Minggu, 13 November 2011

Cara Sang Kakek Bangkit dari Kebangkrutan

Kisah ini saya dapat saat sedang bertukar fikiran dengan seorang kakek yang punya penghasilan 80 juta perbulan dari bisnisnya. Dalam obrolan pagi itu, saya hanya terbengong-bengong melihat semangat pantang menyerah dari sang kakek.
Yang membuat saya kagum dengan sang kakek adalah proses bangkitnya dari keterpurukan yang pernah menimpanya. Beberapa tahun sebelumnya sang kakek tersandung permasalahan yang mengakibatkan semua hartanya habis untuk membayar hutang. Kebetulan saya tahu betul peristiwa itu, makanya saya benar-benar ingin tahu bagaimana cara dia bisa bangkit dengan cepat.
Sang kakek membuka cerita saat awal kebangkrutannya. Semua harta habis tanpa sisa. Hanya menyisakan hutang yang sangat besar jumlahnya. Tahukah apa yang dilakukan sang kakek saat itu? Dia mengikuti semua yang dialami seperti air.
Dia menikmati semua rasa sedih bahkan sakitnya karena semua itu adalah kehendak dari Tuhan. Dia ikhlas menjalani prosesnya. Menurutnya Tuhan adalah maha penyayang dan maha mengasihani, pasti dia akan menemukan jalan terbaik dengan cara tersebut. Karena Tuhan tidak akan tinggal diam melihat umatNya yang ikhlas menerima kehendakNya.
Berikutnya sang kakek menguatkan niat untuk membayar semua hutang-hutangnya. Walau hutangnya sangat besar, dia berusaha mencicil dengan rejeki yang telah diterima TANPA MAU MENUNDA-NUNDA. Tahukah anda? Ternyata dengan cara ini justru Tuhan semakin mengucurkan rejeki untuk melunasi hutang yang telah dia niatkan sebelumnya. Sampai tanpa terasa akhirnya rejeki yang terus mengucur berkat niat yang kuat tadi akhirnya bisa membuat semua hutang-hutangnya lunas.
Terakhir, sang kakek terus berusaha menjalin sebanyak mungkin silaturahmi. Terus berusaha mengenal orang-orang baru yang bisa menunjang bisnisnya. Sampai akhirnya bisa kembali bangkit lagi.
Dari kisah sang kakek, bisa kita simpulkan bahwa saat kita ikhlas menerima dan menjalani cobaan dari Tuhan, Tuhan justru tambah sayang dan menaruh belas kasihan pada kita. Sang kakek bisa cepat bangkit karena berusaha dengan sungguh-sungguh melunasi semua hutangnya tanpa mau menunda saat ada rejeki, berapapun sedikitnya rejeki itu. Terakhir dia menambah deras rejeki yang telah ada dengan silaturahmi.
Dialog dengan sang kakek tersebut adalah tambahan ilmu yang sangat berarti buat saya. Semoga kisah ini juga membawa manfaat buat Anda.

Bangkit dari Bangkrut


Sebenarnya berat banget untuk sharing pengalaman nyata bangkit dari kebangkrutan ini karena sama aja mengingatkan kita terhadap sesuatu yang sangat menyakitkan.
Selain itu rasanya tidak nyaman yah kalau dalam cerita ini nanti ada sedikit menyinggung pihak lain yang terlubat. Tapi bukan itu maksud saya.
Ok, sebagai ilustrasi aja saya akan flash back apa yang terjadi 6 tahun yang lalu dan akan simpulkan sikap atau strategi apa yang harus diambil dalam situasi usaha kita bangkrut.
Ketika itu tahun 2006, mendadak mitra kami sebagai pemilik saham 20% dari usaha kami hengkang tanpa pesan membawa seluruh isi perusahaan. Yang tinggal hanyalah kantor kosong belaka yang sewanya belum terbayar, tagihan supplier dan tunggakan pajak yang setelah dihitung2 mencapai lebih dari 1 milyar!! Sementara ketika di cek, eh saldo di bank kosong loh sodara2… Asyik kan? Padahal seminggu lagi harus menggaji sekitar 100 pegawai *langsungpucat* . Oh no, sekarang apa donk yang harus dilakuka ? OMG… *sakitperutdeh*… Calm down. Yak ambil nafas… In-hale.. Ex-hale.. Mari berfikir lebih jernih untuk bisa cari solusi, jangan panik lita… You can do it!!
Mau ngomel2?? Mau teriak?? Percuma kan? Dengan cara itu toh, saldo akan tetap kosong… Kantor masih kosong, sementara karyawan bisa aja demo sebentar lagi
Sekarang yg bisa dilakukan adalah selesaikan beberapa hal secara paralel, cepetan… Hurry up!! Stress level 2 bow. Hoop!.. Hoop!… Hoop!… Mari berpacu melawan waktu, jangan sia-siakan sedetikpun waktumu *saatnya main sirkus*
Pertama, bicaralah baik2 dengan karyawan. Minta mereka semua tetap bekerja dengan baik sebagaimana mestinya. Apapun yang terjadi, kita tetap pegang janji kita untuk membayar gaji tetap waktu.
Selesaikan perkara dengan mitra secara musyawarah, baca peta posisi hukum kita. Kalau dia menolak untuk mufakat, terpaksalah proses dengan hukum. Berikutnya, buat surat pernyataan hutang ke supplier. Datangi, yakinkan kita pasti bayar tapi kita minta keringanan alias boleh mencicil hutang tersebut. Alhamdulillah para supplier mau mengerti karena mereka melihat kesungguhan kita. Coba kalau orang lain berhutang mana mau buat pernyataan tertulis, kelihatan batang hidungnya saja tidak. Cari kantor dengan biaya sewa lebih murah. Alhamdulillah pemilik kantor lama berbaik hati untuk meringankan cara pembayaran yang harusnya 2 tahun di muka menjadi per 3 bulan saja.
Buat surat penangguhan pembayaran pajak. Pasti dikasihlah, karena memang ada mekanismenya dan terkena denda 2% per bulan…. Kejaammm
Mitra kerjanya belum mau diajak mufakat… Sedih deh, putar otak cari jalan lain. Cari pinjaman dan jual simpanan, karena sudah tidak ada jalan lain. Alhamdulillah, masih ada adikku Ira Maureen tersayang yang mau bantu. Masih ada simpanan pribadi, masih ada yang bisa dijual di rumah… Intinya masih ada jalan kok.
Yippiieee… Akhirnya karyawan dapat menerima gajinya tepat waktu loh. Thank’s God, udah ga tidur seminggu nih, hegh! *ngelapkeringat* Hmmm…Story belum mau berakhir sampai disini. Karena saldo itu harus ada isinya, padahal secara diam2 pembayaran customer sdh dialihkan ke bank lain oleh mitra yang hengkang tadi. Tapi biarlah, Rasanya ga tepat juga kalau kita salahkan si Mitra semata-mata karena mengalihkan pembayaran ke bank nya dia… *merenung*. Diam2 kami mengakui juga beberapa kesalahan dalam menjalankan usaha ini yang memberikan peluang kepada mitra untuk melakukan kekhilafan. Nyesel deh dulu kenapa memberikan 20% saham kami dengan cara trade-in proyek semata-mata. Seharusnya semua pemegang saham harus bersedia setor modal, sehingga sama- sama merasakan bagaimana rasanya menanggung resiko.
Kenapa ya tidak dari dulu melakukan monitoring berkala. Sok gaya2an seperti konglomerat aja, kalau sudah ada SDM dan mitra yang kompeten… Eh kitanya jadi cuman ongkang2 kaki aja, tau beres!! Nyesel deh, bener2 nyesel nih tidak melakukan cek referensi dulu mengenai record kerja si mitra… Walaupun teman, semestinya tetap dicek dulu
Ok deh, menyesal tiada guna. Sekarang apa donk yang bisa dilakukan lagi .. Wohoho, saatnya kerja keras mari kita sisingkan lengan baju. Kantor pusat kosong, ga ada yang bantu back office dan pekerjaan administrasi lama2 repot juga yah. Maunya sih nambah karyawan tapi kok ga ada duitnya? Ya udah deh, aku resign ajalah… Padahal karirku sedang di puncak. Kerja berdua suami dengan dibantu oleh 2 orang staff office boy mengikuti tender di bidang yang sama sekali baru. Siapa takut? Kan pasar tersedia dan juga kami menguasai kompetensinya. Ikut tender besar harus siapkan 6 binder setebal bantal, membuat kami tidak tidur 3 hari 3 malam jreng!! Ngantuk banget… Woahmmm. Demi tekad untuk melunasi kewajiban, yah dilakoni saja deh. Alhamdulillah kami akhirnya memenangi tender tersebut. Tapi urusan belum berakhir nih… Jangan hepi2 dulu mas, justru penderitaan akan makin berat dan panjanggg… Lagi2 masalahnya adalah cashflow. Bagaimana kami bisa mendanai proyek yang padat modal ini?

Sebenarnya kalau kita bangkrut maka obat yang paling mujarab itu cuman ada 2 : doa dan ikhtiar. Basi ya? Kelise banget ga sih… Ya tapi kenyataannya berdoa dan membangun spiritual mindset itu kontribusinya terhadap proses bangkit kembali itu buesaaarrr banget loh… Disamping itu, Pillow talk – alias curhat2an sama pasangan menjelang tidur itu memberikan seabreg solusi dan sejuta peluru untuk perang keesokan harinya. Selain itu, Mintalah dukungan orang tua (bukan dalam bentuk finansial loh ya) tapi dalam bentuk doa dan dukungan mental… Akan benar2 memberikan 1000 energy fight yang luar biasa. Percaya juga bahwa orang yang di dhalimi maka doanya akan dikabulkan… Buktikan aja sendiri. Nasihat ustadz, Coba belajar mendoakan orang lain yang baik2 dan tulus… Sementara kita pasti berfikir : Hah!!??? No way! I hate them, I will never do that and full stop. Yah paling tidak, jangan doakan mereka yang serem2 donk ach. Kalau belum mampu mendoakan teman yang pernah jahat sama kita, paling tidak kita berdoa agar hatinya di lembutkan untuk segera balikin uang kita ya ga?
Alhamdulillah dengan sekali putaran RUPS yang berhasil dilaksanakan, akhirnya si mitra bersedia mufakat untuk melepaskan sahamnya dan mengembalikan uang tunai yang di setor balik ke rekening usaha kami. Percayalah dan sangat percaya (tawakal) akan pertolongan Allah SWT. Dan tuhan akan menjadi satu-satunya penolong bagi golongan yang menolong makhluk lain. Dalam situasi resah sekalipun, usahakan untuk meluangkan waktu untuk dapat membantu teman. Bantuankan tidak harus selalu dalam bentuk materi kan? Nasihat orang tua dan para orang bijak lainnya : bersedekahlah walaupun dalam kesempitan, ikhlas, jangan pelit-pelit, agar orang lain tidak perlu tahu kalau kita lagi kesulitan.
Tidak perlu gengsi mengerjakan pekerjaan remeh temeh deh… Belum saatnya jadi boss besar toh? Lah wong masih bangkrut gitu loh. Jadi inget deh dulu saya menyetir sendiri untuk belanja kebutuhan kantor, antar barang sendiri ke klien, halagh ! cuek bebek ajalah ketika dilecehkan dan dipandang hina si klien.
Kencangkan semua ikat pinggang. Berhematlah, pekerjakan karyawan sedikit mungkin, pekerjakan yang minim kompetensi tapi memiliki potensi yang tinggi, coaching mereka setiap hari agar kompetensi mereka makin meningkat. Lakukan coaching melekat kepada tim kerja agar pelayanan yang diberikan akan tetap prima walaupun aliran dana sedang cekak.
Belajar dan belajar terus dengan para mentor dari bidang yang berbeda-beda dan cari mentor tidak usah jauh-jauh deh, coba cari aja teman/saudara sendiri. Kuasai laporan finansial, pelototin deh dibagian apa yang bisa ditekan pengeluarannya. Belajarlah mempresentasikan laporan keuangan ke bank/investor
Yang pasti dalam situasi bangkrut, tetaplah jaga kualitas pelayanan ke pelanggan dan jagalah kepercayaan mereka. Fokus dan fokuslah demi terbayarnya semua kewajiban tepat waktu sesuai komitmen. Membangun kepercayaan pihak lain seperti bank, karyawan, supplier penting sekali agar memperoleh kemudahan.
Kadang kita harus mengambil strategi membanting harga supaya tetap ada proyek dan pemasukan. Boleh saja ya saya kira, harga boleh di diskon tapi layanannya jangan di diskon juga donk. Terlibat penuh dalam setiap proyek baru agar klien merasa diperhatikan, kuasai kompetensinya sendiri barulah mendelegasikan ke staff dengan tetap melakukan coaching terhadap mereka.
Lupakan mimpi-mimpi sejenak, lupakan membelikan ini dan itu. Woiii!!.. Bayar kewajiban dulu deh karena itu lebih penting., pastikan terlebih dahulu aliran dana yang positif dan modal ditahan yang cukup dari selisih keuntungan. Menangkan semua peluang yang ada dan kalau perlu berdiri tegak di depan seperti panglima perang. Pokoknya harus dapet tuh proyek yaaa. Dan yang paling penting, jaga mental tim supaya tidak letoy, tidak perlulah membagi info yang terlalu detail mengenai kondisi keuangan yang serem-serem.
Akhirnya alhamdulillah, setelah 3 tahun tanpa terasa kami mampu bangkit dari bangkrut dan mampu menggandakan revenue sebanyak 3000% dan mengkoreksi aliran dana yang tadinya negatif. Subhanallah

Sabtu, 12 November 2011

Kiat Bangkit Setelah Bangkrut (Sebuah Pengalaman #1)


HL | 18 December 2009 | 10:42 1709 76 19 dari 24 Kompasianer menilai Inspiratif


Shutterstock
MALUUUUU…. Malu ya sudah bangkrut? Malu ya ditinggal teman-teman? Malu ya hilang segala-galanya? Malu ya divonis sudah habis dan tenggelam….? Tapi Pengin bangkit kan? Jangan kawatir kawan!!! Pasti ada jalan. Percayalah…. Saya sudah mengalaminya koq pada sekitar tahun 1999-2002. Boleh kan saya berbagi pengalaman dg Anda…:
Mencari Kesalahan Orang Lain Tak Merubah Keadaan. Biasanya kalo kita gagal lalu bangkrut lalu cari sumber dan sebab-musabab. Lalu ketemu sumber penyakitnya. Cukupkah itu? Bagaimana kalo anda punya bukti dikerjain dan dikhianati oleh orang lain atau bahkan oleh orang terdekat? Kalo kita asyik dg semua itu kita akan terjerumus makin dalam karena kita akan kumandangkan perang besar-besaran dg siapa saja yg kita anggap penyebab kebangkrutan. Kita akan makin terpuruk. Kenapa?
Tunjuk hidung kepada siapapun yg bersalah tidak akan merubah keadaan. Tidak akan mengembalikan kejayaan kita. Tidak akan mengembalikan masa jaya, bukan? Cukuplah semua itu dijadikan catatan dan pelajaran. Dan lebih afdol lagi belajarlah banyak-banyak memafkan orang lain. Niscaya Tuhan pun akan mudah mengampuni dosa dan kesalahan kita.
Ingat, semua kejadian berawal dari ulah kita sendiri.
Modal Awal: Perbaiki Dulu Nama Baik. Begitu saya bangkrut nama baik ikut anjlok. Saya berusaha bangkit dg cari dana untuk modal atau cari teman yg bisa menempatkan anda di posisi jabatan yg lumayan empuk. Saya sangat berharap tapi semua harapan sirna. Seakan semua pintu rejeki tertutup rapat. Seakan semua teman nggak ada yg mau kenal lagi. Seakan semua mahluk jadi musuh saya. Seakan semua keahlian dan keunggulan saya tak ada harganya!!! Gile beneeeer… Kenapa yach?
Lalu atas pertolongan Allah, Saya temukan cara lain yg pas buat saya: perbaiki reputasi. perbaiki nama baik, lupakan kesalahan orang lain.Kalo reputasi dan nama baik meningkat maka pelan-pelan pintu rejeki lahir-batin akan terbuka lebar. Bahkan akan menghampiri sendiri tanpa dikejar-kejar.
Lalu Bantu orang lain yg sedang dalam kesulitan. Jangan ada alasan: “saya aja lagi susah, ngapain bantuin orang lain…”. Justru karena kita suka nolong orang maka pertolongan kepada kita akan mudah datang dari segala penjuru, tanpa diminta, dan datang pas pada saat kita butuhkan.
Saya perhatikan banyak orang yg bangkrut sekitar usia 40thn seperti saya dan tenggelam selamanya, kenapa? Mereka ogah perbaiki nama baik dan reputasi. Namanya tetap jelek, gimana mau bangkit…?
Terima Pekerjaan Apa Saja. Salah satu cara mendulang kepercayaan dari orang lain adalah terima tugas apa saja. Jangan gengsi apalagi pasang tarif (lagi bangkrut tahu diri dong…). Saya pernah ditugasi menghandle sebuah toko dg kerjaan saya sederet dg pelayan toko, jauh di bawah level saya mantan manager IT. Kalo mau gengsi2an saya nolak. Tapi saya ingin bangkit. Maka saya terima dg senang hati sbg awal perjalan untuk bangkit lagi. Ini kesempatan untuk buktikan bahwa saya belum habis! Ini kesempatan buat saya tunjukan kinerja yg oke punya. Jangan tanya imbalan dulu deh. nanti juga naik sendiri kalo reputasi kita mejulang.

Jadikan Kehadiran Anda Berguna Bagi Orang Lain. Berguna bagi orang lain tidak cukup dg dijadikan teman ngobrol dan jalan-jalan. Semua orang hanya percaya bila kita dinilai mampu melaksanakan tugas dg baik dan menguntungkan. Semua orang mau bayar mahal kalo kita memberi keuntungan bukan? Maka mari jadikan kehadiran kita benar-benar berguna di manapun kita ditempatkan. Ketika saya bangkrut saya ogah kalo hanya diajak jadi teman ngobrol/makan berjam-jam. Yg saya butuhkan adalah aktivitas yg produktif. Sekali lagi: Aktifitas yg produktif!
Sekali kita dapat tugas/pekerjaan/amanat dan berhasil dilaksanakan dg baik dan menguntungkan si pemberi tugas maka nama baik kita meningkat. Reputasi kita berkembang. Tugas-tugas baru yg lebih berharga mengunggu giliran. Imbalan dalam bentuk materi, kehormatan dan kemuliaan terus meningkat dg pesat seiring dg hasil kerja keras kita untuk bangkit.
Kalo anda adalah orang lapangan bersiaplah jadi orang dalam kantoran. Begitu juga sebaliknya. Jangan ada alasan “saya dari dulu begini orangnya…” kalo mau merubah nasib. kalo Anda mantan pejabat jangan gengsi dapet tugas di pasar tradisional. Dan jangan pedulikan ocehan/pelecehan dari orang-orang sekitar. Nanti kalo sudah bangkit semua ocehan bungkam dg sendirinya. Jawablah ocehan mereka dg prestasi kita.
Jika konsisten maka hasil nyata aka terwujud. Seperti yg saya alami sendiri… beberapa tahun kemudian tanpa terasa keterpurukan lenyap entah kemana. Seakan tidak pernah terjadi, cumi mimpi buruk beberapa malam sebagai peringatan dari Allah Yg Maha Pengasih. Semua orang terkesima karena terlanjur jatuh vonis bahwa saya sudah habis, karena sudah usia 40 ke ata