Minggu, 05 Juli 2009

Ingvar Kamprad

Senin, 30-Juni-2008; 11:11:53 WIB

Oleh : Team Andriewongso.com

Anda pernah mendengar nama mebel IKEA? Itu adalah merek mebel berkelas dunia yang sudah
dikenal sejak lama. Nah, dari bisnis mebel tersebut, sang empunya merek ternyata pernah
menjadi pengusaha terkaya-yang konon-bahkan pernah mengalahkan kekayaan sang taipan
raja software, Bill Gates.
Nama IKEA ternyata adalah kepanjangan dari sang pemilik, Ingvar Kamprad, alias IK.
Sedangkan nama EA adalah kepanjangan dari Elmtaryd-Agunaryd. Kedua kepanjangan yang
disebut terakhir berasal dari nama tanah pertanian tempat Kampard dilahirkan, sedangkan
Agunaryd merupakan nama desa terdekat tempat ia dilahirkan.
Merek IKEA kini memang seakan telah menjadi raja mebel dunia. Saat orang menyebut nama
mebel, satu nama yang selalu ada di benak adalah IKEA. Namanya bahkan dianggap setara
dengan merek ritel lain, seperti McDonald untuk fastfood dan Coca Cola untuk minuman
bersoda.
Karena itu, tak heran jika Ingvar Kamprad kini dinobatkan sebagai orang terkaya ketujuh di
dunia dengan total kekayaan US$ 31 Milyar oleh majalah Forbes 2008. Sebuah jumlah yang
sangat fantastis mengingat ia-konon-hanya berbisnis di bidang mebel tersebut.
Bakat bisnis pria kelahiran 30 Maret 1926 di Swedia ini memang terlihat sejak usia belia. Pada
usia dimana anak-anak sedang asyik bersekolah, Kampard sudah berdagang korek api. Ia
menjajakannya ke teman-teman dan tetangganya dengan bersepeda. Dengan tekad yang kuat
untuk menjadi orang besar, Kampard semakin gigih menjajakan korek apinya. Kemudian
setelah labanya terkumpul, Kampard mencoba bisnis baru. Ia merambah bisnis lain, di
antaranya yaitu berjualan ikan, dekorasi pohon natal, benih, pena, dan pensil.
Meski rajin berbisnis, ia tak lupa pendidikannya. Kampard merupakan siswa yang berprestasi.
Karena prestasinya yang memuaskan, pada usia 17 tahun, sang ayah memberikan hadiah uang
padanya. Alih-alih untuk bersenang-senang, ia pun memilih menggunakan uangnya untuk
berbisnis.
Pemberian ayahnya dimanfaatkannya untuk membuka IKEA. Namun, kala itu ia lebih banyak
menjual berbagai barang kelontongan seperti pulpen, dompet, maupun bingkai foto. Melalui
IKEA, Kampard terus menuai keuntungan. Usahanya semakin maju. Kemudian, keinginannya
mengembangkan usaha mengantarkan pada usaha yang membesarkan IKEA hingga mendunia,
yakni berbisnis mebel.

Namun, awalnya ia sebenarnya bukan hanya ingin berbisnis mebel. Hanya karena keterbatasan
modallah yang membuat ia akhirnya memutuskan fokus pada penjualan mebel. Sebuah
keputusan yang ternyata menjadi pilihan tepat sebagai penentu masa depannya.
Dalam bisnis tersebut, Kampard sempat jatuh bangun. Sebab, pesaing di bisnis itu sangatlah
banyak. Tetapi jiwa bisnis yang telah dipupuk sejak belia membuatnya terus bertahan. Ia
menggunakan strategi mempertahankan harga murah dengan kualitas yang prima. Untuk
melebihi pesaingnya, Kampard membuat ruang pamer mebel dimana pelanggan dapat melihatlihat
kualitas produk yang diinginkannya dan desain-desain baru yang selalu dihadirkannya.
Strateginya sukses. Kesuksesan itu membuat Kampard mampu memperluas usahanya hingga
keluar Swedia. Demi kemajuan usahanya, Kampard juga selalu berusaha menyediakan
berbagai jenis desain dari banyak, seperti dari China, Vietnam, dan lain-lain. Berkat strategi
penjualannya, IKEA menjadi sebuah perusahaan mebel raksasa yang memiliki lebih dari 200
outlet di 31 negara dan memiliki lebih dari 75 ribu pekerja.
Desain indah nan inovatif tersebut rupanya didukung oleh keberadaan yayasan sosial yang
dibentuknya, Stichting INGKA Foundation. Di yayasan itu, ia mengembangkan pendidikan yang
utamanya berhubungan dengan desain dan arsitek. Konon, dana yayasan tersebut melebihi
kekayaannya sendiri. Bahkan, inilah yayasan yang disebut-sebut sebagai yayasan dengan dana
terbesar di dunia, yakni mencapai US$ 36 miliar. Satu hal yang pasti, meski memiliki yayasan
dan perusahaan mebel terbesar di dunia, Kampard dikenal sangat sederhana. Mobilnya
hanyalah Volvo yang sudah berusia di atas 15 tahun dan saat bepergian pun ia hanya memilih
menggunakan pesawat kelas ekonomi.
Berkat kegigihan dan keyakinannya untuk membangun usaha, IKEA yang dirintis Ingvar
Kampard, menjadi perusahaan mebel raksasa dunia. Ia berhasil membuktikan segala usaha
yang ditempuh dengan kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan. Mahir
dalam menciptakan peluang dan menentukan strategi penjualan merupakan kunci utama
kesuksesan Kampard. Sebuah perjalanan hidup yang patut diacungi jempol dan layak untuk
diteladani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar