Jumat, 20 Mei 2011

KEUTAMAAN JUM’AT

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Rabb seluruh alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada pimpinan para nabi dan rasul yaitu nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga kepada keluarganya, para shahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik hingga akhir zaman. Amma ba’du.

Saudaraku kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Ta’la, hari Jum’at adalah hari yang mengandung keutamaan yang sangat besar, yang tidak terdapat pada hari-hari yang lain. Maka sepantasnya kita mengagungkan dan memuliakan serta berusaha meraih keutamaan tersebut dengan melakukan berbagai amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya yang relevan dengan keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalam hari Jum’at seperti sholat Jum’at berjama’ah, memperbanyak do’a serta sedekah, dan lain-lain. Adapun rinciannya, akan nampak jelas bagi para pembaca setelah membaca uraiannya. Selamat membaca! semoga bermanfaat, dan semoga Allah Ta’ala memberi hidayah ilmu dan hidayah amal kepada kita semua sehinga dengannya kita bisa mengilmui dan mengamalkannya. Amin Yaa Mujiibas Saailiin.

Jum’at adalah hari ibadah

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam Tafsir Ibnu Katsir (4/385,386) : Dinamakan Jum’at (aljum’atuh) karena ia merupakan pecahan dari kata (al-jam’u=berkumpul), dimana orang-orang Islam berkumpul pada hari Jum’at dalam setiap pekan satu kali untuk melakukan ibadah (sholat Jum’at). Hal tersebut telah diperintahkan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Quran :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jum’at, Maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah,…” [QS. Al-Jumu’ah : 9]

Maksud dari kata (fas’au= bersegeralah) disini adalah sengajakanlah dan fokuskanlah perjalanan kalian untuk menuju sholat Jum’at, dan bukan maksudnya “berjalan cepat (terburu-buru)”. Adapun terburu-buru berjalan menuju sholat, maka hal tersebut dilarang. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Apabila kalian mendengar iqomah (adzan) maka berjalanlah kalian menuju sholat, dan wajib atas kalian untuk tenang dan janganlah kalian tergesa-gesa. Apa saja yang kalian dapati (dari sholat itu) maka sholatlah dan apa saja yang luput dari kalian maka sempurnakanlah.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Dan Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : “… Maka hari Jum’at adalah hari ibadah dan ia berada diantara hari-hari sebagaimana bulan Ramadhan berada diantara bulah-bulan; dan hari Jum’at adalah waktu terkabulnya do’a sebagaimana pada Lailatul Qodr di bulan Ramadhan.” [Zadul Ma’ad :1/398]

Keutamaan Hari Jum’at

Diantara keutamaan Hari Jum’at yaitu :

=> Hari Jum’at adalah hari yang paling baik, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit didalamnya adalah hari Jum’at. nabi Adam diciptakan pada Hari Jum’at, beliau dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari surga pada hari Jum’at, dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

=> Didalamnya disyari’atkan sholat Jum’at yang merupakan kewajiban Islam yang paling ditekankan dan merupakan salah satu waktu berkumpulnya Kaum Muslimin yang paling agung. Barangsiapa yang meninggalkan karena meremehkan, maka Allah Ta’ala menutup hatinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shohih riwayat Imam Muslim

=> Pada hari Jum’at terdapat waktu dikabulkannya doa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim mencocoki (berada pada) waktu tersebut dalam keadaan sholat memohon sesuatu kepada Allah, kecuali akan diberikan/dikabulkan baginya, hanya saja waktu itu sangat singkat.”[Muttafaqun ’alaih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata; “dan yang paling kuat dari perkataan-perkataan ini (perkataan tentang waktu dikabulkannya do’a pada hari Jum’at) ada dua perkataan :

Pertama: mulai dari duduknya imam/khatib (diatas mimbar) sampai selesainya sholat.

Kedua: setelah sholat Ashor; dan perkataan yang kedua ini yang lebih kuat. [Zaadul Ma’ad :1/398,390]

=> Bersedekah pada hari Jum’at lebih baik daripada bersedekah pada selain hari Jum’at. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ka’ab yang mauquf shohih dan memiliki hukum marfu’ :

“… Dan sedekah padanya (pada hari Jum’at) lebih agung daripada sedekah pada seluruh hari selainnya.”

=> Hari Jum’at adalah hari dimana Allah ‘azza wa jalla menampakkan diri kepada orang-orang mu’min di surga. Anas Bin Malik berkata tentang firman Allah Ta’ala

وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ

“dan pada sisi Kami ada tambahannya” (QS. Qaaf : 35)

Yaitu “Allah ‘azza wa jalla menampakkan diri kepada orang-orang mu’min di surga pada setiap hari Jum’at.”

=> Hari Jum’at adalah hari raya kaum Muslimin yang berulang setiap pekan.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya ini (hari Jum’at) adalah hari raya yang Allah jadikan bagi kaum Muslimin, barangsiapa yang hendak pergi sholat Jum’at, maka hendaklah dia mandi …” [HR. Ibnu Majah]

=> Hari Jum’at adalah hari dimana Allah Ta’ala menghapuskan kesalahan-kesalahan. Hal ini berdasarkan hadits Salman, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan dia bersuci sesuai dengan kemampuannya, lalu dia memakai minyak yang harum atau memakai parfum dari rumahnya, kemudian dia keluar (menuju masjid) dan dia tidak memisahkan antara dua orang, lalu dia sholat sesuai dengan apa yang Allah Ta’ala tentukan, kemudian dia diam jika imam (khatib) telah mulai berkhutbah; kecuali akan diampuni dosa-dosa yang dia lakukan antara Jum’at tersebut dengan Jum’at berikutnya.” [HR. Al-Bukhori]



=> Orang yang berjalan menuju sholat Jum’at, setiap langkahnya diberi pahala sama dengan satu tahun puasa dan sholat
. Adapun dalilnya adalah hadits Aus Bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang menyetubuhi istrinya pada hari Jum’at lalu mandi kemudian bergegas menuju masjid sambil berjalan kaki dan tidak menaiki kendaraan, lalu duduk mendekat kepada imam sembari mendengarkan khutbah dan tidak berbicara, maka setiap langkah yang dia ayunkan akan mendapatkan pahala seperti pahala puasa dan sholat selama setahun, dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [HR. Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah]

Allahhu Akbar …!!! Allah Maha Besar !!!

Setiap langkah menuju sholat Jum’at sebanding dengan puasa dan sholat selama setahun!!

Maka dimanakah orang-orang yang mau berlomba untuk meraih hadiah yang sangat besar ini ??

Ini adalah karunia Allah yang sangat besar yang diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya.

Allah Ta’ala berfirman :

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاء وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

“Itulah karunia Allah, diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar.” [QS. Al-Hadid : 21]

=> Sesungguhnya neraka Jahannam dinyalakan setiap hari dalam sepekan, kecuali pada hari Jum’at. Hal tersebut sebagai penghormatan bagi hari yang agung ini.

=> Meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at adalah salah satu tanda Husnul Khotimah (kematian yang baik), dimana orang yang meninggal pada hari atau malam Jum’at tersebut akan diamankan dari fitnah kubur.

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah Ta’ala akan menjaganya dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishohihkan oleh Al-Albani]

Wallahu Ta’ala A’lam Bish showab

Maroji (Kitab Rujukan) :

Risalah “Al-Jum’ah, Ahkam, Adab, Fadho’ilu Ma’a,Tanbihaat ‘Ala Ba’dhil Akhtho’, disusun oleh Qismul ‘Alamiy Darul Wathon, muroja’ah Syaikh Muhammad Sholih Al-Munajjid.

*******

Sumber: Booklet Dakwah Al-Ilmu. Diterbitkan oleh: Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Kendari. Jl. Kijang (Perumnas Poasia) Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar