kampung usaha adalah kampus,,,he,he,sengaja saya menjiplak/ mengcopy-paste tulisan yang saya sukai,,karena saya menyukai keasliannya...daripada saya tambahi,kurangi,,atau saya ubah menurut pemahaman saya,,bisa jadi fitnah..dan mohon maaf yang sebesar-besarnya,jika karena keterbatasan ilmu saya ,,membuat sebagian dari anda tersinggung,teraniaya....harap maklum
Minggu, 09 Agustus 2009
Bikin Tebal Dompet dengan Sandal Limbah Karpet
Tuesday, 04 November 2008
Jangan buang limbah karpet Anda. Di tangan Khairul, limbah tersebut bisa dikreasikan menjadi sandal-sandal unik. Russanti Lubis
Banting kemudi, melakukan inovasi produk, dan jemput bola merupakan tiga di antara sekian strategi bisnis, yang biasanya dijalankan oleh para pelaku bisnis agar bisnis mereka dapat terus bertahan, di tengah berbagai gempuran. Hal ini pulalah yang dijalankan oleh Khairul, pemilik tiga toko sepatu di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ini dilakukannya, karena bisnisnya yang telah berjalan 17 tahun terlindas oleh kehadiran berbagai mal, yang bertebaran di seantero Kota Metropolitan ini. Di samping itu, pemasukan yang diterimanya setiap bulan tidak mampu menutup biaya sewa toko sebesar Rp15 juta–Rp17 juta per tahun, untuk setiap tokonya.
“Kemudian, pada Maret 2006, saya berburu limbah karpet yang terbuat dari karet sintetis ke seluruh Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Selanjutnya, limbah karpet ini kami olah menjadi sandal. Modalnya Rp250 ribu dan hasilnya 30–40 pasang sandal jepit perempuan yang saya edarkan sendiri. Sandal-sandal itu baru habis terjual, setelah saya mengedarkannya selama seminggu,” kata pria asal Silungkang, Sumatra Barat ini.
Ulasan lebih lanjut dapat dilihat di Majalah Pengusaha edisi 84.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar