartha, sementara usaha pulp di bawah Asia Pulp & Paper.
Sementara itu, kelompok agrobisnis dikendalikan Smart Corp dan propertinya ada di bawah
kendali Duta Pertiwi.
Eka bukan hanya memiliki jiwa bisnis, namun ia juga memiliki jiwa sosial. Untuk itu Eka
mendirikan yayasan "Eka Tjipta Foundation" sebagai bentuk kepedulian sosialnya. Eka berusaha
menunjukkan kepedulian dengan mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang di antaranya
memberikan perhatian pada persoalan pembangunan sosial kemasyarakatan.
Berada ditengah-tengah perekonomian keluarga yang sulit membuat Eka harus berjuang
membantu orangtua mencukupi kebutuhan mereka. Semangat dan tekad yang kuat untuk
membantu keluarganya berbuah manis. Berbagai pengalaman pahit dalam berdagang ia jalani
dengan sikap optimis. Eka merupakan sosok yang tidak mudah putus asa dan pantang
menyerah. Ketika gagal ia mampu untuk bangkit lagi. Bangkit dengan membaca peluang yang
ada disekitarnya. Kekayaan mental seperti inilah yang perlu selalu kita miliki untuk menjadi
seorang pemenang, dalam segala bidang.

Jeff Bezos, Sang Raja Bisnis Online

Jeff Bezos, Sang Raja Bisnis Online

Oleh : Team Andriewongso.com

Siapa yang tidak kenal dengan Jeffry Preston Bezos atau yang lebih dikenal sebagai Jeff Bezos
saat ini? Seorang pengusaha kaya raya yang terkenal berkat usaha Amazon.com yang
dirintisnya. Toko online yang dibuatnya membuat dirinya bertengger di deretan pengusaha
terkaya di dunia. Berkat kerja keras, semangat, kecerdasan, dan ketekunannya membangun
usaha, kini Amazon.com menjadi toko online—yang konon terlengkap—yang mendunia.
Kecerdasan dan ketekunan pria kelahiran Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964 ini sudah
terlihat sejak ia berusia tiga tahun. Pada usia itu, Jeff meminta tempat tidur biasa, bukan
tempat tidur dalam bentuk boks. Namun karena tidak diberikan tempat tidur biasa maka Jeff
membongkar boksnya dengan obeng. Di sekolah pun, para guru Jeff mengalami kesulitan untuk
menghentikan dari tugas yang dilakukannya. Untuk memindahkan ke tugas berikutnya, mereka
harus memindahkan Jeff dengan mengangkat bangku yang sedang didudukinya.
Kakek Jeff, Preston Gise merupakan pengelola wilayah barat dari Komisi Energi Atom dimana ia
bertanggung jawab untuk laboratorium di Sandia, Lawrence Livermore, dan Los Almos. Pada
saat Jeff berusia sepuluh tahun, Jeff bersama kakeknya menghabiskan musim panas di barat
daya Texas. Preston melihat cucunya merupakan seorang ilmuwan muda seperti dirinya dulu.
Lantas, dia membantu cucunya membuat radio amatir Heatkit dan membantu Jeff dalam
mengoleksi berbagai macam benda yang—kadang—sering merusak garasi rumah orangtua
Bezos. Sebab, di garasi itulah, Jeff mempunyai laboratoriumnya sendiri untuk berbagai
eksperimen ilmiah.
Pada saat SMU, Jeff memenangkan suatu perlombaan yang disponsori oleh NASA dengan
menulis makalah mengenai dampak ketiadaan gravitasi pada usia rata-rata lalat. Kemudian
pada musim panas tahun 1981, Jeff bekerja sebagai juru masak McDonald’s di Miami. Di sinilah
dia mulai mengenal pentingnya melayani pelanggan.
Setelah lulus SMU, Jeff kuliah di Universitas Princeton. Ia mengambil jurusan fisika namun
kemudian ia pindah fakultas untuk mendalami komputer sehingga ia lulus dengan gelar di
bidang ilmu komputer dan teknik listrik. Setelah lulus kuliah, Jeff bekerja di Wall Street. Ia
membangun sebuah jaringan komputer di sebuah gedung perusahaan Fitel. Kemudian Jeff pun
bekerja sebagai di D.E. Shaw & Co sebagai wakil presiden direktur, padahal kala itu usianya
baru menginjak 28 tahun. Bosnya kala itu, David Shaw, meminta Jeff untuk meneliti tidak hanya
bisnis baru, tetapi juga peluang bisnis internet baru.
Jeff pun memikirkan hal yang dapat dijual di internet. Dia membuat daftar 20 barang terlaris
yang dijual lewat surat. Ia pun mempelajari daftar tersebut dan ternyata buku berada di
peringkat teratas. Menurutnya bisnis buku adalah bisnis raksasa, namun tidak ada yang
mendominasinya. Ia menyadari tidak ada bank data pesanan melalui surat yang dapat memuat
semua judul buku yang tersedia dalam satu tahun. Menurutnya, bank data yang
terkomputerisasi dapat mengorganisasikannya dan dapat menjadi toko buku online yang bisa
diakses melalui internet. Namun saat Jeff memberitahukan, bosnya Shaw tidak tertarik.
Jeff pun mendiskusikan hal ini dengan rekannya, MacKenzie. Mereka pun lantas ingin
mencobanya sendiri. Jeff pun memikirkan nama yang cocok untuk usahanya. Ia mulai mencari
dengan nama depan “A”. Akhirnya dia menemukan nama yang cocok yaitu Amazon.com.
Menurutnya Amazon adalah sungai terbesar, yang melambangkan koleksi terbesar di dunia.
Pada bulan November 1994, Jeff dan beberapa rekannya, MacKenzie, Shel, dan Paul mulai
bekerja di garasi sempit yang digunakannya sebagai kantor.
Pada saat itu ia mengalami dua masalah. Masalah yang pertama adalah uang. Amazon.com
harus mampu membayar orang-orang yang membuat usahanya berjalan. Maka, Jeff
membentuk perusahaan dan ia menyandang jabatan sebagai pendiri, CEO, dewan direksi, dan
presiden direktur. Yang kedua adalah perangkat lunak. Satu-satunya perangkat lunak yang
tersedia adalah untuk mengelola inventaris dan memproses untuk pesanan disain untuk bisnis
pesanan via surat biasa. Namun berkat kegigihan mereka, semua itu bisa diatasi.
Amazon.com mengalami sukses yang sangat cepat karena usaha mereka sangat memudahkan
bagi pengguna untuk mencari buku yang diinginkan. Selain itu, Amazon.com menjual produk
mereka dengan harga yang lebih murah daripada toko. Kesuksesan mereka berlanjut hingga
kini, dimana mereka kini juga menjual aneka barang selain buku.
Berkat kerja keras, semangat, kecerdasan, dan ketekunan, Jeff Bezos berhasil membangun
toko online Amazon.com menjadi mendunia. Tentu saja hasil yang dipetiknya sekarang
bukanlah hal yang mudah. Jeff dapat melihat peluang untuk membuka bisnis baru.
Kepiawaiannya tersebut membawanya menjadi pengusaha sukses. Sebuah pengalaman hidup
yang dapat diteladani dari seorang Jeff Bezos.