Minggu, 05 Juli 2009

Lakshmi Mittal, Sang Raja Baja

Rabu, 09-Januari-2008; 11:27:58 WIB


Oleh : Team Andriewongso.com

Tahukah Anda perusahaan baja terbesar dunia saat ini? Pemiliknya, konon adalah salah satu
dari orang terkaya di dunia. Beberapa kali, ia masuk lima besar orang terkaya dengan nilai
miliaran dolar Amerika. Orang tersebut adalah Lakshmi Mittal atau juga dikenal sebagai
Lakshmi Niwas Mittal. Pria asli India namun kini bermukin di London Inggris ini bahkan
mendapat predikat sebagai orang terkaya di daratan Inggris. Simbolisasi kesuksesan Lakshmi
dalam bisnis tercatat melalui kisahnya saat membeli rumah termahal dalam sejarah, Kensington
Mansion, yakni senilai US$128 juta. Ia juga menikahkan putrinya, Vanisha, dengan sebuah
pesta pernikahan paling mewah di abad 20. Konon untuk pesta itu, ia menghabiskan dana
US$50 juta lebih.
Nilai kekayaan Lakshmi memang sangat menyilaukan. Tapi, sebenarnya, itu semua didapatnya
dari perjuangan keras puluhan tahun. Sebab, awalnya, ia yang terlahir di Sadulpur, Churu,
sebuah bagian dari Rajashtan India, adalah seorang yang sangat miskin. Saat kecil, ia dan
keluarganya tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh 20 orang. Mereka hanya tidur di lantai,
yang kadang beralaskan rotan. Untuk memasak, mereka membuat perapian dari tumpukan
batu bata di belakang rumah yang dibangun oleh kakeknya.
Beruntung, ia dan keluarganya tak mau selamanya menderita. Mereka bertekad untuk bisa
mengubah nasibnya. Karena itu, ia kemudian ikut ayah dan keluarganya pindah ke Calcutta
India. Di sana - ayahnya - Mohan, mendapat peluang mengubah nasib setelah bermitra dengan
salah satu rekan membuat sebuah usaha di bidang baja. Dan, inilah, rupanya awal Lakshmi
berhubungan dengan sebuah usaha yang kini membesarkan namanya.
Ia pun kemudian berkesempatan untuk menyelesaikan pendidikan Bachelor of Commerce
degree di St. Xavier's College Calcutta. Di sinilah, kemudian Lakshmi berupaya membuktikan
bahwa pendidikannya tak sekadar teori. Ia pun lantas terlibat lebih jauh dengan usaha
keluarganya di bisnis baja. Dengan pengetahuan dan pergaulannya yang luas, ia pun berupaya
mengembangkan usaha keluarganya bukan hanya di India, melainkan menjangkau wilayah
internasional.

Pada tahun 1976, Lakshmi kemudian mencoba membeli sebuah perusahaan yang nyaris
bangkrut di Indonesia. Dari sini, tangan dinginnya mampu membuat usahanya terus
berkembang. Sayang, pada tahun 1994, saat di mana usaha keluarga itu makin menanjak,
sebuah perbedaan, membuat usaha itu pecah. Lakshmi lantas memilih jalan membesarkan
usahanya sendiri, tanpa melibatkan keluarga. Ia kemudian dibantu oleh istrinya, Usha.
Terbukti, larinya justru makin kencang. Ia berhasil mengembangkan Mittal Steel hingga
merambah belasan negara dan empat benua. Ia juga menemukan sejumlah inovasi
pengembangan usaha baja yang membuat pabriknya menjadi yang terbesar di dunia dengan
jutaan ton produksi. Karena itu, tak heran jika ia kemudian dianugerahi berbagai predikat dari
berbagai lembaga dan media di dunia. Dari Majalah Fortune Eropa, ia diberi predikat European
Businessman of the Year 2004. Selain itu, ia juga digelari the Willy Korf Steel Vision Award di
1998 oleh American Metal Market and PaineWeber's World Steel Dynamics atas dedikasinya
dalam industri baja.
Saat ditanya kunci suksesnya, Lakhsmi hanya mengatakan bahwa itu semua adalah hasil
sebuah kerja keras. "Banyak orang bekerja keras. Karena itu, jika ingin sukses kita harus
bekerja lebih keras dan mendedikasikan diri pada tujuan yang ingin kita capai," sebut Lakshmi.
Dengan kekayaan itu, Lakshmi tak lupa pada masa-masa sulitnya. Karena itu, meski tinggal di
Inggris, ia tak lupa pada negaranya. Salah satu bentuk kepeduliannya yaitu dengan
mengembangkan olahragawan di India agar bisa berprestasi internasional. Ia membuat Mittal
Champions Trust dan menghibahkan dana US$9 juta untuk mendukung sejumlah atlet India
agar bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Selain itu, ia juga mengembangkan
kepedulian pada negara tertinggal, seperti Kazahkstan dan Afrika Selatan, dengan menanamkan
investasi di sana.
Sukses memang hak siapa saja yang mau berjuang meraihnya. Lakhsmi Mittal adalah salah satu
contoh orang yang mampu merubah nasib dengan perjuangan keras dalam hidupnya. Namun,
setelah sukses, ia pun tak melupakan negaranya. Tak hanya itu, ia pun peduli pada negara lain
yang tertinggal. Sebuah kesuksesan, memang akan jauh lebih bermakna, jika kita bisa berbagi
kepada sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar