Minggu, 05 Juli 2009

Jeffrey P Bezos, Raja Bisnis Buku Online

Selasa, 15-April-2008; 08:41:21 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Selama ini, jika kita hobi membaca, seringkali toko buku menjadi salah satu daftar toko yang
wajib dikunjungi. Namun, berkat perkembangan teknologi informasi, utamanya sejak era
dotcom berkembang, kita tak perlu susah-susah lagi antri di toko buku. Tinggal buka situs di
internet, pilih buku yang diinginkan, sekali dua kali klik, buku sudah terkirim langsung ke alamat
kita. Sangat praktis dan bebas dijamin bebas antri. Bahkan, tak jarang kita mendapatkan harga
yang lebih murah dari membeli dari toko. Karena itu, hadirnya situs penjualan buku online
dianggap sebagai sebuah solusi yang sangat tepat di era yang serbainstan dan serbacepat ini.
Salah satu pelopor penjual buku online tersebut adalah Amazon.com. Nama toko buku onlineyang
belakangan juga menjual berbagai produk selain buku-seakan telah melekat kuat di benak
para cybershopper. Buku-buku yang tersedia di Amazon.com sangat beraneka dan selalu up to
date. Hal inilah yang membuat Amazon berkembang demikian pesat sejak didirikan.
Adalah Jeffrey P Bezos yang menjadi dalang di balik suksesnya Amazon. Bersama sang istri,
Mackenzie, ia membangun Amazon menjadi pelopor toko buku online yang kini telah mendunia.
Kelahiran 12 Januari 1964 dari Albuquerque, New Mexico ini sejak kecil sudah menunjukkan
bakatnya di bidang teknik. Meski masih kecil, ia gemar mengotak atik segala macam benda.
Salah satunya ia mencoba memperbaiki sendiri kasur kecilnya dengan sebuah obeng.
Kesenangan utak atik Jeff kecil terus berlanjut. Di antaranya ia membuat semacam alarm listrik
di kamarnya untuk mencegah adiknya masuk dan menjaga privasinya. Bahkan, ia kemudian
menjadikan garasi orangtuanya sebagai laboratorium untuk melakukan berbagai eksperimen
ilmiah. Kegemaran inilah yang kemudian mengantarkan Jeff kuliah di Jurusan Ilmu Komputer
dan Teknik Listrik di Universitas Princeton.
Setelah lulus, ia kemudian bekerja di Wall Street, khusus menangani bidang komputer. Kala itu,
komputer makin besar perannya untuk mencatat data pasar. Dari sana, ia kemudian bergabung
di beberapa perusahaan. Terakhir, Jeff bekerja untuk sebuah perusahaan keuangan yang
mengembangkan aplikasi komputer untuk pasar saham, D.E. Shaw&Co. Di perusahaan inilah, ia
bertemu dengan calon istrinya.

Berkat kecermelangan dan inovasinya di bidang komputer, Jeff segera mendapat tempat dan
karier cemerlang. Ia bahkan tak perlu waktu lama untuk menduduki jabatan sebagai Vice
President. Tapi, ia rupanya justru melihat ada sesuatu yang lain di bidang komputer yang
menantang. Jeff akhirnya memilih meninggalkan karier cemerlangnya untuk mencoba
peruntungan berbisnis di bidang teknologi informasi, khususnya internet, yang sedang
berkembang kala itu.
Keputusannya berhenti dari pekerjaan yang sangat menjanjikan segera dibayarnya dengan
kerja keras. Saat itu, ia mencoba mencari kira-kira komoditas apa yang bisa dengan mudah
dijual dari internet. Ia menemukan, bahwa katalog buku dengan mudah bisa di-upload sehingga
lebih mudah ditampilkan di internet. Jeff pun kemudian menggunakan mobilnya untuk
menghubungi beberapa penerbit. Ia juga mengubah dua kamarnya menjadi ruang kerja untuk
memulai usaha yang kemudian diberi nama Amazon, sebuah sungai terpanjang di dunia,
dengan harapan usahanya pun akan terus berkembang tanpa batas dengan cabang di manamana.
Tanpa menunggu lama, yakni tak kurang dari 30 hari, Amazon sudah mendapat pelanggan di
lebih dari 50 negara bagian dan 45 negara di dunia. Sebuah hasil yang tak dibayangkan oleh
Jeff sebelumnya. Dari sana, perkembangan Amazon terus menggulung hingga kini telah
mengantarkan Jeff Bezos menjadi miliarder dunia. Dengan pendapatan US$10,7 miliar, Jeff
dengan Amazonnya kini juga sering mendermakan sebagian pendapatannya. "Mendermakan
sebagian uang kita memerlukan perhatian sama besar dengan membesarkan sebuah
perusahaan,"sebutnya.
Tekad Jeff Bezos untuk merebut peluang yang ada dengan mengorbankan posisi dan
jabatannya menunjukkan dirinya adalah seseorang dengan kemauan dan komitmen yang kuat.
Dengan bekal keyakinan akan peluang yang menantang, ia bekerja keras membesarkan
Amazon.com. Sikap Jeff yang mampu mempertemukan peluang dengan sikap kerja keras dan
komitmen kuat patut dijadikan teladan siapapun yang ingin mengembangkan jiwa
kewirausahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar