Kamis, 07 Mei 2009

Dari Pekerja Pabrik Menjadi Pemasok Komponen Astra

Saturday, September 20, 2008
Dari Pekerja Pabrik Menjadi Pemasok Komponen Astra
Oleh : Sigit Wibowo

Jakarta—Siapa yang membayangkan orang yang dulunya bekerja di bagian produksi pabrik Toyota Astra Motor (TAM) bisa mengubah nasibnya menjadi rekanan yang memasok komponen pada perusahaan otomotif terbesar di Indonesia tersebut?


Mungkin ada, tidak tidak terlalu banyak. Dan salah satunya adalah Nur Dahyar. Nur—demikian ia biasa dipanggil-membuka usaha pallet setelah “mencuri” ilmu di TAM selama 9 tahun. Saat ini pallet buatan perusahaannya tidak saja digunakan memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga diekspor ke luar negeri. “Sejak awal saya memang mempunyai rencana menjadi pengusaha,” ujarnya.

Pada saat bekerja di Toyota tahun 1978 ia hanya berbekal ijazah SLTP. Namun keinginannya menjadi seorang pengusaha tidak pernah mati, sembari bekerja di Toyota pada malam harinya ia bersekolah SMA hingga lulus Akademi D3 komputer. Ketika bekerja di Toyota, ia pun bertekat menguasai semua bidang sehingga ia minta kepada atasannya supaya di-rolling dari satu bidang ke bidang lain.


Maka sejumlah bidang di industri otomotif ini sudah ia jalani. Mulai dari bidang pengelasan, press, pengepakan, pergudangan dan lainnya. Setelah ia memperoleh cukup ilmu akhirnya ia keluar untuk mendirikan perusahaan kecil-kecilan.

Secara kebetulan ketika di Toyota ia kenal dengan Setiadi, seorang teknisi mesin yang bekerja di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Hubungan pertemanan ini berlanjut menjadi hubungan bisnis. Nur Dahyar lalu mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Nuansa Raya Dinamika (NRD) tahun 1997.

Modal awal pengembangan usaha NRD berasal dari pinjaman BNI sebesar Rp 50 juta. Pertama kali memperoleh order dari Pelindo lewat jasa temannya tersebut. Proyek yang ditanganinya adalah pembuatan 9 pemancar lampu (tower) senilai Rp 135 juta yang dilaksanakan dalam beberapa periode.


“Pada bulan pertama NRD menyelesaikan order sebesar Rp 15 juta tetapi biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 25 juta,” ujarnya. Hal ini wajar mengingat NRD harus menginvestasikan mesin dan peralatan lain. Setelah memiliki prospek yang baik koleganya tersebut mengajukan pensiun dini agar bisa fokus dalam mengembangkan perusahaan tersebut. Pada mulanya 100 persen saham dimiliki Nur Dahyar tetapi setelah Setiadi bergabung komposisi kepemilikan saham fity-fifty.

“Kami membina hubungan berdasarkan prinsip saling percaya, walaupun sering kali beda pendapat tetapi sampai sekarang masih bisa bertahan,” kata Setiadi. Jika Dahyar lebih menguasai proses produksi maka Setiadi menangani yang berkaitan masalah keuangan. Pembagian tugas yang jelas menyebabkan masing-masing orang tahu apa yang harus dilakukan dan bidang apa yang harus dikerjakan.


Beralih ke Besi/baja

Semula NRD memproduksi pallet yang terbuat dari kayu tetapi mulai tahun 2001 beralih dengan bahan baku dari besi/baja. Sejak tahun 2002 pallet buatan NRD semua berasal dai besi/baja. Hal ini disebabkan negara seperti Malaysia dan Australia sudah tidak mau menerima pallet yang terbuat dari kayu karena menciptakan masalah lingkungan.

Saat ini produk yang dihasilkan NRD tidak saja pallet baja tetapi juga peralatan konstruksi baja dan mesin-mesin sederhana. NRD telah berkembang menjadi tiga pabrik kecil yang menempati wilayah seluas 2560 meter persegi di daerah Semper. 55 persen produksi NRD untuk memasok kebutuhan Toyota sedangkan 45 persen kepada pelanggan lain. Tercatat beberapa perusahaan seperti PT Maersk Line, SCI, American Line, Mulia Keramik mengguanakan produk NRD.


Saat ini beberapa bank telah menyalurkan kredit pada UKM ini yakni Bank Niaga, Bank Permata dan Citibank. “Sekarang kredit yang bisa dikucurkan bisa mencapai Rp 1 miliar per bulan seiring dengan perkembangan perusahaan,” kata Setiadi. Ia merasa bersyukur karena omzet perusahaan yang semula hanya dibawah Rp 100 juta sekarang sudah mencapai Rp 14 miliar.

Setiadi memperkirakan omset perusahaan di akhir tahun bisa mencapai Rp 20 miliar. Meskipun masih mengandalkan produksi pallet baja tetapi produk-produk lain non-pallet akan ditingkatkan. Pada 2005-2007, NRD ingin masuk pada pengembangan produk komponen mesin. Rencananya 2007-2010 investasi peralatan dan mesin-mesin sudah bisa dilakukan dan akhir tahun 2010 sudah bisa berproduksi.


Khusus bahan baku perusahaannya dipasok oleh PT Krakatau Steel melalui 5 distributor dan pipa dari perusahaan Bakrie. Sejauh ini pasokan lancar sehingga produksi tidak terganggu. Namun penguatan dolar terhadap rupiah akhir-akhir ini menyebabkan kekhawatiran karena dampaknya sangat buruk bagi usahanya.

Sementara untuk jumlah karyawan terus meningkat dari tahun 1997 yang hanya Nur Dahyar dengan anggota keluarga saja. Tahun 1998 berjumlah 7 orang sekarang sudah berkembang menjadi 122 orang. Kebanyakan atau sekitar 78 orang merupakan lulusan smu, 3 dari akedemi, 6 orang univeritas dan sisanya pendidikan SD dan SMP.


Jepang ingin masuk
Setelah melihat prospek bisnis yang baik maka ancaman terbesar yang dihadapi perusahaan adalah rencana perusahaan Jepang melakukan investasi di sektor ini. Hal inilah yang dikhawatirkan karena bisa mengancam eksistensi NRD. Namun kebijakan Toyota yang tetap ingin mempertahankan partner lokal menyebabkan mereka belum bisa masuk.

Tetapi indikasi perusahaan Jepang ingin masuk ke sektor ini sudah ada. “Kami meminta pemerintah memperhatikan ini sebab secara modal dan teknologi mereka pasti tidak kalah,” kata Dahyar.

Sebelumnya tahun 2004 NRD juga terancam setelah produk-produk bajakan dengan harga murah dari Cina diselundupkan melalui berbagai pelabuhan. “Modusnya mereka bekerja sama dengan beberapa orang aparat bea cukai untuk meloloskannya,” ujarnya.


Sumber : http://gustinaby.multiply.com

H Mustofa, Pengusaha Sukses yang Buta Huruf

Wednesday, February 18, 2009
H Mustofa, Pengusaha Sukses yang Buta Huruf
Kebutuhan pabrik terhadap besi tua semakin besar, sehingga harga penjualan besi tua semakin bersaing. H. Mustofa, salah seorang pengusaha pemasok besi tua yang tinggal di Jl. Sidorame 30 Surabaya, mengatakan paling tidak saat ini dirinya memasok empat perusahaan pengecoran besi, yakni Hanil di Waru Sidoarjo, Ispatindo, Jatim Taman Steel, dan Maspion Grup.

“Jika harganya cocok, saya langsung pasok besi tua untuk pabrik-pabrik itu. Terserah mereka minta berapa, akan saya penuhi,” kata H. Mustofa dengan logat Madura yang sangat kental.

Untuk Pabrik Hanil saja, dirinya seminggu ditarget memasok 500 ton per minggu. “Kalau hanya minta 500 ton per minggu, mudah saya penuhi. Dua hari ini saja saya sudah memasok pabrik itu 300 ton. Jadi target 500 ton bisa saya penuh hanya dalam waktu 3 atau 4 hari saja,” kata H. Mustofa, yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Besi Tua Indonesia (Aspebi). Pasokan untuk 4 pabrik, lanjut Mustofa, bisa sampai 8.000 ton per bulan.

Guna memenuhi target dari empat pabrik yang dipasoknya, H. Mustofa mempekerjakan tidak kurang dari 700 orang. Mereka disebar di hampir seluruh pelosok Indonesia, seperti di Jember, Semarang, Bandung, Samarinda, Sampit, Palu, Balikpapan, Ujung Pandang, Papua, NTBm dan NTT. “Setiap dua hari mereka mengirim besi tua dengan kontener menuju Tanjung Perak. Dari Tanjung Perak, langsung kami kirim ke pabrik. Jadi tidak perlu masuk gudang,” tandas bapak tiga anak ini.

Dari para karyawannya, H Mustofa membeli besi tua tersebut dengan harga antara Rp 2.250 – 2.300/kg untuk jenis yang bagus. Untuk jenis di bawahnya, dibeli dengan harga Rp 2.000. harga tersebut sudah termasuk biaya transportasi sampai ke pabrik.
Penjualan di pabrik pengecoran besi, H. Mustofa “hanya” mendapatkan keuntungan Rp 25-30/kg. Kalau dalam satu bulan rata-rata bisa memasok 8000 ton, berarti keuntungan yang didapatkan tiap bulan bisa mencapai Rp 200 juta lebih.

Tukang Timbang
Keberanian H. Mustofa ini tidak terlepas dari pengalaman hidupnya yang panjang sehingga ia menjadi pengusaha besi tua yang terbilang cukup sukses. Saat remaja, dia hanyalah kuli angkat besi tua di tempat penampungan besi tua milik Padli, pamannya. Ketika pamannya mulai tua, terpaksa ia harus mandiri dengan menjadi tukang timbang besi tua yang setiap hari mangkal di Jalan Sidorame, Surabaya.

H. Mustofa ternyata tidak mau hidupnya hanya menjadi tukang timbang. Lewat keahliannya menaksir harga besi tua, ia nekat meminjam uang pada H. Kolik, pengusaha besi tua di daerah tersebut sebesar Rp 125 juta untuk membeli sebuah kapal perang bekas Pramasta pada tahun 1986. Ternyata, ia harus menanggung kerugian sebesar Rp 16 juta. Sebab ia meleset menaksir harga kapal tersebut.


Bukannya kapok, kegagalan itu justru membuat semangat H. Mustofa semakin terlecut. Ia kembali pinjam uang ke H. Kolik untuk membeli kapal tangker dari Singapura. Ternyata penaksirannya kali ini cukup jitu, sehingga ia bisa meraup keuntungan Rp 4 juta.

“Saya masih ingat saat mengawali karier sebagai pengusaha besi tua dengan membeli sebuah kapal yang karam di perairan Madura. Meski tidak tahu betul bentuk kapal yang karam itu, saya berani membelinya. Saya saat itu nekat. Jika berhasil mengangkat kapal, hasilnya sangat besar. Tetapi jika gagal, saya bisa rugi ratusan juta rupiah,” kata H. Mustofa, yang asli kelahiran Bangkalan, Madura, 30 Juni 1952 itu.

Akhirnya nasib baik berpihak kepadanya karena kapal yang karam tersebut berhasil diangkatnya. Keuntungan yang sangat besar berada di depan mata.


“Dari keuntungan penjualan besi kapal itulah membuat saya sampai saat ini menjadi pengusaha besi tua. Kalau saya hitung hingga saat ini sudah lebih dari 50 kapal yang pernah saya beli,” tambahnya.

Mencari Besi ke Irak

Sebagai orang yang memiliki naluri bisnis tinggi, H Mustofa tidak cepat puas dengan kondisi saat ini. Ia juga berpikir untuk melakukan ekstensifikasi pencarian besi tua sampai ke negeri Irak.
“Saat perang Irak dua tahun lalu, saya sempat mengirimkan tiga orang anak buah saya ke Irak. Sebab saya melihat setelah serangan Tentara AS di Irak, dimana banyak gedung rusak, banyak menara-menara yang runtuh, menjadikan saya tertarik untuk membeli besi tua dari negara Arab tersebut,” katanya.

Tetapi sayang, tambahnya, pihaknya kesulitan untuk melakukan pembelian besi tua di sana. Selain itu, perjalanan menuju laut sangat jauh, apalagi sarana dan prasarana transportasi di Irak sulit didapat. “Akhirnya saya batalkan, meskipun saat itu sudah saya siapkan dana yang cukup besar untuk membeli besi tua dari Irak,” jelasnya.

Meskipun demikian, H. Mustofa mengaku tak kecewa, karena hal itu merupakan sebuah risiko dari seorang pengusaha. “Paling tidak, saya sudah menjalin hubungan dengan orang-orang di sana, sehingga suatu saat pasti ada manfaatnya,” tandasnya.

Meski tergolong pengusaha yang cukup sukses, H. Mustofa terlihat sangat sederhana. Hampir semua urusan pekerjaan ia percayakan pada karyawannya, khususnya manajemen CV Sampurna. Sebab hingga saat ini, H. Mustofa mengaku buta huruf.


“Sejak kecil saya hidup miskin, sehingga harus bekerja membantu orang tua. Jadi, sejak kecil saya tidak pernah sekolah, tidak pernah belajar membaca atau menulis. Saya ini buta huruf,” akunya dengan lugas.

Meskipun demikian, ia berusaha agar anak-anaknya menjadi orang yang pandai dan sukses di bidang pendidikan dan bisnis. Karena itu, tiga anaknya selalu ia sekolahkan, tambahan bahasa asing dan berbagai kursus. Dalam waktu dekat, Lilik, salah seorang anaknya yang telah lulus S1 bidang hukum, akan melanjutkan pendidikan S2 bidang hukum di Belanda.

Lantas, apa kunci H. Mustofa agar bisa menjadi pengusaha besi tua yang sukses? “Pengusaha besi tua itu enak, karena sampai kapanpun besi tua selalu ada, tidak pernah mati. Meski buta huruf yang penting punya hati yang bersih, jujur, dapat dipercaya orang dan kalau perlu harus nekat dalam mengambil suatu keputusan,” kata H. Mustofa.



chusnun hadi (SH)

Sumber : http://www.gacerindo.com


Posted by Ramli at 4:57 PM 0 comments Links to this post

Labels: Kisah Sukses


sumber:http://ramli31.blogspot.com/search/label/Kisah%20Sukses

Menjahit Pakaian : Naik Turun, Tetap Oke dan Untung!

Tahun 2009, genap sudah 32 tahun Almakruf (53) menjalankan usaha menjahit pakaian. Ia pernah menjadi penjual daging sapi di Pasar Jodoh. Pernah juga beralih berdagang sembako. Tapi tetap saja kembali lagi ke usaha menjahit pakaian.

Usaha menjahit pakaian cukup menguntungkan. Syaratnya harus menjaga kualitas jahitan, selesai sesuai waktu yang dijanjikan dan lokasi usahanya dekat dengan konsumen. Dengan menerapkan tiga syarat tersebut, Batam Tailor banjir order dari 500-an pelanggan setianya. Setiap hari 12 stel pakaian seragam dan safari harus dijahit oleh dua karyawan Batam Tailor. "Sekarang paling banyak pesanan pakaian seragam satpam dan pakaian safari," kata pemilik Batam Tailor, Almakruf.

Almakruf termasuk wirausahawan yang sudah makan asam garam dalam dunia usaha menjahit pakaian. 32 tahun ia naik turun menjalankan bisnisnya. Ia pernah berkali-kali bangkrut dan habis modal. Lalu harus kembali merintis usahanya. Tapi pernah juga merasakan puncak kejayaan usahanya. ‘Tahun 1991-1997, sebelum krisis moneter itu luar biasa, Batam Tailor benar-benar di puncak kejayaan. Saya punya pelanggan 8 perusahaan industri. Belum termasuk perusahaan non industri dan pelanggan perorangan. Sekali order, satu perusahaan ada yang sampai 1200 stel pakaian seragam,"kata pria asal Lubuk Alung Sumatera Barat.

Sekarang, memang orderan tidak sebanyak dahulu. Tapi tetap saja usaha menjahit pakaian lebih menguntungkan. Biaya menjahit mulai Rp250 ribu untuk pakaian satpam dan untuk pakaian safari Rp350 ribu. Dari harga itu karyawan dibayar Rp20ribu -Rp25 ribu per potong. Sisanya milik pemilik usaha, untuk modal dasar pembelian kain dan biaya operasional. "Lumayan omsetnya. Dari satu stel pakaian bisa dapat Rp100 ribu. Kalau empat stel, kita dapat Rp400 ribu," ujarnya. Sejak terjun berwirausaha dari tahun 1976, Almakruf bukannya tidak pernah mencoba berbisnis lain. Ia pernah menjadi penjual daging di Pasar Jodoh. Ia juga pernah beralih ke bisnis sembako. Tapi rupanya dua bisnis tersebut bangkrut karena sepi pembeli dan hanya bertahan dua tahun. Jadilah Almakruf kembali berbisnis menjahit pakaian.

Modal Mesin Jahit Seken
Untuk merintis usaha menjahit tidak membutuhkan dana besar. Cuma mengeluarkan uang untuk beli mesin jahit seken dan punya keahlian menjahit. Keuntungan langsung diperoleh saat ada order menjahit pakaian. Tapi dengan catatan tidak salah mengukur dan memotong bahan. Selain itu harus bayar di muka 30 persen.

Pertamakali merantau ke Batam tahun 1990, Almakruf hanya membawa uang Rp90 ribu. Uang tersebut, habis dipakai untuk ongkos pesawat Padang-Batam Rp75 ribu. Sisanya Rp15 ribu. Tapi untunglah, saat itu Ia membawa cabai merah Rp30 kg dari kampungnya Lubuk Alung.

Alhasil begitu tiba di Batam, Ia langsung jualan cabai merah di Pasar Jodoh. "Lumayan juga hasilnya. Cabe merahnya laku Rp3 ribu per kg. Saya jadi dapat tambahan uang Rp90 ribu," kata Almakruf sambil tertawa, mungkin teringat masa lalunya.

Uang yang didapatnya langsung dijadikan tambahan modal usaha, untuk membeli mesin jahit seken. Sementara untuk tempat usaha jahitnya yaitu dua toko ukuran 4x6 meter persegi dekat Hotel Nagoya Plaza milik pamannya, Buyung Lambau. Saat merintis usahanya masih belum banyak saingan. Alhasil, Batam Tailor langsung banjir orderan.

Jauh sebelum melakoni bisnis menjahit, Almakruf menjadi penjual daging sapi di Pasar Jodoh, sekitar tahun 1973. Sampai akhirnya ia bangkrut di tahun 1976. Ia-pun merantau ke Jakarta. Di sana ada saudaranya yang seorang guru tapi menyambi menjahit pakaian.Dari dialah, Almakruf belajar menjahit pakaian.

Banjir Order dari Perusahaan
Punya keahlian menjahit, ia memilih buka usaha sendiri. Menyewa toko kecil di Jakarta. Berkat ketekunannya, usaha menjahitnya berkembang dan maju. Tahun 1983, usaha menjahit turun drastis karena saat itu di Jakarta tumbuh perusahaan konveksi. Orderan jadi semakin seret karena direbut perusahaan konveksi.


Ia pun langsung beralih ke usaha sembako dengan menyewa kios di Pasar Minggu. Tahun pertama hasilnya cukup bagus, tapi tahun ke-2 bisnis sembakonya terpuruk karena sepi pembeli. Akhirnya Almakruf memilih menjual toko sembako bersama isinya sebesar Rp900 ribu. Setelah itu ia pilih pulang kampung ke Lubuk Alung, Sumatera Barat. Memiliki segudang harapan untuk bisa hidup maju lagi, Almakruf kembali merantau ke Batam tahun 1990 dan mendirikan Batam Tailor. Sejak tahun 1991 -1997 Batam Tailor berada di masa emas. Almakruf sampai memiliki 16 orang karyawan karena banyak orderan dari perusahaan industri.

Kejayaan usahanya terpuruk saat krisis moneter di tahun 1997. Batam Tailor bangkrut dan habis modal serta tak punya karyawan lagi. Tapi kini, usahanya kembali tumbuh. Batam Tailor punya dua orang karyawan karena order jahitan mulai banyak. "Habis modal itu biasa dalam bisnis. Yang terpenting bagaimana usaha ini (menjahit-red) tetap bertahan dan maju," katanya.


Almakruf yang berasal dari Padang dan terkenal suka merantau dan berdagang mengusung nama Batam Tailor begitu merintis usaha menjahitnya di Batam pada tahun 1990.Ditambah lagi, biduk rumah tangganya hancur dan membuat aset usaha jahitnya harus dijual untuk dibagi dua dengan mantan istri.

Dari pembagian harta gono gini, Almakruf mendapat Rp2 juta, nilai yang lumayan besar di tahun 1983. Almakruf sampai belanja kain ke Singapura, tiga kali sepekan. Waktu itu di Singapura, harga kain satu meter masih murah, cuma Rp5 ribu. Lebih mahal di Jakarta Rp6 ribu per satu meter.

Kalah Bersaing dengan Perusahaan Konveksi
Ia tak bisa berbelanja ke Singapura lagi, karena harga kain sudah naik tiga kali lipat gara-gara nilai rupiah jatuh. Untuk kebutuhan bahan kain, Iapun beralih belanja ke Jakarta. Sebenarnya setelah krisis moneter, perusahaan tetap mau order menjahit pakaian. Tapi mereka (perusahaan industri-red)tak mau naik harga, sementara harga kain saja naik berlipat-lipat. Saya tak sanggup. Mereka lari ke perusahaan konveksi di Jakarta, " katanya.

Kian sepi terima orderan, Batam Tailor pun akhirnya memutuskan pindah ke ruko Greenland tahun 2003. Di Greenland usahanya tumbuh lagi, Ia memiliki delapan karyawan.

Memasuki tahun 2008, sang pemilik ruko menetapkan kenaikan sewa ruko. Jadilah Batam Tailor pindah ke Panbil. Tapi tak sesuai perhitungannya, usahanya malah merosot tajam ketika pindah ke Panbil. "Waktu pindah ke Panbil saya punya modal Rp40 juta. Rp30 juta untuk sewa ruko setahun. Setelah kontrak setahun habis. Modal habis karena sepi order. Saya benar-benar salah perhitungan tempat. Coba waktu itu saya sewa tempat ruko di depan ruko Greenland, mungkin keadaannya jadi lain," katanya.

Gara-gara habis modal, Almakruf-pun akhirnya pindah usaha ke rumahnya di Sakura Garden tanpa punya karyawan lagi. Karena sepi order, akhirnya Batam Tailorpun pindah ke Bengkong Al Jabar (tempat usahanya sekarang-red) di awal tahun 2008 hingga sekarang.

Tak Cocok Berdagang Sembako dan Daging
Almakruf yang naik turun dalam menjalankan usaha menjahitnya mengaku cocok dengan usaha menjahit pakaian. “Itulah mungkin karena menjahit sudah cocok sebagai profesi saya. Nyatanya, meski saya pernah pindah ke usaha lain, tetap saja kembali membeli mesin jahit dan membeli mesin jahit lagi untuk modal setelah bangkrut usahanya," katanya. Asyiknya lagi, waktu kerjanya bebas, bisa mulai kerja pukul 10.00 WIB. Kalau sedang banyak order dan tidak sanggup, tinggal dialihkan ke tetangga yang punya usaha tailor.

Almakruf mengatakan ia tak mungkin lagi berjualan daging di pasar sekarang ini. Pasalnya usaha berjualan daging sapi diatur waktu. Jam 03.00 WIB harus sudah ada di pasar karena pukul 04.00 WIB para pembeli sudah banyak yang datang. Bila tidak seperti itu usaha berjualan daging akan bangkrut. "Saya tak sanggup lagi. umur sudah tua, 53 tahun, "katanya. Adapun bisnis sembako, Almakruf juga kurang bisa menikmatinya. "Kalau berjualan sembako, kita menunggu pembeli dari pagi sampai sore. Kalau ramai okelah kita sibuk melayani pembeli. Tapi kalau sepi kita hanya duduk di toko seharian menunggu pembeli," katanya.

(Sumber : Batam Pos)



Posted by Ramli at 5:47 PM 0 comments Links to this post

Labels: Garment, Kisah Sukses


sumber: http://ramli31.blogspot.com/search/label/Kisah%20Sukses

Peluang Usaha Toko Online

Peluang Usaha Toko Online
Author: AL ARIF Filed under: Peluang Bisnis, Artikel Bisnis, Bisnis Baru, Referensi Bisnis Thursday
Jan 3,2008


Tahun 2008 ini, saya yakin pemanfaatan media internet di Indonesia untuk pemasaran produk akan semakin meningkat. Selain karena jumlah mereka yang ‘melek’ internet meningkat, juga karena banyaknya media dan wadah pembelajaran online marketing. Ebook-ebook tentang bisnis internet semakin banyak. Kursus-kursus pemasaran internet bermunculan. Belum lagi liputan media massa terhadap pelaku bisnis berbasis online. Saya sendiri dan tim saya pernah diliput Majalah SWA, Majalah Pengusaha, Majalah DUIT, Majalah Bisnis Kita, Tabloid Kontan, Koran Malang Post, dll

Peluang usaha Toko Online adalah salah satu peluang usaha yang bisa Anda coba. Toko online yang saya maksud alah website yang digunakan oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produknya. Produk bisa berupa barang atau jasa. Tapi, di tulisan ini saya ingin lebih fokus pada produk barang.

Bagaimana agar sukses di usaha toko online ?


Berapa banyak toko online di Indonesia yang pernah Anda lihat ? Berapa diantara mereka yang sukses ? Tidak semua sukses bukan ?

Kunci Sukses Membangun Toko Online

1. Membangun Tim

Ingin seberapa besarkah toko online Anda, bangunlah tim yang sesuai. Jika bermodal kuat, rekrutlah orang-orang yang berkompeten. Jika sudah beristri, Anda bisa menjadikan istri sebagai tim Anda. Orang-orang dekat Anda (saudara) juga bisa menjadi tim Anda. Memberikan pekerjaan kepada orang dekat bisa menjadi kekuatan spiritual yang membuat Anda sukses
Jika tidak memungkinkan membangun tim, mulailah seorang diri. Anda bisa merangkak dari bawah hingga Anda mampu dan siap merekrut tim yang tangguh

Tanpa tim, usaha kita tidak akan berkembang dan bertahan lama


2. Membuat Website yang Menjual

Website adalah pilar utama promosi Toko Online. Anda harus punya website sendiri. Bukan web gratisan. Sebaiknya berakhiran .com atau .net, karena ini yang sudah populer di masyarakat. Toh, biaya tahunan domain hosting hanya Rp 200.000
Website Anda harus bisa ‘menjual’. Artinya website Anda tersebut harus bisa mewakili Anda untuk menjadi sales yang memikat bagi pembeli. Website Anda harus bisa meyakinkan pengunjung bahwa Anda layak diajak bertransaksi. Cantumkan alamat jelas dan no telp yang mudah dihubungi. Cantumkan foto-foto produk dan foto-foto lain yang membuat pengunjung semakin percaya dengan Anda

Website Anda harus terindek di search engine, dan mudah ditemukan untuk keyword yang berhubungan dengan produk Anda. Gunakan script toko online yang search engine friendly.Tidak semua script toko online ramah dengan search engine. Karena itu, saya lebih suka menggunakan blog untuk jualan online daripada script yang tidak ramah dengan mesin pencari. Dan saya rasa blog cocok bagi pemula. Apalagi untuk produk-produk yang harganya mahal dan tidak bisa order online secara langsung. Bisa juga blog menjadi web pendukung bagi toko online Anda


3. Promosi Tepat

Siapa calon konsumen Anda ? Dimanakah Anda akan menemukan mereka ? Cara cepat dan tepat menemukan konsumen adalah dari search engine (google, yahoo, dll). Disinilah pentingnya SEO (search engine optimization)

Promosi yang lain adalah di iklan baris, iklan di web yang banyak pengunjungnya, PPC ataupun komunitas online. Tentu saja harus kembali lagi “Siapa Calon Konsumen Anda”


4. Pelayanan

Lakukan pelayanan yang baik. Kecepatan pelayanan salah satu kunci utama. Bermitralah dengan jasa pengiriman barang terpercaya. Garansi produk juga penting. Jika usaha Anda bertambah besar, bentuklah tim yang tangguh.

5. Mental Wirausahawan Sukses

Usaha toko online adalah sama dengan usaha lainnya. Miliki mental wirausahaan yang sukses, antara lain :

Pantang menyerah. Di bisnis apapun, kendala pasti ada.
Sabar. Produk Anda mungkin laku di hari pertama, mungkin juga di tahun pertama
Berani menghadapi resiko. Resiko pasti ada. Tinggal bagaimana kita menghadapinya
Selalu mencari peluang. Boleh jadi bisnis pertama Anda gagal. Tapi itu bukan akhir segalanya, kan ? Peluang usaha toko online masih banyak. Silahkan cari peluang yang sesuai dengan Anda
6. Belajar Seperlunya.

Peran seperti apa yang Anda inginkan di toko online Anda ? Itulah yang harus Anda pelajari. Anda tidak harus mempelajari semuanya.

Misalnya, Anda ingin memasarkan produk. Yang perlu Anda pelajari internet marketing dan dasar-dasar membuat web/blog (tidak harus ahli html). Bidang-bidang lain, bisa Anda serahkan ke tim Anda (produksi barang,pengiriman,promosi offline, dll)

7. Berbuat Baik dan Beramal

Perbuatan baik dan infaq-shodaqoh-zakat berbanding lurus dengan profit usaha Anda. Hal ini telah ditegaskan di Kitab Suci. Uang yang kita ‘keluarkan’ akan dibalas puluhan, bahkan ratusan kali lipat. Bisa hari itu juga, tahun depan atau minimal di akhirat. Saya sendiri sudah membuktikan hal ini. Dan ini berlaku untuk semua bisnis.
Nah… Itulah tips dari saya. Ini berdasarkan pengalaman pribadi lho.

Lalu, sebenarnya berapa sih potensi penghasilan peluang usaha toko online ini ? Wah, kalau yang ini tergantung produk, penjualan dan bagaimana Anda mengembangkan bisnis tersebut. Bagi Anda yang sudah berbisnis online, pasti sudah bisa memperkirakan. Bagi Anda yang belum bisnis online, percaya saja bahwa potensinya di luar perkiraan Anda saat ini (…ehm?)

sumber:http://bisnis.pengusahaindonesia.com/peluang-usaha-toko-online.htm

Dari Kondektur Menjadi Pengusaha Bus

Friday, July 18, 2008
Dari Kondektur Menjadi Pengusaha Bus

Dulu Kondektur Sekarang Juragan

Lewat kerja keras dan keuletan, Muhadi sukses menjadi pengusaha bus Dedy Jaya. Ia merintis usahanya dari berdagang es lilin serta menjadi kondektur bus. Kini bisnisnya sudah menggurita, mulai dari hotel, pabrik cat, mal, hingga toko bangunan.


Soal nasib urusan belakang. Itulah pegangan hidup Muhadi Setiabudi, konglomerat asal Brebes, Jawa Tengah. Kerja kerasnya selama sekitar 19 tahun kini membuahkan hasil. Grup usaha PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa yang berdiri sekitar 15 tahun silam, kini menjelma menjadi kerajaan bisnis dengan 2.500 karyawan.

Lini usahanya juga sungguh beragam luas, mulai dari mengelola ratusan armada di bawah bendera perusahaan otobus (PO) Dedy Jaya, hotel, pabrik cat, toko bahan bangunan, toko emas, hingga bisnis mal di Brebes, Tegal & Pemalang. "Nasib itu urutan kesekian. Siapa pun yang bekerja keras pasti bisa berhasil," ucap lelaki kelahiran Brebes, Maret 1961 ini mantap.


Muhadi tentu tidak asal omong. Boleh dibilang pria yang hanya menamatkan pendidikan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) dari sebuah pesantren di Cirebon ini, benar-benar sudah membuktikannya. Maklum, kerajaan bisnisnya itu ia rintis dengan susah payah dan bukan terima menjadi dari warisan. "Saya benar-benar mulai dari nol besar," tandas bapak tiga anak ini.

Merintis Sukses Dari Berdagang Bambu

Simak saja kisahnya. Muhadi muda sempat melakoni pekerjaan kasar seperti berdagang es lilin di kampung, menjadi kondektur bus, serta berjualan minyak tanah. Pekerjaan itu ia jalani hingga 1979 atawa sekitar lima tahun sejak menamatkan pendidikan menengah. Di saat senggang, ia juga ikut membantu ayahnya bertani di sawah.


Jalan terang agaknya mulai terbentang setelah Muhadi menikahi Atik Sri Subekti pada 1981. "Waktu itu umur saya baru 19 tahun, tapi saya nekat menikah," tuturnya mengenang. Nasibnya berubah bukan karena dia menikahi anak konglomerat. Sebaliknya, mungkin karena kian terdesak harus membiayai keluarga barunya, dia tak bisa lagi menyandarkan penghasilan dari kerja serabutan itu.

Maka, Muhadi mulai menerjuni usaha dagang bambu dengan modal awal sekitar Rp 50.000. Modal ini ia kumpulkan dari upah membantu orang tuanya di sawah. "Usaha ini masih saya pertahankan sampai sekarang karena ia adalah cikal bakal semua usaha yang tidak bisa saya lupakan," tutur Muhadi.

Guratan sukses Muhadi tampaknya memang sudah terukir di bambu. Sebab, jerih payahnya berjualan bambu tersebut menuai hasil lumayan. Apalagi beberapa pesanan dalam jumlah besar juga mulai berdatangan. Misalnya, dia sempat mendapat order dari sebuah kontraktor bangunan untuk menyuplai ribuan batang. Untungnya meningkat, dari sekitar Rp 70.000 sebulan menjadi Rp 470.000 saban bulan.

Selain mendapat order, ada berkahnya juga Muhadi bergaul dengan para kontraktor itu. Ia jadi mulai mafhum tentang seluk-beluk usaha bahan bangunan. Dua tahun setelah berdagang bambu, Muhadi lantas mendirikan toko bahan bangunan dengan modal yang ia kumpulkan dari untung berdagang bambu. "Kekurangannya saya pinjam dari bank," ucapnya terus terang.

Rupanya pilihan Muhadi melebarkan sayap ke bisnis bahan bangunan sungguh tepat. Karena usaha barunya itu benar-benar menjadi tambang emas yang tiada henti mengalirkan untung. Bahkan, tujuh tahun setelah berkutat di material, keuntungannya dari berjualan bahan bangunan sudah bisa menjadi modal untuk membeli beberapa bus besar. Muhadi seperti terobsesi berusaha di jasa sarana angkutan. Boleh jadi selain meraup untung dari jasa ini, dia ingin mengenang masa sulitnya menjadi kondektur.


Kini, jumlah armada busnya yang berbendera PO Dedy Jaya sudah mencapai ratusan unit. Penumpang asal Pantura, Tegal, Pekalongan, dan Purwokerto yang hendak ke Jakarta tentu sudah tak asing lagi dengan bus ini. Maklum, Dedy Jaya melayani trayek Jakarta-Purwokerto, Jakarta-Tegal, dan Jakarta-Pemalang- Pekalongan. Ia mencomot nama untuk bus serta grup usahanya dari nama anak pertamanya, Dedion Supriyono. Selain menggeluti bus, Muhadi juga mulai merambah ke toko emas dan bisnis perkayuan.

Masih Muda Sudah Kaya Raya


Konglomerasi bisnis Muhadi tak berhenti sampai di situ saja. Ia pun mulai melirik bisnis pusat perbelanjaan lantaran melihat peluang yang masih terbuka lebar di Tegal. Selain itu, "Saya ingin menjadi pelopor pengembang pribumi, daripada peluang itu diambil developer dari luar," ucapnya.

Alhasil, berdirilah Mal Dedy Jaya pada 1998, yang kini menjadi pusat perbelanjaan termegah di kota warteg itu. Tak puas mendirikan mal, Muhadi lantas menerjuni pula bisnis perhotelan. Dua tahun berselang setelah membangun mal itu, ia juga membangun dua hotel berbintang sekaligus. Satu di Tegal dan satunya lagi di Brebes.

Sepak terjang Muhadi boleh dibilang mencengangkan karena ia membangun kerajaan bisnis itu saat usianya baru menginjak 31 tahun. Tak heran jika ia mendapat banyak penghargaan berkat keuletannya tersebut. Ini bisa dilihat dari tiga buah lemari besar yang penuh berisi berbagai penghargaan. Yang paling membanggakan Muhadi, dia pernah terpilih menerima penghargaan upakarti dari presiden. "Saya bangga, karena saya ini cuma orang desa," tuturnya merendah.

Muhadi tak memungkiri bahwa perkembangan bisnisnya ini tak lepas dari peran bank yang mengucurinya kredit. Tentu saja tak serta-merta bank mau mengucurkan pinjaman ketika usahanya belum sebesar sekarang. Kendati sekarang utangnya masih lumayan besar, dia mengaku tak risau ataupun malu. "Saya baru malu kalau tak bisa membayar," tegasnya.


Begitulah, kerja kerasnya kini sudah membuahkan hasil. Toh, ia tak lantas puas dengan hasil yang sudah ia peroleh. Muhadi juga tak lantas bermewah-mewah dengan hasilnya selama ini. Kantornya pun sederhana. Hanya sebuah ruang seluas 24 m2 di salah satu sudut rumahnya di Jalan Raya Cimohong, Bulakamba, sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Brebes. Toh, dari kota kecil inilah Muhadi mengendalikan bisnisnya yang sudah menggurita.

Menggulung Layar Hiburan dan Kapal Ikan


Sudah lumrah setiap ada senang pasti ada susah. Kalau tidak untung ya rugi. Demikian pula dengan bisnis yang dijalani Muhadi. Tidak semua usahanya berjalan mulus dan menjadi tambang duit yang berlimpah. Salah satu usahanya yang terpuruk adalah bioskop Dedy Jaya di Tegal. Semula bioskopnya sempat menjadi maskot dan sasaran hiburan warga Tegal. Namun, usaha itu menjadi berantakan akibat membanjirnya video compact disc (VCD) bajakan yang murah meriah. Bioskopnya menjadi sepi pengunjung dan pemasukannya makin seret hingga berbuntut rugi. Tak heran Muhadi lantas melego bisnis tontonannya itu.

Selain bioskop, bisnis kapal ikannya pun terpaksa gulung tikar. Itu terjadi akibat sengitnya persaingan di Tegal serta belitan krisis moneter pada 1997 hingga 1998. Padahal, kala itu usaha Muhadi baru mulai berbiak dan membutuhkan dana besar untuk mengembangkannya. Sayang, ketika itu tak ada bank yang berani mengucurkan kredit. Muhadi mengaku hampir menyerah saat itu lantaran imbasnya begitu dahsyat menerpa usahanya. "Berat sekali waktu itu. Ternyata lebih mudah merintis ketimbang mempertahankan usaha yang sudah ada", kenang Muhadi.

Posted by Ramli at 6:04 PM

Labels: Kisah Sukses sumber :http://ramli31.blogspot.com/2008/07/dari-kondektur-menjadi-pengusaha-bus.html

Tung Desem Waringin,Marketing Revolution.

Tung Desem Waringin,Marketing Revolution.
By Farid Hs

Motivator dahsyat yang satu ini,memang sangat dahsyat.Masih belum lepas dari ingatan kita tentang Orang dahsyat ini.Seperti yang dikutip dari Suara Merdeka,terbit tanggal 02 Juni 2008:

SEJAK pagi warga Serang, mulai dari anak-anak hingga orang tua menunggu di beberapa sudut lapangan dengan harap-harap cemas, apakah mereka akan mendapatkan uang dari aksi yang unik dan kali pertama dilakukan di Bumi Pertiwi ini.
Pukul 09.30, ketika mendengar raungan pesawat capung, warga yang sudah berada di lapangan Taman Kecamatan Taktakan dan Stadion Sepak Bola Baladhika Kopassus Serang, mulai panik. Mereka segera berhamburan dan berusaha mencari posisi paling enak agar bisa mendapatkan lembaran uang dari pesawat itu.

Kini Tung Desem Waringin hadir lagi dengan buku sensasinya ” Ledakkan Pikiran, Perasaan, dan Tindakan Anda Sendiri Untuk Mendapatkan Hasil Dahsyat…!” melelui buku Marketing Revolution,yang akan terbit tanggal 1 Juli 2008.

Tung Desem Waringin mempunyai segudang prestasi,seperti yang diceritakan disuara merdeka ini:

Tung Desem Waringin adalah sosok yang fenomenal. Sejak muda,kehidupan pria kelahiran Solo 22 Desember 1967 itu penuh vitalitas yang membuahkan prestasi.
Dia pernah menjadi salesman emas yang berhasil. Dia mengambil barang dagangannya dari toko kakaknya dan dari pengusaha emas di Jakarta. Selanjutnya berkeliling menawarkan emas dari toko ke toko, mulai dari Tayu, Jepara, Semarang, Salatiga, Ambarawa, sampai Pekalongan. Namun kegiatan itu tak mengganggu kuliahnya dan dia pun lulus dengan predikat yang sangat membanggakan dari FH UNS.

Karena itu, banyak perusahaan yang menawarinya bekerja, namun dia memutuskan untuk bergabung dengan BCA. Berbagai prestasi semasa menjadi pegawai di BCA pun berhasil diraih.

Ketika ditugaskan ke BCA cabang Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit operasionalnya terburuk se-Indonesia, dia berhasil mengubahnya sehingga BCA cabang Surabaya menjadi yang terbaik auditnya.

Dia lalu ditugaskan untuk memimpin BCA Malang dan memberikan hasil yang luar biasa seperti pertumbuhan kartu ATM terbesar di Indonesia, pertumbuhan kartu kredit terbesar di Indonesia, pemulihan kembali pertama BCA pada saat di rush tahun 1998 dan tingkat mati mesin ATM terendah di Indonesia.

Langkah menjadi motivator diawalinya dari mengikuti seminar oleh motivator kenamaan AS Anthony Robbins di Singapura. Dia mendapatkan informasi tentang seminar tersebut di ruang tunggu rumah sakit Mount Elizabeth.

Karena tak punya 5000 dolar AS untuk ikut seminar, karena uang sudah dipakai membantu berobat ayahnya, dia nekat menjual tanah dan meminjam uang temannya.

Dari mengikuti seminar Robbins, dia mempunyai tekad kuat untuk all out di bidang motivator dan rela mengawalinya dengan seminar gratis. Banyak pihak yang terpesona padanya dan memintanya menjadi motivator di perusahaan-perusahaan dengan bayaran yang menjanjikan.

Sukses pun ditorehkannya seperti berhasil meningkatkan penjualan rata-rata sebesar 40% dari total 9.800 sales dari Columbia Elektronik dan Furnitur. Itu terjadi hanya dalam sebulan setelah training dilakukan. Sales shampoo Selsun juga naik 200%.

Dia juga berhasil memotivasi perusahaan properti Coldwell Banker Sigit Tangerang sehingga menjadi Top Office selama tiga bulan berturut-turut, penjualan di Millenium Handphone & Accessories naik 500%. Juga meningkatkan penjualan Gapura Prima Group (The Bellezza, Bellagio) 400% hanya dalam waktu 1 bulan setelah training dilakukan.

Sampai akhirnya dia meraih penghargaan sebagai pembicara terbaik di Indonesia, motivator terheboh dan pelatih sukses nomor satu di Indonesia versi majalah Marketing. Dia masuk dalam salah satu tokoh The Most Powerful People & Ideas in Business 2005 (majalah SWA).

Tung juga pernah mengisi acara “Bincang Pagi” di Metro TV dengan topik “Bagaimana Merevolusi Hidup”. Mengisi Clip Tips Robert T Kiyosaki di Metro TV.
Sebagai pembicara, Tung Desem Waringin telah berbicara lebih dari 100,000 orang di dunia. Sebagai penulis buku dia pun sukses karena terpilih oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai penulis buku inspirasional pertama financial revolution di Indonesia yang penjualannya melebihi 10.511 eksemplar pada hari pertama peredaran. Dia pun juga menjadi authorized consultant dari Anthony Robbins dan Robert T Kiyosaki (Rich Dad Poor Dad).(Ditulis oleh,Hartono Harimurti,SuaraMerdeka).

Sedikit bocoran Tung Desem Waringin tentang Marketing Revolusion,seperti diceritakan dibawah ini.
CONTOH KASUS ’Marketing Revolution’:
Untuk meningkatkan perolehan margin keuntungan dari usaha marketing,
kita harus bisa melakukan pengurangan biaya untuk pos-pos yang tidak
diperlukan ataupun biaya pengeluaran yang tidak efisien.
Sebelum saya menyelenggarakan pelatihan untuk para karyawannya,
biasanya jika ada order menjelang jam 4 sore mereka sering berkata
kepada pembeli, ”Maaf Pak, barangnya sudah tidak ada lagi, sudah
habis.” Sedangkan, sebenarnya masih ada stok yang memadai. Itu terjadi
karena mereka tidak punya rasa memiliki tempat mereka kerja dan
mencari nafkah. Setelah sistem produktivitas terkait dengan penghasilan
diterapkan, begitu ada order meskipun sudah jam 4 sore, mereka berkata
kepada pembelinya, ”Sebentar Pak, akan saya carikan.” Begitu karyawan
toko tersebut tahu bahwa stok gudang sudah habis, karyawan tersebut
segera berkata kepada pemilik Toko, ”Bos, boleh tidak saya mengambil
stok dari toko sebelah untuk dijual lagi dan tetap mendapat keuntungan?”
Hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelum dilakukannya sistem
produktivitas terkait dengan penghasilan.
Saya juga menganjurkan untuk mengadakan press release ke
berbagai media cetak dengan topik: ”Dari Tanah Abang menuju ke
Internet, biaya turun 100%, omzet naik luar biasa”. Ini adalah layak
berita.

sumber:http://btcamp.wordpress.com/2008/06/16/tung-desem-waringinmarketing-revolution/

Memulai Bisnis Dari Nol

Memulai Bisnis Dari Nol

Mencari dan memilih jenis usaha pernah saya rasakan seperti mencari jarum yang jatuh pada rerumputan,juga seperti mencari mutiara di lautan yang luas,luasanya lautan seperti halnya luas dan banyaknya peluang2 di sekitar kita,banyaknya tawaran peluang usaha ,kadang membikin kita juga pusing dan bingung bahkan dari sekian ribu peluang itu tak satupun yang kita realisasikan, Mengapa? lalu dimanakah sang mutiara bisnis itu ?Tak bisa dipungkiri kadang saya sendiri sering menghakimi peluang2 yang berpotensi itu dengan pertanyaan2,bisnis ini cocok tidak dengan saya? laku tidak nantinya,bagaimana kalau bangrut ? perlu modal besar dan masih banyak lagi pertannyaan senada, yang ujung - ujungnya tidak ada satupun usaha yang pernah kita jalani,dan saya menyadarinya kemudian bahwa dalam bisnis itu harus dikedepankan adalah "Take Action" mungkin kata lainnya berbisnis bukan hanya dibayangkan tapi harus dilakukan, Walaupun dalam hal ini saya tidak mengesampingkan masalah survey dan uji kelayakan sebelumnya,tetapi jangan berlebihan dalam hal ini, singkatnya Realistis dengan kondisi yang ada.Nah itulah setidaknya yang pernah saya rasakan ketika memulai usaha makanan pada tahun 1999.Bagaimana dengan Anda sendiri?Dalam memulai bisnis banyak cara yang bisa kita lakukan dewasa ini dari membeli bisnis waralaba,BO atau peluang usaha,kerjasama,ataupun memulai bisnis sendiri yang bermula dari hobi,latar belakang pendidikan,pekerjaan dsb,semua itu merupakan potensi2 yang bisa dilakukan,tinggal kita yang memilihnya dengan disesuaikan kondisi kita saat ini,bermodal cukup atau kurang ?Untuk menambah semangat kita tetap berbisnis atau yang baru akan melangkah merintis bisnis ,akan saya paparkan kisah pebisnis yang"merintis bisnis dari nol" dimana type ini merupakan kisah nyata yang favorit bagi saya dibandingkan dengan kisah orang sukses dari waralaba ,karena nilai perjuangannya,kiat,keyakinan,kegigihan dan etos kerjanya akan lain,artikel ini saya ambil dari koran sinar harapan semoga bermanfaat.Merintis usaha dari nol. Itulah awal keberhasilan yang kini dirasakan oleh Kuncono. Berawal dari hobi membuat hiasan lampu yang berbahan baku kayu dan kain, tanpa disangka mampu melambungkan nama Kuncono, hingga ke sejumlah negara mendunia.Usaha membuat hiasan lampu ini diawali secara tidak sengaja.Pada 1993, pabrik tekstil tempat Kuncono bekerja melakukan rasionalisasi karyawan. Kuncono termasuk salah satu di antara sekian banyak karyawan yang terkena PHK. Dengan pesangon sebesar hanya Rp 400.000, Kuncono sempat kebingungan. Pesangon yang tergolong kecil ini tentu saja tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidup istri dan ketiga anaknya.Di tengah kebingungan tersebut, muncul gagasan untuk membuka usaha kerajinan hiasan lampu meja. “Saya memang punya hobi membuat hiasan lampu. Tapi tak pernah terbersit produk dari hobi saya ini bisa mendatangkan rezeki melimpah,” kata Kuncono. Dari uang pesangon sebesar Rp 400.000 tersebut, sebanyak Rp 250.000 dipergunakan untuk modal. Ia pun membeli kayu untuk dibuat lampu hias.Persisnya hiasan lampu buatan Kuncono ini berupa dudukan penyangga lampu meja.Setelah jadi, Kuncono menawarkan kepada beberapa teman dekatnya. Saat itu untuk sebuah hiasan lampu, Kuncono menjualnya rata-rata Rp 50.000. Respon teman-temannya ternyata cukup bagus. Dalam waktu tidak lama, hiasan lampu buatan Kuncono laku keras. Bahkan melalui teman-temannya, mulailah banyak pesanan dari orang lain.Pemasaran melalui mulut ke mulut ini membuat hiasan lampu yang dibuat Kuncono semakin dikenal oleh masyarakat.Pasar produk hiasan lampu Kuncono.kini tidak lagi hanya dipasarkan di kawasan Griya Bandung Asri, tempat tinggalnya. Hiasan lampu Kuncoro pun mulai dipasarkan di Kota Bandung dan sekitarnya. Tak puas dengan pasar di dalam Kota Bandung, Kuncono mencoba menembus pasar di daerah lain, antara lain, Jakarta, Surabaya dan Bali. Caranya, yakni dengan mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan di kota-kota tersebut. Cara ini terbukti berhasil. Produk hiasan lampu buatan Kuncono ini banyak diminati.Bahkan melalui pameran ini pula Kuncono pernah memperoleh order dari Korea sebanyak 1000 unit hiasan lampu. Order ini diterimanya sekitar 1996. Menurut Kuncono, order dari Korea itulah awal pertama produk hiasan lampu buatannya menembus pasar ekspor.Orang Korea yang ternyata menggemari hasil karya Kuncono ini sebenarnya meminta Kuncono rutin mengekspor produknya ke Korea. Sayangnya karena keterbatasan modal, permintaan dari Korea itu tak dapat dipenuhinya secara kontinyu. Sadar usahanya yang terus berkembang membutuhkan modal, Kuncono lalu mencoba mencari pinjaman lunak dari pihak ketiga.Order DubaiTahun 2000, salah satu BUMN yaitu PT Inti memberinya pinjaman dengan total pinjaman sebesar Rp 20 juta melalui program pembinaan usaha kecil koperasi (PUKK) BUMN. Pinjaman ini diterima dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak Rp 7,5 juta dan tahap berikutnya sebesar Rp 12,5 juta. Kuncono mengakui pinjaman ini sangat berarti bagi dirinya. Apalagi saat itu Kuncono kebetulan mendapatkan order dari Dubai Uni Emirat Arab. Kuncono mengaku lupa berapa banyak pesanan dari Dubai yang diterimanya itu. “Yang jelas, pesanan itu dapat kami penuhi. Salah satunya berkat pinjaman dana PUKK BUMN itu,” timpal Kuncono.Karena semakin banyak permintaan maka Kuncono merasa perlu memberi label merek pada hiasan lampu buatannya. Nama anak pertamanya Lanny akhirnya dipilih sebagai nama merek dagang produknya. Hingga kini Lanny Lamp & Art Acessoris menjadi merek dagang produk karya Kuncono.Ada 3 jenis hiasan lampu yang dibuatnya. Pertama hiasan lampu duduk yang kini dijual seharga Rp 150.000. Kemudian hiasan lampu tinggi dengan harga jual Rp 350.000 serta hiasan lampu yang terbuat dari kain yang mirip lampiun yang dijual antara Rp 125.000 hingga Rp 225.000 per buah. Ketelatenan Kuncono kini memang telah membuahkan hasil. Menurut Kuncono, setiap tahunnya omset penjualan yang dapat dikantonginya mencapai Rp 80 juta. Omset ini sendiri diakui Kuncono sebenarnya telah menurun dibandingkan pada awal tahun 2001.“Sekitar tahun 2001, setahun omset saya bisa sampai Rp 150 juta,” papar Kuncono.Kasus peledakan WTC AS serta invasi AS ke Irak ternyata berpengaruh terhadap omset Kuncono. Kuncono menyebutkan sejak peristiwa tersebut, permintaan dari Dubai terhenti. Pasang surut usaha yang dirasakan oleh Kuncono tak membuatnya putus harapan. Ketika permintaan dari Dubai terhenti, justru ada permintaan baru dari Singapura. Kendati nilainya tak terlalu besar dibandingkan permintaan dari Dubai.Dengan memiliki usaha sendiri, trauma PHK tak lagi singgah dalam diri Kuncono bersama keluarganya. Bahkan melalui usaha yang dirintisnya dari nol ini, Kuncono memberikan pekerjaan bagi sekitar 32 orang yang menjadi karyawannya. Kuncono mengakui dirinya tak mungkin bisa sukses tanpa dukungan dari para karyawannya. Dengan 32 orang yang dipekerjakannya itu, setiap bulan Kuncono mampu memproduksi hiasan lampu antara 150-300 buah.Kesuksesan Kuncono ini agaknya menjadi contoh tepat bahwa tidak selamanya sebuah usaha yang dirintis membutuhkan modal banyak.

sumber:http://fajrisalim.blogspot.com/2008/05/memulai-bisnis-dari-nol.html

Bisnis dari Nol Tips : Bagaimana Menjalankannya Dari Strategi Hingga Goal

Bisnis dari Nol Tips : Bagaimana Menjalankannya Dari Strategi Hingga Goal
Tuesday, 10 March 2009 16:13 administrator
Banyak calon pewirausaha yang kebingungan darimana mau memulai usaha. Seringkali kalau ada pertanyaan, ada dua pertanyaan paling sering ditanyakan oleh penanya, yang sebagian besar calon entrepreneur. Pertama, bagaimana memulai usaha, dan kedua, bagaimana memulai usaha dari nol dan tanpa modal.

Kedua pertanyaan tersebut prinsipnya sama. Yang pertama esensinya adalah keberanian memulai usaha yang belum muncul, namun yang kedua lebih parah. Selain belum memiliki keberanian, modalpun nggak gablek. Apakah ini persoalan? Tentu tidak. Bahkan orang yang menanyakan hal tersebut, dan barangkali anda juga menyimpan pertanyaan serupa dalam hati, maka anggap saja ini adalah modal sesungguhnya bagi anda untuk memperoleh tiket menjadi seorang pebisnis sukses. Majalah WK mencoba menyusuri pengalaman bagaimana orang-orang hebat meretas bisnis tanpa modal sekalipun. Modal dari nol. WK sengaja tidak mengambil contoh dari tokoh-tokoh yang terlalu hebat, para konglomerat yang sudah berkibar-kibar saat ini, cukup dari beberapa nara sumber yang telah ditampilkan di WK. Tentu kisahnya riil, dan dapat diikuti langkahnya tahap demi tahap dan cara mengikutinya, serta tips-tips penting bagi anda.

Gunakan Kepiawaian Anda

Jadilah orang yang piawai. Temukan kepiawaian anda di dalam diri anda sendiri. Apakah anda seorang penulis hebat, pencerita yang menawan, pelukis handal, atau seorang organisatoris yang mumpuni. Kumpulkan kemampuan anda untuk didiskripsikan dalam sebuah proposal kecil untuk disampaikan kepada rekan, teman dekat, atau keluarga yang telah berhasil secara ekonomi.

Drg Rifka dan suaminya Drg Yudha Kurniawan Akbar adalah contoh bagaimana ia mampu mendiskripsikan ide-ide bisnisnya melalui sebuah proposal dan menyampaikannya kepada seorang sahabat. Ia membuat proposal bisnis mendirikan usaha kebab, meskipun keduanya, awalnya tidak bisa memasak kebab, namun karena memiliki talenta bisnis yang kuat, memiliki sumberdaya untuk mengelola dan meyakinkan temannya bahwa bisnis yang dijalankan akan berhasil, maka keberhasilan pulalah yang diperolehnya.

“Saya hanya bermodal proposal, meyakinkan teman bahwa bisnis yang saya ajukan sangat layak, dan benar-benar memulainya dari nol,” ujar Rifka, owner Abi’s Kebab (lihat iklannya ada dihalaman lain). Selain itu kisah serupa juga didapatkan dari Asmelda, miliarder bisnis papan data yang memulai bisnisnya dua tahun lalu dari modal hanya Rp1,250juta.

Asmelda, ketika memulai bisnis papan data, mengoptimalkan modal yang minim tersebut dengan membuat produk yang sangat unik dan inovatif. Produk papan data yang terinspirasi dari belum adanya data-data desa yang representative di kantor desa atau kelurahan. Berdasarkan model produk tersebut, ia kemudian menawarkan produknya ke kabupaten dan ia memperoleh order pertama kali senilai Rp500juta hanya dari contoh produk yang dibuatnya (baca Asemelda, Miliarder dari Papan Data).

Kisah lain, seorang pebisnis property, yang memulainya dari modal dengkul. Namanya Surato. Bagaimana menjadi pebisnis property hanya modal nol, begini ceritanya. Sebelumnya Surato sudah lama menjadi suplayer dari beberapa kontraktor perumahan. Tentu saja ia paham menghitung berapa harga tanah, nilai bangunan, serta izin-izin kredit ke perbankan. Suatu hari ia mencoba menjadi kontrakstor kecil-kecilan dengan cara membeli tanah kapling, satu hingga dua kapling. Ia mengurus surat-surat kepemilikan agar mudah jika mengajukan kredit ke perbankan. Saat kapling tanah telah terbeli, ia membuat brosur dan spanduk pemasaran rumah dikapling yang telah dibeli. Ketika ada pembeli dan setuju degan harganya, diajaknya pembeli tersebut untuk melakukan akad kredit KPR dengan perbankan yang ditunjuk.

Melalui mekanisme kredit perbankan, akhirnya Surato mendapatkan dana segar untuk membangun rumah, dan sisanya digunakan untuk membeli kapling lagi. Saat ini dalam waktu hanya 5 tahun dengan cara ini Surato mampu membangun rumah kelas menengah lebih dari 100 buah. Apakah mereka paham ilmu tentang property? Tidak juga, mereka mempraktekkan bisnis sederhana, dan belajar darinya. Saat ini banyak sekali referensi bisnis yang dapat anda copy paste untuk kemudian anda kembangkan lebih baik lagi. Kembangkan melalui metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), tetapi jangan menjiplak mentah-mentah. Karena bisnis anda juga harus memiliki keunikan sendiri.

Apa yang Perlu Diperhatikan

Hal paling mendasar apa yang harus diperhatikan untuk memulai berbisnis tanpa modal? Jawabannya hanya satu. Keberanian. Keberanian untuk memulai. Keberanian untuk memulai adalah pintu masuk bagi seseorang untuk memecahkan stigma dalam dirinya sendiri bahwa anda bisa. Jika stigma bahwa anda bisa sudah bergulir, maka tunggulah perguliran-perguliran berikutnya.

Banyak pesan- pesan penting yang disampaikan oleh pebisnis hebat sebagai vitamin bagi anda untuk membangun keberanian. Sebut saja Andrie Wongso, motivator nomor satu di Indonesia ini. Ia menulis, seperti yang saya lakukan bertahun-tahun sebagai seorang wirausahawan, memulai bisnis tidak harus dengan modal uang. Namun tekad, semangat serta kemauan belajar disertai dengan pergaulan yang baik akan menjadi modal yang sangat bergharga.

Tentu anda tidak sedang mencari-cari alasan mengapa anda tidak berani bukan. Karena pilihan itu ada pada anda sendiri. Jawabanyapun anda sudah tahu. Jika masih takut memulai menjadi pewirausaha, jangan lagi bertanya bagaimana caranya memulai usaha?

sumber: http://www.majalahwk.com/index.php?option=com_content&view=article&id=223:edisi-majalah&catid=89:edisi-majalah&Itemid=313

Hacker Mudah Cari Pekerjaan

Teknologi
27/03/2009 - 19:07
Hacker Mudah Cari Pekerjaan
Vina Ramitha
(istimewa)
INILAH.COM, Wellington - Meski hacker atau peretas identik dengan tindakan kriminal, tak jarang beberapa dari mereka justru malah mendapatkan pekerjaan dengan mudah seperti pemuda Selandia Baru ini.
Meski hanya remaja berusia 18 tahun, keahlian Owen Thor Walker sungguh spesial. Ia sanggup membobol ke sebuah jaringan yang terhubung secara online dengan 1,3 juta komputer di seluruh dunia.
Hebatnya, setelah membobol sistem pertahanan itu, ia mencuri data akun perbankan senilai lebih daru US$ 20 juta (Rp 230 miliar). Pemuda itu akhirnya tertangkap Biro Penyelidik Federal AS (FBI) tahun lalu dan divonis bersalah.
Beruntung, karena tak pernah memiliki catatan kejahatan, ia akhirnya dibebaskan setelah diadili Juli 2008. Namun, Walker harus membayar denda akibat ulahnya selama meretas dengan nama virtual ‘Akill’ itu.
Nasib sial itu berubah menjadi sebuah berkah bagi Walker. Sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Selandia Baru, TelstraClear memutuskan untuk mempekerjakannya di perusahaan mereka.
“Kami memutuskan untuk menyewa Walker karena kemampuannya yang luar biasa itu,” ujar Jubir Telstra Chris Mirams kepada Radio Nasional Selandia Baru, seperti dikutip news.com.au, Jumat (27/3).
Mewakili perusahaan telekomunikasi terbesar ke-2 di Selandia Baru itu, Walker kini banyak berbicara di sejumlah seminar untuk TelstraClear. “Ia mengajarkan bahayanya ancaman serangan di dunia maya. Agar orang-orang tahu ada ancaman di dunia maya,” pungkas Mirams. [vin]


sumber : inilah.com

Panen Uang dari Situs Jaringan Sosial


Teknologi
04/04/2009 - 20:26
Panen Uang dari Situs Jaringan Sosial
Budi Winoto


(istimewa)INILAH.COM, Jakarta - Situs jaringan sosial seperti Facebook, MySpace dan Twitter bukan lagi hanya sebagai tempat untuk bersosialisasi. Situs itu juga menimbulkan peluang bisnis bagi penggunanya secara instan. Jutaan dolar siap menggelontor ke kantong Anda.

Beda dengan situs jaringan sosial lain MySpace atau Facebook, Twitter tidak mengandalkan foto. Tapi lebih pada posting anggotanya yang kurang dari 140 karakter, disebut tweet atau microblog. Namun Twitter memiliki kelebihan dilengkapi fungsi pencari yang powerfull sehingga update informasi terbaru menjadi lebih mudah.

Twitter berkembang pesat mekipun jumlah membernya belum menyamai Facebook,. Tapi Facebook sendiri tak kuasa dan harus mengubah fiturnya dengan menjiplak kelebihan yang ada di Twitter. Perubahan itu karena Facebook ingin seperti Twitter, bisa sebagai sarana pendukung bisnis atau pengelola penggemar bagi pada selebriti.

"Twitter bisa memberikan informasi cepat pada basis klien yang dimiliki. Perusahaan bisa mendapat feedback mengenai produk dan layanan, serta menyediakan apa yang dibutuhkan pasar,” kata Chip Lambert, pemilik Network2Networth konsultan pengembangan usaha, kemarin.

Menurut Forrester Research diperkirakan saat ini sudah 5 juta orang yang menggunakan Twitter. Co-founder Twitter, Biz Stone mengatakan bagi pelaku bisnis yang belum cukup dana untuk beriklan maka Twitter bisa sebagai sarana promosi yang efektif.

"Bisnis menggunakan Twitter dengan fungsi ganda, marketing dan customer service. Mereka menggunakan Twitter Search untuk mengumpulkan informasi mengenai produk dan layanan yang diberikan, serta memberikan penjelasan pada konsumen,” katanya.

Ia mencontohkan coffee shop di San Francisco menggunakan Twitter untuk mengumumkan penawaran spesial pada hari itu. Restoran Mexico di Los Angeles juga menggunakan Twitter untuk memberitahu lokasi mobilnya pada konsumen di hari itu.

Bergabung dengan Twitter sangat mudah dan gratis. Pesan Twitter juga bisa dikirim ke ponsel. Selebriti dan politisi banyak mendapat sukses berkat Twitter. Pengguna Twitter yang paling banyak pengikutnya adalah Barack Obama, tercatat memiliki lebih dari 265.000 pengikut. Tapi sejak masuk ke Gedung Putih, Obama dan staffnya sudah melupakan Twitter.

Selebriti juga aktif di Twitter. Seperti pemain bintang basket Shaquille O'Neal menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan penggemarnya. Shaq memiliki lebih dari 72.000 pengikut. Mantan penyanyi rap MC Hammer juga memiliki lebih dari 55.000 user yang rutin membagi pesan pada penggemarnya.

Meskipun Twitter belum menjual iklan, tapi Twitter sudah diakui sebagai media marketing. Pembuat komputer Dell Inc, menawarkan diskon eksklusif kepada lebih dari 18.000 pengikutnya di Twitter dan berhasil mendapatkan US$ 1 juta penjualan.

Chief Executive Wistia.com Chris Savage juga mendapat untung dari Twitter. Saat mencari kata "layanan berbagi video " di Twitter, dia mendapati banyak user yang membutuhkan jasa perusahannya itu. Savage kini menugaskan tim sales yang terdiri dari lima orang untuk mencari klien di Twitter.

Savage baru menggunakan Twitter selama satu tahun, tapi sudah mendapatkan 12 klien besar. "Twitter adalan cara pemasaran yang gratis. Orang bisa membangun reputasi. Karena Twitter sebagai forum publik, setiap post menjadi sarana promosi bagi user yang lain,” katanya. [E1]

sumber: inilah.com